53. Senja yang ku benci

241 94 11
                                    

Aku udah nulis tapi lupa di up maap ya mau hari minggu tapi sibuk banget jadi lupa up.

Maapin ya ...

Double up deh nih...


















Vote dan komen jangan lupa okey



























































Happy reading❣✨































































Mereka sekarang sedang duduk berdua ditepian pantai dengan gelvina yang bersandar dipundak rama.

"Kenapa mau lihat senja?"tanya rama.

"Indah ketika lihatnya sama kamu, tapi aku benci dengan diriku sendiri karena menjadi senja"jawab gelvina.

"Mengapa?"tanya rama yang mulai bingung dengan ucapan gelvina.

"Pamit dengan keindahan dan menghilang ditelan gelapnya malam".

Seketika hening tak ada pembicaraan antara mereka, hanya suara ombak dan senja yang menampakkan dirinya.

"Lusa aku akan ke jakarta karena ada kerjaan mendadak, aku sebulan disana nanti aku pasti akan kembali karena sekarang kamu adalah rumah bagi ku, tak ada alasan ku untuk tak kembali padamu "ucap gelvina yang terus menatap senja .

"Lusa? Mengapa baru bilang?"tanya rama.

"Aku juga baru diberitahu tadi"sahut gelvina.

"Aku akan menemani mu ke jakarta"pinta rama.

"Kamu gak boleh ninggalin kerjaan kamu disini nanti aku kembali"tolak gelvina.

"Baiklah kau jaga kesehatan disana, jangan macem macem, makan nya dijaga, jangan tidur malam malam, selalu hubungi aku"pinta rama yang memegang erat tangan gelvina.

"Nanti malam aku kerumah liana, kamu mau mengantar ku?"tanya gelvina.

"Tanpa disuruh pun aku bersedia"ucap rama.

"Aku dijakarta akan mencari tau sesuatu, semoga pertanyaan ku terjawab, aku ingin semua selesai "ucap gelvina.

"Semoga pertanyaan mu terjawab"setuju rama.

Mereka pun pulang ketika hampir gelap, rama yang setia menggendong gelvina dipunggung nya, rama menyukai wangi vanilla dari gelvina rasanya candu baginya.

"Apa nanti kau bertemu dengan mantamu "entah itu pertanyaan atau sindiran .

"Aku tak akan bisa bertemu dengan mantanku"balas gelvina.

"Kenapa kalau kebetulan bertemu dan kalian mengobrol dan timbul rasa lagi bagaimana aku disini"keluh rama yang rasanya ia takut.

"Kalau ketemu yang ada aku lari lah takut juga kali"jawab gelvina.

"Kok lari sih?"rama mulai bingung lagi.

"Mantan aku cuma satu dan itu pun udah meninggal udah 7 tahun yang lalu juga ya aku lari lah takut masa tiba tiba bangkit dari kubur ngaco aja"gelvina mulai tertawa dengan kekonyolan rama yang cemburu tapi ia tau bahwa rama begitu karena ia tak mau kehilangan lagi orang yang ia sayang.

"7 tahun yang lalu, kenapa sampai meninggal?"tanya rama lagi.

"Kecelakaan saat nyelamatin aku"jawab gelvina.

"Apa kau sangat mencintainya?"tanya rama.

"Iya, dia cinta pertama ku, dia punya tempat tersendiri dihatiku tapi kamu punya tempat yang lebih berharga dihati aku"ucap gelvina.

"Terimakasih"ucap rama.

"Untuk?"tanya gelvina.

"Sudah mencintai ku dan membuatku yakin dengan semua ragu yang menghantui"jawab rama.

"Gelvina apa kau tidak merasa tertekan karena aku yang sangat cemburuan ini?"tanya rama.

"Cemburu itu wajar, harusnya seseorang kalau pasangan nya cemburu itu senang karena itu tanda ia mengutaran rasa sayang nya dan takut kehilangan tapi harus ada batasannya juga, cemburu gak wajar itu ketika pasangan mu tak mengijinkan kamu benar benar jadi manusia"ucap gelvina.

"Aku bahagia bertemu kamu, aku senang kamu lahir dibumi"ucap rama lagi.

"Jangan terlalu berlebihan rama, karena yang terlalu di genggam erat akan lebih cepat direnggut oleh yang kuasa"balas gelvina.

"Aku tau itu, setiap orang pasti akan pergi pada akhirnya, tapi kamu tau gelvina aku tak akan menyesal jika orang yang ku sayang pergi, walau rasanya sakit itulah hidup, tapi ada dua orang yang kalau ia pergi maka dunia ku juga akan pergi, rasanya tak ada kekuatan lagi untuk aku hidup dibumi ini"ucap rama.

"Siapa dua orang itu?"tanya gelvina.

"Mamah dan kamu"Jawab rama.

Setelah percakapan itu gelvina mengeratkan pelukannya pada rama hari semakin gelap dan mereka akhirnya sampai juga dirumah rama.

"Bisakah kau bersamaku malam ini, aku akan mengantarmu kerumah sahabatmu besok, aku seakan tak rela kau pergi "pinta rama.

"Baiklah"setuju gelvina.

Gelvina Story's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang