41. RSJ

319 96 6
                                    

Maap telat guys baru ada paketan hehhee.


Vote and comment ya guys jangan lupa.






Typo bertebaran maap ya...






















Happy reading
























Mengapa pilihan ku berlabuh pada rumah sakit jiwa yang ada di desa terpencil, yang ku cari kala itu ketenangan karena ingin memulai yang baru bukan.

Gelvina menjabat sebagai perawat tetap karena statusnya yang sudah S1 keperawatan .

"Perkenalkan kan nama ku gelvina maureen chelsya kalian bisa memanggilku vina"ucap gelvina yang memperkenalkan diri pada semua petugas rumah sakit.

Lalu ada yang menghampiri gelvina dengan senyuman malu nya.

"Aku aqila kamu bisa memanggilku qila, ouh ya kenapa kamu cantik begini mau bekerja disini?"tanyanya yang berbisik.

"Qila kembali bekerja, bukankah kau harus menyuntikkan vitamin ke kamar 09"ucap wanita paru baya.

Lalu qila pun pamit dan pergi segera dengan nampan obat obatannya.

"Saya tiara ananda, kamu bisa panggil saya bunda tiara saya kepala staf perawat disini, ikut saya, saya akan menunjukkan ruangan kamu"ucap bunda tiara dengan sopan dan menunjukkan ruangan yang akan ditempati oleh gelvina.

Bunda tiara menunjukkan semua ruangan mulai dari tempat istirahat, kamar mandi, dan terakhir ruang kerja staf nya.

"Tempat kamu bersebelahan dengan dhika dan sebelahnya lagi bintang ya, saya ada pasien jadi kamu beres kan barang barang mu lalu datang lagi pada saya"pinta bunda tiara lalu ia pamit pergi.

Ruangan nya sedikit berantakan dengan buku dan makanan ringan dan mie cup masih terpampang disetiap meja.

Gelvina pun membereskan buku bukunya dan menaruh segala barang barang nya setelah nya ia pergi ketempat istirahatnya setelah menaruh tas ia pun berganti pakaian menjadi perawat rumah sakit itu.

Rambut ia sanggul dengan anggun bak pramugari pesawat, ia memberikan lip serum pada bibir nya agar tak kering dan sedikit berwarna.

Di depan cermin gelvina terdiam memandangi dirinya sendiri, lalu ia mengembangkan senyuman getirnya.

"Gelvina memulai hal yang baru disini, bunda ayah kak varo, semoga gelvina bisa"ucap gelvina sambil menyekat air matanya.

Lalu ia keluar dan mendatangi bunda tiara untuk mengetahui apa saja yang akan ia kerjakan.

Ia menghampiri bunda tiara dengan kepala yang yang bertumpu dengan tangan nya, alat alat dokter ada didepannya.

"Bunda tiara, tugas vina hari ini apa?"tanya gelvina yang mendekati bunda tiara.

Terlihat bunda tiara yang kaget dengan kehadiran gelvina .

"Ouh itu, suntikan pada semua pasien yang berada di ruangan isolasi atas ya, pastikan semua mendapatkan suntikan itu, ouh ya vin kamu harus berusaha semangat ya"ucap bunda tiara lalu memberikan alat alatnya.

Seperti kata bunda tiara tak mudah melakukannya padahal hanya menyuntikkan cairan saja, itu sulit sekali karena berbagai macam penyakit kejiwaan yang dialami oleh pasien isolasi terutama.

Setelah selesai dengan semua nya ia pun menghampiri ruang loby disana banyak pasien yang tak anarkis seperti itulah gambarannya.

"Kau mau kopi nona cantik"tawar seorang perempuan dengan rambut acak acakan nya.

"Boleh"jawab gelvina dengan senyuman manisnya.

"Kata ibuku kopi buatan ku enak banget, silahkan dicoba"ia memberikan gelas ya gelvina pun sudah tau itu kosong namun ia tetap berpura pura meminum nya.

"Hmm, sepertinya ibu mu benar ini sangat enak"ucap gelvina terlihat wanita itu sangat senang.

Semua yang berada di tempat administrasi tersenyum dengan perbuatan yang dilakukan oleh gelvina ia baru namun ia langsung beradaptasi dengan lingkungan yang terbilang bukan dihuni oleh manusia normal.

Lali gelvina dipanggil untuk ke meja administrasi, dengan senang hati gelvina menghampiri mereka.

"Ada apa?"tanya gelvina.

"Kau satu meja kerja dengan siapa?"tanya qila.

"Hmm dhika sama bintang kalau gak salha inget"jawab gelvina.

Semua shock mendengarnya seakan tak percaya.

"Kamu dengan dokter gagu itu?"histeris aulia.

"Kau harus tahan mental dengan sikap cuek nya vina"timpal risman.

"Dokter gagu? Dia gagu atau gimana aku tak mengerti, tahan mental memang nya dia gila, cuek? Kata kalian dia gagu gimana sih jelasin deh sama vina gak ngerti"ucap gelvina yang meminta penjelasan.

Namun wajah mereka seakan hentikan gelvina kau membunuh kami, qila sudah memelototi gelvina namun gelvina malah terus meracau.

"Ekhmm"seseorang berdehem di belakang gelvina.

Pupil mata gelvina membesar kaget bukan main siapa yang berdehem di belakang nya saat ini.

Dengan takut ia pun membalikkan badan nya dan mendongak kan kepalanya melihat wajahnya ia terpaku seketika dengan name tag dokter itu.

Dhika azarial kerelion

Pindah planet boleh gak, menghilang bisa gak sih itu yang ada dipikiran gelvina saat ini.

"Ekh"dengan cepat ia menutup rapat mulutnya dengan tangan nya.

"Kamu perawat vina asisten perawat saya ?"tanya nya dengan suara dingin nya.

Suaranya membuat gelvina teringat dengan alvaro, sama sama lelaki es batu yang menyebalkan .

"Iya benar"jawab gelvina gugup.

"Ikut saya "lalu ia pergi segera.

Gelvina dengan waktu yang ada ia menghela nafas nya dengan panjang.

"Hampir mati aku ini"ucap gelvina yang memegangi dadanya.

"Mati segera kau vina"ancam qila.

"Sana cepat atau kau akan digiring nya ke neraka"ucap risman.

Mendengar ucapan risman, gelvina dengan cepat langsung mengikuti langkah kaki dokter dhika dengan cepat.

Sesampainya di meja dokter dhika, terlihat dokter dhika memberikan tumpukan map pada gelvina.

"Ini semua pasien yang saya tanganin tolong pelajari, agar kamu tau ketika mereka tiba tiba harus mendapat operasi mendadak"ucap dokter dhika.

"Kita nanti akan mengoperasi pasien begitu kah?"tanya gelvina yang tak mengerti.

"Jarang kemungkinan, namun kamu harus siap, kita tidak tau penyakit apa yang diderita pasien, kamu pernah jadi asisten dokter bedah kan? Atau pernah membantu kan?"tanya dokter dhika yang memastikan.

"Sudah pernah pak"jawab gelvina.

"Saya bukan bapak kamu, panggil saya dokter dhika saja, saya belum terlalu tua untuk dipanggil bapak"ucap dokter dhika.

"Akh iya pak, ekh maksudnya dokter dhika.

Gelvina Story's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang