60. Aku melewatkanmu lagi

271 92 12
                                    

Terimakasih atas doa dari kalian, alhamdulillah aku sembuh, mangkanya langsung up deh.

Aku up 3 part ya karena kemaren cuman 1 part

Bosen gak sih kalian sama ceritanya ? Aku takut kalian bosen tau...

Buat kalian yang tetep vote dari awal terimakasih atas dukungan kalian satu bintang berharga banget sebagai penyemangat aku buat nulis...

Jangan lupa pencet bintang nya terus komen ya...



















Happy reading ❣



























Pagi hari nya gelvina pun check out dari hotel ketika ia turun ia sedang melihat seseorang tak asing.

"Itu bukan si vanilla late itu apa ia juga menginap disini kebetulan yang sangat aneh"ucap gelvina

Lalu giliran ia menyerahkan kunci dan juga ktp nya .

"Namamu sama dengan lelaki tadi"ucap salah seorang staff.

"Sama bagaimana?"tanya gelvina yang bingung.

"Kau gelvina dan dia gelvian "jelas staff itu.

"Apa namanya alvaro zean Gelvina?"tanya gelvina yang penasaran.

"Iya kau benar"meyakinkan dirinya sendiri tentang itu.

Dengan cepat ia mengejar nya sampai depan ia hanya melihat mobil yang ditumpangi kakaknya telah jalan.

"KAK VARO..... KAK"ia terus berlari mengejarnya namun karena ia sedang sakit tenaga nya pun tak ada untuk berlari mengejarnya cepatnya mobil itu, ia berhenti dan menubrukkan dirinya dijalanan .

Sungguh ironis hidup nya mengapa ia tak tau kalau itu kakak nya sendiri mengapa ia melewatkan nya begitu saja.

"Kak varo...ini gelvina... gelvina sangat rindu sama kakak".

Ada yang menepuk pundak nya pelan.

"Gelvina kamu kenapa kok duduk dia jalan ?"tanya liana yang khawatir.

"Gak apa apa"bohong gelvina.

"Kita ke mobil"ucap dokter dhika.

Sesampainya di bandara dokter dhika pamit tak ikut karena masih banyak urusan, bukan banyak urusan tak mau membuat rama salah paham dan bertanya mengapa ia bisa bersama dengan gelvina.

"Sayang banget dokter dhika gak ikut kan lumayan pemandangan indah"keluh liana.

"Bener ikh setuju banget"timpal dira.

"Aku malah bosen ketemu dia"sela gelvina.

"Biar kalau kau bosen aku bisa menggantikan mu menjadi asisten nya"ucap dira .

"Silahkan saja aku tak melarang nya"balas gelvina.


🌻🌻🌻


1 jam 30 menit berlalu

Mereka sampai di bandara Yogyakarta setelah mengambil barang barang terlihat rama dan angkasa sudah menanti mereka disana.

"Enak ya kalian sudah dinantikan oleh para pacar dan tunangan pastinya"sindir dira.

"Cari cowo mangkanya"sahut liana.

Gelvina hanya menggelengkan kepalanya melihatnya.

Liana yang langsung memeluk angkasa berbeda dengan rama ia yang menghampiri gelvina dan memeluknya.

"Aku merindukan mu, mengapa kau jadi kurus begini, kau tidak makan disana?"tanya rama.

"Bagaimana aku bisa makan kalau tidak ditemani oleh mu"bohong gelvina.

"Baiklah aku akan selalu menemani mu makan, kamu gak boleh sakit gelvina"ucap rama lalu melepaskan pelukannya.

"Udah deh stop adegan begini, aku jomblo kalian gak kasian gitu menyayat hati melihat adegan kalian astaga nasib nasib"lalu dira berjalan lebih dulu menari kopernya.

Gelvina,rama, liana dan juga angkasa hanya cekikikan melihat tingkah dira.

Gelvina dan rama berpisah dengan mereka bertiga karena gelvina ingin kerumah rama kebetulan juga ia lagi cuti karena dokter dhika belum pulang .

Selama rama menyetir gelvina yang merasa sangat lelah kepalanya pun sangat pusing badannya sangat lemas sekali, ia menyenderkan kepalanya di jendela mobil.

"Kamu pasti cape banget mau makan atau langsung pulang?"tanya rama.

"Makan dulu aja"sahut gelvina dengan suara lemah.

Karena ia belum meminum obatnya juga, ia harus bertahan agar tak kambuh didepan rama.

Sesampainya mereka di rumah makan baru saja rama memesan makanan dan mereka sedang menunggu.

"Uek...uek..".

"Kamu kenapa sayang?"tanya rama yang panik.

"Gak apa apa, aku ke kamar mandi dulu"dengan cepat ia ke kamar mandi.

Dengan bersandar pada tumpuan tembok wastafel ia mengeluarkan semua makanan yang ia makan tadi pagi, setelah selesai ia membasuh wajahnya dengan air.

Setelahnya bukan membaik ia malah batuk batuk tak karuan seketika batuk keras terakhir ditangannya sudah ada darah dan hidung nya juga mengeluarkan darah yang sangat kental rasanya seluruh badannya lemas, ia ingin pingsan namun mana mungkin begini kalau ada rama.

Ia segera menelpon dokter dhika dengan masih tangan gemetar.

Halo kenapa gelvina?

Dokter...aku kambuh lagi, daaannn ini lebih parah dari yang ku kira, rasanya aku..akh sakittt bagaimana aku tak mau sampai rama tau

Kau harus telan obat pereda nyerinya cepat

Gelvina mengambil obat itu dalam tas nya dan cepat meneguknya tanpa air.

Apa ini membantu?

Iya tunggu 1 menit lagi, kau harus kuat gelvina

Iya...makasih dokter dhika ku tutup

Untung saja tak ada orang ia tergeletak lemas dilantai kamar mandi dengan wajah pucat, keadaannya berangsur membaik dan ia pun beranjak bangun dan membersihkan sisa darah dan membasuh wajahnya kembali memberikan olesan lipstik jujur wajahnya seperti mayat hidup.

Dengan segera kembali ke rama.

"Baik baik saja, kenapa lama sekali? Baru saja aku ingin nyamperin "tanya rama.

"Masuk angin kayanya belum makan juga kayanya, aku baik baik aja kok"bohong gelvina dan ia tersenyum agar semua terlihat baik baim saja.










Kamu hanya boleh lihat senyuman ku tak boleh melihatku yang kesakitan karena jika kau bahagia itu adalah kekuatan ku untuk berjuang hidup lebih lama dibumi
-Gelvina-


Gelvina Story's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang