48. Rasa Sakit Ini

301 100 13
                                    

Oke aku up lagi...














Jangan lupa vote dan comment





























Happy reading





















































POV rama

Setahun yang lalu...

Semua nya baik baik saja, saya yang baru menyelesaikan S2 pun merayakan bersama kedua orang tua saya dengan perayaan barbekyu dibelakang rumah.

Tiba ada seorang wanita yang datang tanpa diundang dengan seorang bayi yang ia gendong, ia menangis se jadi jadinya ketika melihat kami.

Dan dia bilang kalau ia adalah istri kedua dari papah tapi papah langsung mengelak yang aku tau papah tak pernah berbohong soal apa pun pada keluarga nya sekali pun.

Tapi aku mulai ragu, awalnya mamah juga gak percaya namun kalau kau tau sesama wanita mungkin punya perasaan iba sesama wanita bukan, itu yang dirasakan oleh mamah saat itu.

Benci dan tak percaya jadi satu saat itu, untuk pertama kali dalam hidup saya melihat kedua orang tua saya bertengkar sangat hebat.

Dimana papah saya yang kukuh dengan pendiriannya bahwa ia tak mengenal wanita itu apalagi menikah dan punya anak karena waktu papah adalah bagaimana cara membahagiakan keluarga kecilnya.

Tapi mamah yang terlanjur kecewa memilih mempercayai ucapan wanita itu.

Papah benar benar tak percaya bisanya keluarga lebih percaya dengan orang asing dari pada dia.

Hari hari dimana mamah mulai tidak makan dan berbicara dengan siapa pun.

Keadaan saat itu sudah kacau papah yang juga pusing mengabaikan perusahaan dan aku yang mengurusnya.

Hingga hari hari buruk itu lebih buruk lagi, wanita itu dengan cerdik membius ku dan juga mamah setelah sadar kami telah ada diruang tamu dan tengah diikat.

Papah sedang memohon mohon agar kami dilepaskan namun wanita itu tak mendengarkannya, karena ia meminta semua harta papah atas nama dia sedangkan harta itu bukan atas nama papah melainkan mamah karena setelah wanita ini datang papah punya dirasa tak enak.

Lalu adik dari mamah datang dengan anak buahnya, papah kembali tersungkur memohon agar mereka menolong nya namun om hendra malah tertawa dengan kencang.

Wanita itu sebenarnya istrinya yang berpura pura sebagai simpanan papah, karena om hendra tau mamah gampang stress dan kelemahan papah adalah mamah.

Tapi percuma papah tak mau menandatangani surat itu karena pemilik asli nya bukan dia melainkan mamah tapi papah tetap bungkam agar mamah atau pun aku tak terluka.

Mungkin om hendra sudah tak bisa menahan emosinya akhirnya ia  hendak menembak mamah namun papah dengan keberanian nya melindungi mamah hingga akhir hayatnya.

Papah tertembak tepat di pinggang kirinya, pada saat itu tepat sekali polisi datang dan membawa om hendra dan istri nya.

Mamah histeris memeluk papah yang bahkan ia tak mempedulikan banyak nya darah .

Aku baru tau karena manager nya yang memberitahu ku semuanya hingga aku tak membenci papah melainkan aku merasa bersalah karena pernah membencinya.

Gelvina Story's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang