75. tak ada lagi harapan

251 97 36
                                    

Oke lanjut....















Pencet bintang jangan lupa oke....





















2 minggu gelvina sudah dirawat dirumah sakit.

Dokter dhika tiba tiba masuk ke ruangan gelvina.

"Rama sudah sadar tadi pagi"ucap dokter dhika yang memberitahu gelvina.

"Benar kah? Aku minta tolong dokter dhika mau kan antarkan aku ke ruangan nya rama"pinta gelvina.

"Berjanjilah satu hal sama saya gelvina"ucap dokter dika serius.

"Apa?"tanya gelvina.

"Jika rama juga seperti orang tua mu. Kau harus menurut untuk pergi dengan ku ke china untuk pengobatan mu"pinta dokter dhika.

"Iya".









Di depan ruangan rama sudah ada mamahnya rama dan sindy astaga manusia itu mau apa lagi.

"Untuk apa kamu kesini, setelah membuat anak saya koma?"tanya mamahnya rama dengan dingin.

"Ijinin saya tante terakhir ini aja setelahnya saya tidak akan menemuinya"balas gelvina.

"Baiklah , kalau rama tak ingin cepat keluar".

Gelvina menyuruh dokter dhika menunggu diluar.

Hening ketika gelvina masuk kedalam ruangan rama, rama tampak termenung memikirkan sesuatu.

"Kenapa kamu setega itu gelvina"ucapan pelan rama yang masih menatap lurus tanpa menatap gelvina.

Gelvina menghela nafas tangisan pun tak bisa ia bendung, ia selalu berharap rama akan memperacayai nya.

"Apa kamu percaya?"tanya gelvina.

"Untuk insiden itu aku gak percaya, tapi untuk ini yang paling melukai ku"lalu menekan alat rekaman nya.

"Kenapa lo bisa sama rama?".

"Sengaja, biar gua lupain rafa, terus lumayan dia kan dari keluarga tajir, setidaknya kalau gua gak dapat warisan orang tua angkat gua ya minimal kaya hidup dengan rama".

"Berarti selama ini lo gak cinta sama dia?".

"Cinta? Cinta gua cuman untuk rafa, rama bukan tipe gua lagi pula selama ini gua cuma pura pura, sayang cinta omong kosong dengan semua itu".

"Cukup!"pekik gelvina .

"Apa semua ini benar, aku selalu berharap ini semua bohong, tapi ini suara kamu, apa semua yang kau ceritakan hanya sandiwara agar aku merasa kasihan ?... JAWAB GELVINA JANGAN DIAM SAJA AKU BUTUH JAWABAN BUKAN DIAM MU ITU!"bentak rama dengan suara kencang.

Tubuh gelvina bergetar hebat, mulutnya keluh hanya air mata yang terus mengalir deras.

"Kamu diam berarti itu benar?".

"Jawaban ku, apa kamu percaya?"tanya gelvina.

"Omong kosong percaya atau tidak tinggal jawab iya atau tidak"kali ini rama sedikit memelankan suaranya.

Ia pun berjalan mendekati gelvina.

"Jika itu benar, apa ini juga sandiwara mu saja? Jika ini benar berarti semua hanya sandiwara dimana kamu membuat sindy menjadi kambing hitam nya kan"ucapan rama yang mendekatkan kearah gelvina.

"Itu gak benar rama, kumohon percaya padaku"gelvina tertunduk sambil menangis.

Rama memegang pundak gelvina dengan kuat dan sedikit mencengkramnya.

Gelvina Story's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang