Hee Bum menatap air muka bayi kecil yang akhirnya ada di hadapannya dengan kerutan yang semakin dalam.
Lee Ha Jin tak biasanya begini.
Bayi kecilnya ini selalu berlari memeluknya atau setidaknya berteriak, 'Oppa, Aku mencintaimu' setiap kali dirinya berada dalam radius dekat tapi lihatlah...
Lee Ha Jin bayi kecilnya terhitung sudah dua puluh menit berlalu hanya duduk diatas sofa dengan kedua kaki yang terlipat sembari memeluk sebuah bantal kecil dengan pikiran yang melayang entah kemana.
Juga pipi yang terlihat... Memerah?
"Kau demam? Atau sesuatu terjadi padamu?".
Ha Jin bukan tak menyadari kehadiran Park Hee Bum yang sedari tadi sudah duduk di hadapannya. Ha Jin bisa langsung tahu betapa Park Hee Bum sangat mengkhawatirkan dirinya, Raut wajah pria yang duduk di hadapannya sembari menatapnya penuh kecemasan ini setidaknya adalah bukti.
Hanya saja pikirannya masih berada di tempat lain.
Tubuhnya jelas merespon setiap kekhawatiran yang keluar dari mulut Park Hee Bum.
Tapi otak juga sebagian dari jantung-nya masih bersama pria lebah itu.
Brengsek.
Cho Kyuhyun.
"Yah, Ku tanya kau kenapa bayi kecil?". Sambung Hee Bum lebih menggebu, "Kau demam atau kenapa? Sesuatu terjadi di Hongkong? Atau—".
"Oppa bagaimana jika untuk pertama kalinya jantungmu tak bisa berhenti menghentak keras hanya karena sebuah tatapan?".
"Ye?".
'Kenapa? Kau menikmati ciuman-ku? Lee Ha Jin, Aku bisa benar-benar membuatmu menjadi milikku malam ini'.
"Ye?". Seru Ha Jin polos.
Hee Bum memperbaiki posisi duduknya untuk kemudian berkata, "Apa maksud pertanyaanmu? Kenapa jantungmu tak bisa berhentik menghentak dengan keras? Tatapan? Tatapan apa? Kau kenapa?".
Dengan lebih frustasi Hee Bum melanjutkan, "Apa karena memaksakan diri untuk naik pesawat kau mendapat penyakit jantung?".
Kyuhyun terus menghimpit tubuhnya hingga entah bagaimana caranya pria lebah itu kembali berhasil menjatuhkan tubuhnya tepat diatas ranjang besar. Cho Kyuhyun dengan seringaian sialannya terus menghujam mata dan bibirnya secara bergantian, Pria lebah itu mengurung tubuhnya dengan gerakan sangat posesif. Cho Kyuhyun menggenggam erat kedua tangannya—tidak. Pria lebah itu dengan sangat sialan bahkan sudah berhasil membuka bajunya hampir setengah, Cho Kyuhyun juga bahkan tak berhenti hanya pada bibir kecilnya tapi juga menjelajahi lengkungan leher putihnya yang berujung pada mulut sialannya yang mengeluarkan satu lenguhan dan saat itulah Cho Kyuhyun semakin menyeringai sembari berkata;
'Kenapa? Kau menikmati ciuman-ku? Lee Ha Jin, Aku bisa benar-benar membuatmu menjadi milikku malam ini'.
Dan lebih brengsek-nya lagi, Mengapa....
Mengapa dirinya hanya diam saja menerima perlakuan seperti itu dari pria lebah itu?
Mengapa, Lee Ha Jin?
Ha Jin menggeleng keras untuk menghentikan otaknya yang terus tertuju pada pria lebah itu saat Park Hee Bum sudah berpindah duduk tepat di sampingnya sembari berkata, "Pipimu terus memerah".
"Ye?".
Hee Bum menyimpan satu tangannya keatas kening Ha Jin lalu memegang kening-nya sendiri, "Tapi kau tak panas. Suhu tubuhmu normal".
Ada yang aneh.
Setiap kali Hee Bum melakukan kontak fisik dengannya, Biasanya Lee Ha Jin akan selalu merasa berbunga tapi sekarang kenapa bunga-bunga itu tak terasa bermekaran?
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.