Di chapter ini, Sebagian ide-nya terinspirasi dari saran salahsatu pembaca setiaku yang baik. Thank you, Dear @Imarlena ^^v
Terhitung sudah setengah bulan Kyuhyun menjadikan rumah sakit sebagai tempat keduanya untuk berpulang.
Kantor dan rumah sakit.
Lalu rumah sakit dan kantor.
Begitu seterusnya hingga hari ini.
Sebenarnya Kyuhyun hanya ingin memusatkan fokusnya pada satu poros, Poros-nya yang bernama Lee Ha Jin.
Kyuhyun tak bisa membagi pikirannya dengan apapun terlebih saat kondisi Ha Jin yang belum seratus persen pulih tapi di satu sisi pekerjaan kantor dan status-nya sebagai seorang pemimpin tak bisa di kosongkan terlalu lama.
Pekerjaan kantor seolah terus memanggilnya untuk kembali jadi dengan segala pertimbangan yang ada serta bujukan dari Na Hyun Sik, Kyuhyun memutuskan untuk kembali pada posisinya sebagai seorang pemimpin tanpa harus benar-benar meninggalkan Ha Jin yang masih menghuni salahsatu ruang rawat-inap rumah sakit ini.
"Ini sudah hari yang ke lima belas kan?".
"Apa?".
Hyun Sik melanjutkan setelah menyimpan berbagai macam buah yang baru saja ia bawa keatas meja yang berada di sudut ruangan, "Lee Ha Jin, Dia sudah lima belas hari di rumah sakit ini".
"Bukan urusanmu. Bukan uangmu yang ku gunakan jadi tak perlu khawatir sebab aku yang menanggung seluruh biaya rumah sakitnya". Jawab Kyuhyun datar.
Hyun Sik tersenyum, "Sialan kau". Lalu melanjutkan setelah menggigit sepotong buah segar, "Kondisimu sendiri bagaimana? Ruang rawat ini sudah seperti kamar hotel yang sengaja kau sewa".
Hyun Sik mengedarkan pandangannya pada setiap sudut ruangan, "Kau hampir memindahkan semua barang-barangmu ke ruang rawat ini. Mulai dari baju hingga peralatan kantor, Kau tak menjadi suka dengan rumah sakit kan, Cho Kyuhyun?".
Kyuhyun tersenyum kecil menatap Ha Jin yang masih terlelap sembari memberi satu kecupan pada kening gadis itu, "Rumah sakit masih menjadi salahsatu tempat yang tak ku suka". Lanjut Kyuhyun sembari berjalan kearah Hyun Sik yang sedang duduk diatas sofa, "Kau yang memaksaku untuk kembali bekerja sialan".
Hyun Sik menatap Kyuhyun sebentarv lalu melanjutkan, "Aku takut tak mendapatkan hak-ku setiap bulan jika kau tak kembali pada posisimu, Boss".
Kyuhyun tersenyum sebentar untuk kemudian kembali membawa pandangannya pada Ha Jin yang sedang tertidur damai.
"Dan kau harus tahu brengsek betapa aku sangat bersyukur karena bisa melihatmu kembali tersenyum". Sambung Hyun Sik.
"Terima kasih tapi kau jangan sampai jatuh cinta padaku sebab aku mencintai wanita, Aku normal".
Hyun Sik melempar bantal kecil sofa yang berada diatas pangkuannya pada Kyuhyun dengan berkata, "Jika pun ku putuskan untuk menyukai pria, Ku pastikan bukan kau pria itu. Sial, Kau pria terlalu kaku dan tak punya hati. Ouwh".
Kyuhyun melanjutkan senyumnya dalam diam.
"Selain kondisi Ha Jin, Kondisimu juga penting untukku". Seru Hyun Sik kembali, "Serius, Kondisimu bagaimana? Menjaga orang yang sakit membutuhkan tenaga yang banyak, Kau harus sehat. Kau masih sering mengganti perban di bahumu itu kan?".
Kyuhyun melirik pada bahu kirinya sebentar untuk kemudian menghela nafas panjang.
"Karena kau yang keras kepala tak mau mendengarkanku untuk mengobati bekas gigitan itu, Kulitmu yang kau biarkan Ha Jin gigit menjadi infeksi. Kemerahan, nyeri, bengkak dan sial bahkan bernanah. Semua gejela itu kau abaikan, tak kau pedulikan sampai dokter memaksamu keras untuk di obati waktu itu".
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.