47. beri semua lukamu padaku

266 97 6
                                    

Sesuai yang aku tulis kemarin up nya kalau gak jumat sabtu, jumat gak bisa ya aku cape bngt jadi lupa up deh jadinya sabtu aja mumpung aku lagi santai hehhehe.












Sebelum membaca vote dulu ya jgn lupa tinggalkan komen kalian ya...



















Happy reading






















































Sebulan berlalu semua baik baik saja dan mulai ada perkembangan dari bu raya yaitu ibunya rama.

Sekarang gelvina sedang menemani bu raya yang ingin melihat danau mereka sekarang duduk di bangku panjang, bu raya tak memakai kursi roda lagi.

"Terkadang semua orang ingin orang yang di sayang agar selalu bersama nya untuk selamanya bukan, tapi ketika dia pergi ia tak benar benar pergi jangan menganggap nya pergi tapi anggaplah dia selalu ada disini didalam hati kita, jangan membebani dirimu dengan kepergiannya dia akan sedih, jika terlalu menyakitkan jangan pikirkan dirimu sendiri tapi orang disekitarmu mereka masih butuh sosok dirimu dibumi ini, rama sangat merindukan kasih sayang mu, dia menantikan mu sembuh dia juga sama terguncang nya jadi kumohon bangkit dari ini "ucap gelvina sambil memegang erat pergelangan bu raya.

Kaget dan senang bu raya merespon dengan ia menangis.

"Kamu benar, saya selama ini salah"sahut bu raya .

Gelvina yang mendengar pun lega setidaknya bu raya telah membuka suara nya ia pun segera menyekat aur matanya.

"Mungkin bagi kita kehidupan itu sangat kejam, tapi kita punya takdir masing masing yang kita pun hanya bisa mengikuti alurnya, memang lebih banyak kekecewaan tapi itu sebagai isyarat untuk menghargai suatu kebahagiaan yang datang nantinya, bahagia bukan sekencang tawa kita bukan juga selebar apa senyuman kita tapi bahagia itu dimana hati kita tenang melihat orang kita sayang tersenyum bahagia membuat orang lain bahagia adalah bahagia yang luar biasa, walau kita tengah hancur setidaknya dunia tau kita kuat dengan membuat orang lain bahagia"lanjut gelvina lalu ia menatap air danau yang tenang.

"Aku sangat munafik, menguatkan orang lain tapi aku malah lebih hancur dari yang ku kuatkan, aku ingin semua selesai dengan bahagia".

Gelvina menyuruh perawat lain untuk membawa bu raya kembali ke ruangan nya.

Setelah tak ada siapa pun ia bisa menumpahkan air matanya ia sudah menahannya sedari tadi.

Rasanya sakit menahan semua ini sendirian, apa hanya ada air mata hingga akhir hidup ku?

Gelvina yang terisak memukul mukul dadanya sendiri, lalu ia berdiri dengan kepala yang tertunduk ia sangat ingin berteriak pada dunia bahwa ia sedang tidak baik baik saja.

Ada yang mendekapnya gelvina tak tau karena ia menutupi kedua wajahnya dengan kedua tangannya, terasa detakan jantung yang berpacu kencang namun itu membuat gelvina tenang sejenak, orang itu menepuk nepuk pelan punggung kecil gelvina.

Dia diam saja tanpa bicara namun seketika gelvina mengingat harum ini tak salah ini pasti rama menyebalkan itu.

"Hisk, lepasin"pinta gelvina.

Benar saja itu rama dengan penampilan biasa nya kelihatan ia sangat lelah.

Rama hanya menatap gelvina dengan tatapan datar tak tau apa yang sedang ia pikirkan.

"Beri semua luka mu padaku, jangan jadiin aku pecundang yang cuman bisa melihat kamu menangis tanpa tau caranya menenangkan, bagi semua nya aku tak tahan melihat nya, bukan rasa kasihan tapi aku tidak bisa melihat mu menangis "ucapan itu spontan dari mulut rama si menyebalkan.

Termenung sesaat mendengar ucapan rama seperti itu, hati nya terasa menghangat karena rama orang yang pertama yang berucap seperti itu.

"Aku gak kuat nahan ini sendiri, sekuat apa pun bertahan aku tetap lah manusia, aku gak punya kekuatan untuk berucap apa pun tentang itu, tentang hal yang membuatku begini dan yang membuatku harus bertahan sendirian"balas gelvina yang mengalihkan pandangannya.

Rama menariknya kearah pohon rindang yang besar dan mereka duduk dibawahnya.

"Baiklah aku akan menceritakan semuanya yang belum pernah orang lain tau, dan sebaliknya biar enak ceritanya kita gak saling berhadapan tapi berlawan arah"pinta rama pada gelvina.

Gelvina yang menurut pun mengikuti arahan rama mereka duduk dan menempelkan punggung mereka, gelvina menghadap danau dan rama menghadap rumah sakit.











Gelvina

Gelvina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rama

Rama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















Besok aku up lagi malam ya jgn ketinggalan oke.












See you😍....

Gelvina Story's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang