8. jatuh cinta

618 109 6
                                    

Diingatkan untuk terlebih dahulu vote dan comment nya yaaaa...

Tinggalkan jejak kalian diceritaku ini hargai author ini.

Kan kalua vote dan comment nya banyak kan semangat buat next lagi.

Jika typo comment nanti akan aku perbaiki ditahap revisi nanti ya.



















Happy reading guys😊

















Nggak ada salah nya jatuh cinta ngatain aja dulu kalau pun ditolak itu urusan belakangan
-Gelvina-












Alvaro dan Gelvina sudah sampai di parkiran sekolah.

Tak lama ada motor lain.

"Wah tumben kita barengan"seru Rafa yang baru datang.

Gelvina hanya tertunduk ia pun tak tau.

Sambil membuka helm rafa mengambil sesuatu di jok motornya.

"Al, latihan nggak nanti?"tanya Rafa sambil menepuk pundak Alvaro.

"Liat nanti aja"jawab Alvaro.

Mereka pun berjalan disepanjang koridor sekolah belum banyak siswa jadi tak ada yang melihat mereka.

Alvaro didepan bersama Rafa sedangkan Gelvina berada dibelakang mereka.

Tiba tiba rafa mengeluarkan sesuatu dikantong celana dan mengulurkan tangan nya ke belakang .

Gelvina termenung melihat apa yang di tangan Rafa apa itu untuknya.

Coklat itu di gerak kan oleh Rafa.

Lalu dengan gugup Gelvina menerima nya dan menyimpan nya di rompi seragam nya.

Sampailah mereka dikelas Gelvina.

"Belajar yang bener "pinta Alvaro lalu pergi begitu saja.

Namun berbeda dengan Rafa ia tersenyum sambil mengucap kan .

"Jangan lupa dimakan ya"tanpa suara agar nggak diketahui oleh Alvaro mungkin.

Gelvina tersenyum tipis dan buru buru untuk masuk kelas.

"Bisa mati sesak nafas gua, gila gila ini gila"histeris Gelvina sambil duduk ditempatnya.

Dengan rasa penasaran ia melihat cokelat yang dikasih oleh Rafa tadi.

Ada kertas yang tertempel disana.

Ribuan manusia telah ku kenal dan menemani hari hariku.

Ribuan senyuman telah menghiasi masa kelam ku.

Ribuan rasa sakit telah ku rasakan selama hidup ku.

Tapi dari ribuan orang itu mengapa hati ini memilihmu, boleh aku mengenal mu lebih dekat.

Gelvina Maureen Chelsya.

Rafa.

Isi dari kertas itu membuat detukan jantung Gelvina tak karuan ini untuk pertama kali dalam hidup nya.

Ada sesuatu yang ingin terbang dalam dirinya senyuman terus saja mengembang diwajahnya.

"Vin, lo masih temen gua yang waras kan" Fanny yang bingung denga Gelvina.

Pandangan nya pun tertuju pada cokelat dan lipatan kertas.

"Dari siapa tuh"dengan cepat ia mengambil kertas itu dan membaca nya.

"Aaaaaaagh demi apa, ini vin ini seriusan, astaga cie Gelvina akhirnya ada cowo yang berani deketin lo"histeris Fanny.

Fanny tidak tau itu saja diam diam Rafa memberikan cokelat pada nya.

Sedangkan dikelas Alvaro dan Rafa mereka baru saja sampai.

"Kotak makan "ucap Alvaro sambil menatap kearah tempat duduk rafa.

"Tau pusing gua, kenapa sih pake pengagum rahasia kan mana tau nih makanan halal atau kaga, nanti yang ngasih lelaki lagi, tapi nih orang kaga cape kali ya"oceh Rafa.

Setiap hari kotak makan berwarna biru itu selalu ada diatas di meja rafa.

Rafa tak pernah tau itu dari siapa, namun rafa berharap seseorang itu menyudahi ini, ia tak enak hati pasalnya.

Dari awal kotak makan itu ada, tak pernah ia makan.

Bukan tidak menghargai tapi agak risih, kalau pun mau ngasih tatap muka aja nggak masalah.

Namun ia berharap ia tau orang nya siapa karna ia ingin memberitahu untuk menyudahi ini semua.

Karena ia sudah mempunyai seseorang dihatinya.

Dikelas Gelvina hanya menatap lurus cokelat yang ada didepannya.

"Ko diliatin sih vin?"tanya fanny yang bingung.

"Sayang dimakan"lebay memang semenjak mengenal rafa.

"Bucin banget ya ampun"ucap fanny yang tak habis pikir dengan Gelvina.

"Awas aja si kunti sampe merusak kebahagiaan lo"lanjut fanny.

"Kunti? Siapa "sambil menatap fanny dengan tatapan bingung.

"Siapa lagi pengganggu hidup lo vin kalau bukan si sinting"jawab fanny dengan penuh kekesalan.

"Dia waras fan, dia manusia bukan makhluk halus"bela Gelvina.

"Ikh masih aja baik, hati lo apa sih vin, lo nggak kesel apa ?sakit hati gitu?"kesal fanny.

"Nggak sama sekali"jawab Gelvina dengan santai nya.

Fanny hanya menghela nafas panjang nya.

Bingung dengan gelvina bisa bisa nya ia tak kesal sama sekali dengan sindy sedikit pun.

Tapi ia tak tau, Gelvina akan membenci siapa pun yang melukai orang yang ia sayang termasuk fanny sendiri.

Seperti Lesya sikap nya karena Lesya yang telah mengajarkan hal itu.

"Tak apa sakiti saja aku, jangan kau sakiti orang yang ku sayang atau akan ku sakiti kau kembali termasuk nyawa mu sendiri "-prinsip Lesya-

Thank you yang udah baca😊

See you next part😍

Gelvina Story's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang