79. sebelum pergi 1

270 78 20
                                    

Oke next....






Jangan lupa vote pencet tuh bintang nya!!!!




Jangan lupa juga tinggalkan komentar kalian ya...















Happy reading guys😊


































Kini gelvina berada dirumah sakit kembali karena kondisi nya tiba tiba memburuk setelah menghadiri pertunangan antara sindy dan rama.

Masa yang dilalui gelvina ialah ia sedang kritis, dalam masa perjuangan nya karena kecelakaan dan  penyakitnya.





Di bawah alam sadar gelvina...

Aku asing dengan tempat ini ku melirik ke kanan dan ke kiri yang ku lihat hanya hamparan bunga...tunggu dulu ini bunga tulip merah dan bunga matahari bukan.

Seseorang mendekati ku bersinar dan akhirnya terlihat jelas itu siapa, mata ku tak bisa bertahan untuk tidak menangis.

Ia menghampiri ku dan menghapus air mata ku.

"Jangan menangis gelvina, itu membuatku sakit"ucapnya begitu aku malah tambah menangis.

Ia mendekapku dalam pelukannya, perlahan ia menepuk nepuk pelan punggung ku.

"Wanitaku harus kuat, bertahan ya kamu pasti bisa"ucapnya lagi.

Aku mempererat pelukan ku, ku keluarkan segala kerinduan dan rasa sakit secara bersamaan rasanya sangat sesak seperti ini.

"Kamu pernah berjanji padaku bukan, akan selalu menjadi matahari, walau sendiri kamu akan selalu bersinar untuk semuanya, walau mereka tak peduli setidaknya kamu pernah terang untuk mereka gelvina".

"Maaf kan aku....maaf karena membuatmu pergi"ucapan ku yang tambah terisak tak kuat.

"Ini sudah takdir, dan aku bahagia pernah menjadi penyelamat mu"balasnya.

"Aku sangat merindukan mu, aku sudah tidak kuat dengan semuanya ajak aku pergi bersama mu rafa kumohon"iba ku.

Rafa melepaskan pelukannya dan memandanginku, menghapus sisa air mataku, lalu tersenyum padaku, sungguh senyuman yang sangat ku rindukan itu.

"Belum saatnya , kamu harus terus berjuang terus jangan menyerah aku selalu ada dihatimu tak akan peegi, katanya kamu sedang belajar seperti bunga edelwiess kan? Berjuang lah dari bunga itu, ia tetap hidup walau musim apa pun menerpanya walau ditanah macam apa, kamu harus seperti itu gelvina"ucapan rafa sambil mengelus pipi gelvina.

"Kembali lah semua yang menyayangi mu menunggu mu, jangan datang kepadaku karena kamu ingin bertemu dengan ku tapi datang lah kepadaku ketika perjuangan mu telah selesai jangan menyerah sebelum mencapai garis finis kehidupan, tersenyum lah gelvina walau hatimu sakit, aku mencintaimu dan akan selalu begitu"lalu rafa memegang wajah ku dan menutup mataku.

Oke selesai...

Gelvina tersadar dan keringat sudah bercucuran di seluruh tubuhnya.

"Rafa...benar kata rafa, aku gak boleh menyerah sebelum garis finis kehidupan "tekadnya.

Ia melihat ke sofa dokter dhika tengah terlelap dengan dunia nya.

"Terimakasih dokter jutek, kamu yang terbaik"lalu gelvina tersenyum .

Gelvina Story's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang