21. Hari pembalasan 2

428 103 47
                                    

Lanjut ....
























Tak ada manusia kuat ada kala nya mereka akan menangis jika sudah lelah
- Gelvina -




























Pelajaran pun selesai dan sekarang istirahat pun tiba....

Fanny sempat memperingati Cilla agar tak membahas apa pun untuk sekarang.

Disepanjang koridor mereka semua memperhatikan gelvina.

"Katanya dia perusak hubungannya rafa sama renata".

"Dia ngacem rafa kali ya, dasar jalang".

"Murahan, aku tak kan takut padanya karena ternyata anak kandung pemilik sekolah ini sindy bukan dia".

"Sindy sangat baik  mau nerima dia ".


"Jangan didenger, ayok kita ngantin laper nih kalau gua pingsan kan mana mungkin jungkook mau nolongin gua"ucap Cilla dan itu membuat gelvina dan fanny tertawa.

Itu sudah tugas Cilla membuat teman nya tertawa dan melupakan rasa sedihnya.

Alvaro melambaikan tangan agar mereka ke sana.

"Mau mesen apa kalian ?"tanya danu.

Disitu ada alvaro, raga dan juga danu.

"Bakso sama es teh manis"sahut Cilla.

"Somay sama es teh"sahut gelvina.

"Samain kaya gelvina"timpal aldo.

"Gua soto sama es teh"sahut alvaro.

"Kak gua ikut lo ya"ucap fanny dan di jawab dengan anggukkan.

"Kamu ngapa nggak bilang sama kakak?"tanya alvaro tiba tiba.

"Apa?"tanya balik gelvina.

"Putuskan?"wajah gelvina berubah seketika.

"Kenapa nggak bilang vin"ucap alvaro .

"Gelvina nggak mau buat kak varo sama kak rafa berantem, lagi pula udahlah nggak usah dibahas juga"jelas gelvina.

"Siapa yang mau berantem coba, setidaknya gua ini kakak lo, lo berbagi kesedihan lo sama gua"ucap alvaro.

"Gua baper, bener vin kalau lo ada masalah berbagi sama kak varo aja "tutur Cilla.

"Lebay lo lebay"timpal aldo.

"Iya gelvina akan cerita"sahut gelvina.

"Pesanan datang, wah tegang amat"ujar danu.

Mereka pun memakan makanan mereka sambil bercanda.

"Gimana kalau kita main ke mall gitu, bosen abisnya gua dirumah"usul aldo.

"Ikh seru tuh boleh"sahut Cilla.

Gelvina Story's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang