Aku balik lagi😉
Akhirnya bisa up juga, tadinya mau kemarin tapi gak sempat.
Btw besok puasa, selamat menunaikan puasa ya bagi yang melaksanakan...
Jangan lupa vote dan comment
Happy reading guys😊
Gelvina sedang diruangan nya setelah menjalani pemeriksaan ia cukup lebih baik.
"Kamu gak mau buah vin, kamu belom makan"ucap liana yang khawatir dengan keadaan gelvina.
"Aku gak laper"balas gelvina.
"Makan ya, sedikit aja kasian perut kamu, setidaknya jangan ikut sertakan perut kamu dengan keadaan ini"sela dira.
Lalu ada yang membuka pintu ruangan nya.
"Biar tante aja yang suapin gelvina"gelvina langsung menengok ke arah sumber suara.
"Mamah?"
"Iya sayang"langsung menarik gelvina dalam pelukannya.
Itu alma mamah dari Alm.rafa .
"Mamah kok tau gelvina disini?"tanya gelvina.
"Tau dari dhika"jawab alma dengan wajah polosnya.
"Kok mamah kenal sama dokter dhika?"tambah bingung lah gevina.
"Dokter dhika anak mamah sayang, kakak nya rafa...maaf ya baru ngasih tau kamu tentang ini"ucap alma .
"Dunia ini kenapa sempit banget dan kenapa rafa sama dokter dhika jauh beda?"tanya gelvina.
"Rafa itu mirip mamah dan dhika mirip papah nya"jelas alma.
"Mamah udah tau semuanya dari dhika, kenapa kamu tidak katakan yang sebenarnya pada mereka?"tanya alma.
"Bahkan sebelum aku menjelaskan semuanya, mereka semua telah menyuruh ku untuk pergi, aku harap ketika aku pergi nanti mereka tidak sedih "balas gelvina.
Lalu dokter dhika pun masuk dan kaget melihat siapa yang ada diruangan gelvina.
"Mamah kok disini?"tanya dokter dhika.
"Kenapa, ini putri mamah terserah mamah dong".
"Kamu sudah tau semuanya kan? Nama kamu sering sekali disebut sama rafa, hingga suatu hari rafa cerita telah menyakiti kamu, dan meminta saya untuk menjaga kamu awalnya kata kata itu terlalu abu abu mengapa saya harus menjaga seorang wanita yang saya aja nggak kenal, saya kala itu berada di canada, saya gak kenal kamu hanya melihat foto yang dikirim oleh rafa, dan ketika dirumah sakit saya kaget karena itu saya ngerti arti dari menjaga itu sendiri, ijinin saya menjalankan permintaan terakhir adik saya gelvina"pinta dokter dhika.
"Bahkan walau pun rafa sudah tiada dia masih menjaga ku "gelvina sedih namun air matanya tak keluar sungguh setelah sadar dari benturan kemarin ia tak bisa menangis sama sekali.
Setelah alma menyuapinya gelvina pintu terbuka lebar.
"Gelvinaaaaa"teriakan siapa lagi kalau bukan pricilla dan fanny yang mengekori .
Pricilla langsung memeluk gelvina namun fanny tidak.
"Lepas, kasian gelvina nanti tambah bengek dipeluk sama lo"lalu fanny menarik paksa pricilla.
"Ish fanny, gua kan kangen sama gelvina, gua sayang dia "kesal pricilla.
"Udah ikh, apa kalian kesini karena belum tau apa pun?"tanya gelvina.
"Udah, kita sahabat lo vin, gua sama pricilla tau bagaimana bejat nya si ular, gua juga gak percaya apa yang diomongin, gua juga udah tau semuanya kenapa lo gak ngomong hal seberat ini, gua pengen lo sembuh"ucap fanny yang tertunduk menangis.
Mau gimana pun dari sd gelvina selalu dengan fanny tak menuntut kemungkinan fanny sudah menganggap gelvina sebagai saudaranya.
"Sini...jangan nangis doain gue ya, biar gue bisa laluin ini semua, biar gue bisa liat lo nikah sama aldo"gelvina menghapus sisa air mata fanny.
"Lo udah tau vin, kalau..."belum pricilla selesai bicara fanny langsung menatap pricilla agar tak membicarakan hal itu.
"Biar dia tau, bicara saja"ucapan dokter dhika yang tau arah bicara pricilla.
"Ada apa sih?"bingung gelvina.
"Rama akan bertunangan sama sindy lusa"ucapan pricilla dengan suara pelan.
Respon gelvina hanya diam, namun hatinya sangat sakit, tapi apalah daya seorang gelvina, hanya bisa tersenyum .
"Karena saya diundang, kamu datang sama saya"pinta dokter dhika yang membuyarkan lamunan gelvina.
"Nanti juga sama mamah ya"sela alma yang menenangkan gelvina.
"Ekh kaya nya udah ada restu sama mamah mertua nih"ledek pricilla.
"Ekh diam ya kamu ini rumah sakit"kesal dokter dhika.
"Alah bilang aja seneng tuh pipi luar biasa merah nya, gak mungkin kan maskeran pake darah pasien"sindir fanny.
"Jangan sok tau kalian, orang saya biasa aja"tukas dokter dhika.
Gelvina sedikit tertawa melihat ekspresi dokter dhika yang wajahnya benar benar memerah dan terlihat salah tingkah untung saja liana dan dira sudah pulang lebih dulu jadi tidak melihat adegan ini.
Gelvina
Kamu mendorong ku jauh dari jangkauan mu hingga aku hanya bisa menatap tanpa bisa meraih mu, aku tak akan maju lagi tapi aku akan berbalik untuk pergi agar tidak terlihat lagi oleh mu setidaknya aku pernah tulus kepadamu walau bagimu hanya sandiwara belaka
-Gelvina-
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelvina Story's (END)
Teen FictionSQUEL GELSYA (DIWAJIBKAN SEBELUM MEMBACA CERITA INI MAMPIR DULU KE CERITA "GELSYA" DULU YA BIAR NYAMBUNG). Gelvina anak kedua dari pasangan gelvin dan lesya. Kisah hidup haru yang dialami oleh gelvina yang harus menanggung balasan dendam dari masa l...