67. berkumpul

273 94 13
                                    

Muncul lagi nih diriku ....









Okelah vote dan komen jangan lupa...


























Happy reading ❣✨

















































Gelvin, lesya, rama, dan juga silla sedang diruang keluarga tengah melihat foto dan tertawa setelahnya.

"Dulu gelvina itu lucu sekarang cantik banget, dulu manja uang dikasih bukan beli skincare atau make up atau kebutuhan lainnya, ia malah minta dibeliin satu kulkas lagi buat simpen stok cokelat, es krim sama semua snack nya"jelas lesya .

"Rama liat banyak piala di kamar gelvina, piala apa aja itu bun?"tanya rama.

"Voly, basket, renang, bulu tangkis, futsal juga, dia jago banget soal olahraga"sahut lesya.

"Sekarang suntikan yang dia pegang"ucapan rama.

"Bagaimana saat gelvina bersama mu?"tanya gelvin.

"Hmm, gelvina tuh model majalah lumayan terkenal tapi bukan gelvina namanya maureen di ngambil nama tengah nya, setelah uang dari model ia jadiin uang kuliah awalnya mau jadi dokter tapi gak keterima akhirnya jadi perawat setelah lulus malah milih kerja di RSJ punya rama, padahal dia lulusan terbaik, katanya ia jadi model karena tantenya ingin menjadi model namun gak tercapai dan hanya bisa jadi perawat karena bunda ingin jadi dokter katanya"jelas rama.

"Anak itu sekarang sangat dewasa, coba dulu berantem mulu sama alvaro, tapi setelah nya akur lagi"ucapan lesya.

"Alvaro cuek sama kamu cantik?"tanya lesya pada silla.

"Awalnya banget tapi agak mulai gak kok bun"jawab silla.

"Asli nya bawel silla, tunggu aja nanti"ucap gelvin.

"Awal ketemu gelvina, dia bawel banget loh bun tapi pas udah deket malah cuek kebalikan nih"timpal rama.

Alvaro dan gelvina sedang ditangga mendengar mereka sedang menjadi topik ghibah.

"Ekhmm seru ya ghibah nya"sindir gelvina yang sedang berada di anak tangga terakhir.

"Sini sayang"ajak lesya agar alvaro dan gelvina duduk bersama.

"Kamu sudah ke makam rafa?"tanya gelvina.

"Sebulan yang lalu sih, sore ini kaya nya ke sana"sahut lesya.

"Ketika kamu hilang, mamahnya rafa sedih mendegar kabar itu kamu udah kaya anaknya sendiri bagi dia"ucap lesya yang memberitahu gelvina.

"Sekarang mamah dimana?"tanya gelvina.

"Jerman ikut suaminya"jawab gelvin.

"Katanya kamu cuek sama rama memang benar?"tanya lesya.

"Rama yang bawel jadi gelvina diem"sahut gelvina santai.

"Nanti malam kita bakar bakar gimana?"tanya lesya .

"Bakar rumah!"sahut alvaro.

Gelvina melempar bantal kecil kearah kakaknya itu.

"Gak usah ngelawak gak sinkron sama  muka"sindir gelvina.

"Tau ganteng kan"gelvina hanya menatap jijik kakaknya itu bisa bisa nya ia berlagak seperti ini.
















Ketika selesai mandi dan berada didepan wastafel gelvina menatap dirinya sendiri sejenak tak lama kemudian darah dari hidung nya mengalir kembali, ia hanya membasuhnya dengan jarinya lalu melihat darah itu dengan tatapan sendu.

"Apa kau sudah siap"suara ketukan pintu oleh rama.

"Aku sedang bersiap tunggu sebentar "balas gelvina.

"Baiklah aku tunggu di bawah"ucap rama.

Dengan cepat gelvina membersihkan darah dari hidung dan meminum obat nya, setelah bersiap ia pun turun ke bawah.

Setelah menyambar tas nya ia pun segera keluar kamarnya dan menghampiri rama yang sudah menunggunya.

"Kamu baik baik aja kan?"tanya rama seraya memandangi wajah gelvina.

"Kenapa?"tanya gelvina balik.

"Gak muka kamu kek tegang gitu"ucap rama sedikit memelankan suaranya.

Gelvina pun tersenyum samar.

"Biasa aja akh, ayo "langsung menggandeng rama keluar rumah.














Gelvina Story's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang