Up lagi nih
Oke lah tanpa berlama lagi....
Sebelum itu....
Jangan lupa vote dulu ingat!!!Comment juga yang banyak...
Happy reading
"Kalau boleh, bisa kah aku tidur bersama mu?"tanya rama.
"APA KITA TIDUR BERSAMA!"teriak gelvina.
"Dasar, pikiran mu ini sangat kotor, dengar di asrama, tempat mu saja yang ada satu ranjang yang kosong bukan, kamar yang lain sudah terisi, mau gak mau aku harus tidur disana, mobil saya mogok jadi saya harus menginap dulu disini besok pagi saya akan pergi"jelas rama tak habis pikir bahwa gelvina berfikiran sempit seperti ini.
"Duh, malu banget lagi kenapa sih kalau ngomong setengah setengah kan ambigu"celetuk gelvina dalam hatinya.
"Terserah aku ingin ke kamar ku"lagi lagi gelvina ditarik oleh rama.
"Aku tidak tau kamar mu dimana"ucap rama.
"Ya, baiklah ikuti aku saja tapi tolong lepaskan ini"menatap tangan rama yang menggenggam erat tangannya.
"Ouh maaf"lalu melepaskan nya .
"Bagaimana aku tidur tenang kalau ada makhluk menyebalkan ini " pekik nya dalam hati .
Sesampainya di depan kamar gelvina langsung memasukan kunci dan terbuka lah pintu kamarnya.
"Kau tidurlah duluan, aku mau mandi"pinta gelvina.
"Di jam segini kau akan mandi?"tanya rama.
"Mengapa memang nya, aku tau kau pasti akan bilang nanti aku akan terkena rematik bukan?"tanya balik gelvina .
"Bukan kah memang begitu kalau mandi dimalam hari"sahut rama.
"Itu hanya mitos, sudah lah aku ingin mandi dan tidur kau tak usah banyak bicara telinga ku sakit"kesal gelvina lalu ia masuk kedalam kamar mandi.
Tak lama gelvina keluar dari kamar mandi dengan kaos putih dan celana panjang warna hitam serta sedang menggosokkan rambut basahnya.
"Kau belum tidur?"tanya gelvina.
Rama belum tidur ia sedang asik dengan laptop nya.
"Saya lupa membawa obat tidur"sahutnya dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelvina Story's (END)
Teen FictionSQUEL GELSYA (DIWAJIBKAN SEBELUM MEMBACA CERITA INI MAMPIR DULU KE CERITA "GELSYA" DULU YA BIAR NYAMBUNG). Gelvina anak kedua dari pasangan gelvin dan lesya. Kisah hidup haru yang dialami oleh gelvina yang harus menanggung balasan dendam dari masa l...