Gelvina Story's (END)

70. bernostalgia sejenak 2

Lanjutttt

Lumayan panjang partner ini ....

Jangan lupa vote, pencet bintang ya...

Tinggalkan jejak kalian dengan berkomentar oke!

Happy reading❣✨

Kini taman sedang ramai ramai nya namun itu terasa sangat seru apalagi ditambah angin yang menyejukkan membuat tambah nyaman di taman ini.

Gelvina menggandeng tangan rama ke tukang balon disana.

"Buat siapa beli balon?"tanya rama yang bingung.

"Tulis harapan kamu dulu nih"memberikan karton kecil dan spidol.

Rama menurut saja ia memandangi gelvina lalu menuliskan sesuatu.

Setelah banyak hal yang terjadi aku berharap gelvina bahagia, aku ingin melihat nya tersenyum -rama.

Beri aku kesempatan hidup lebih lama, ku mohon-gelvina.

Setelah mengikat dengan tali dibalon mereka sama sama menerbangkan balonnya ke udara setelahnya mereka saling menatap dan tersenyum satu sama lain.

"Aku ingin gulali rama"pinta gelvina dengan manja nya.

"Baiklah dikabulkan, ayo"ajak rama yang menggandeng gelvina.

Setelah mendapatkan gulali mereka duduk di bang ku panjang taman sambil melihat banyak orang yang berlalu lalang.

Setelah ingat sesuatu gelvina menghabiskan dengan cepat gulali nya dan segera menarik rama.

Larinya terhenti di pohon besar disana ada kakek tua .

"Abah aku datang"ucapan gelvina dengan nada yang ceria.

"Loh kayak kenal suaranya, gelvina astaga abah lupa, kemana kamu kenapa gak kesini, rafa kemana kamu dengan siapa?"banyak pertanyaan dari kakek tua alias abah opang.

"Aku gak bisa bawa rafa abah , dia sudah meninggal tujuh tahun yang lalu, ini rama"jawab gelvina dengan suara pelan.

"Innalillahi, mengapa ia lebih dulu dipanggil dari pada aku, dia lelaki baik, nak rama kau jaga baik baik gelvina jika suatu hal terjadi tetap lah bersama nya jika sampai kamu meninggalkannya kamu akan menyesal hingga akhir hidupmu"ucapan bapak opang.

"Aku ingin difoto"pinta gelvina.

Setelah mengambil beberapa foto, tanpa sepengetahuan rama ia menyelipkan salah satu foto mereka didompet rama.

"Makasih abah opang, jaga kesehatan mu"ucap gelvina.

Lalu mereka meninggalkan tempat bapak opang.

"Harusnya aku yang bilang seperti itu, semoga kamu selalu kuat menghadapi semua nya nak, kedepannya akan ada hal yang lebih menyakitkan bagimu, kamu anak baik gelvina, bahkan kematian adalah akhir bahagiamu".

Mereka kini dijembatan penyatuan setiap pasangan membeli gembok hati dan akan di kunci di pinggiran jembatan sebagai tanda penyatuan mereka.

Rama lebih dulu memasang gembok nya kini gelvina mengaitkannya di gembok rama setelahnya kuncinya mereka buang ke danau yang berada dibawah jembatannya.