84. pernikahan liana

244 76 16
                                    

Oke minggu depan nih waktunya author up, udah diomelin kelamaan okelah lah.















Di vote pencet bintang ya!


Komen juga...




















Happy reading sobat♥








































Pembicaraan di rumah silla berjalan lancar, keputusan pernikahan mereka jatuh pada minggu ketiga bulan ini.

"Mah untuk ke butik lusa aja, silla sama varo ada undangan besok."ucapan silla.

"Itu gak masalah, nanti mamah harus hubungi orang butiknya ya."balas mamah nya silla.

"Undangan siapa?"tanya sindy.

"Ouh nikahan liana sama angkasa, coba tanya aja rama diundang atau gak."balas silla.

"Kalau pun diundang rama dan aku gak datang karena aku dari minggu lalu lagi ada lomba dan persiapan pembukaan restoran, iya kan rama?"tanya sindy pada rama.

"Iya itu benar."ucap rama.

"Gak guna juga kalau pun kalian datang."sindir alvaro lalu pergi dari ruang tamu.







Oke lanjut balik lagi ya...

Tepat jam 10 malam gelvina dibangun kan karena untuk bersiap berangkat ke indonesia menghadiri pernikahan liana.

"Ini gak bohong kan dokter dhika."ucap gelvina yang tak percaya.

"Gak, jangan banyak ngomong."balas dokter dhika.

Beberapa perawat mempersiapkan kebutuhan dan alat alat jikalau nanti gelvina mengalami hal di luar perkiraan.

Dikala semua perawat sibuk ada satu bingkisan yang membuat gelvina ingin membuka nya.

Sebuah gaun putih sebawah lutut berlengan setengah panjang terdapat kancing di tengah dan dibatasi oleh ikat pinggang .

"Kaya pernah liat gaun ini, dokter dhika apa ini dari mu?"tanya gelvina.

"Tidak, pakai saja, ada lagi dibawa kursi."sahut dokter dhika.

Lengkap sudah sepatu dan tas serta aksesoris .

"Mungkin dari kak varo."












Setelah akad berlangsung liana dan angkasa sudah sah menjadi sepasanga suami istri.

"Astaga sahabat gue liana, perasaan gue baru ketemu, lo udah nikah aja sama sepupu gue."ucapan diri yang terharu.

"Sedih gak bisa nyusul ya!"sindir pricilla.

"Ekh nih bocah belom aja lo gua beliin kaca yang gede."balas dira.

"Orang lagi momen bahagia berisik aja nih berdua."kesal fanny.

Liana dengan santai meninggalkan angkasa menuju tempat minuman.

"Ekh lo kan bisa minta ambilin, pengantin jalan jalan mulu ."omel dira.

"Gausah bawel ya, lo kaga tau apa ngeliatin banyak orang kepala gua sakit, haus lo tau, ade gua gak dateng ?"tanya liana sambil meneguk air .

"Ekh ternyata dateng, ya ampun cantikan gelvina dari pada pengantin nya."puji dira yang kagum dengan kedatangan gelvina.

Liana, Dira, Pricilla dan Fanny berlari menghampiri gelvina dan menubruk memeluknya.

"Gelvina."ucap mereka berbarengan .

Gelvina Story's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang