***
Kok sepi banget yah? apa udah pada liburan akhir tahun?
Enjoy ^^v
"Hanya ada kita berdua disini, sekarang jelaskanlah alasanmu lebih memilih pria sombong itu".
Ha Jin tak tahu sudah berapa lama dari dirinya meninggalkan kamar itu, apa Na Eun sudah pergi tanpa masalah?
Apa Jung Na Eun sudah berhasil keluar?
"Pria yang kau cintai adalah aku". Lanjut Hee Bum dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku celananya, "Alasanmu mendekatinya hanyalah untuk makam Lee Ha Joon lalu mengapa pada akhirnya kau menjadi seorang ibu? Ibu dari benih Cho Kyuhyun".
"Aku tak harus menjawab pertanyaanmu itu".
Hee Bum menyeringai.
"Atau kau lupa jika hatimu dulu hanya untukku?". Hee Bum berjalan lalu berdiri tepat di depan Ha Jin yang menatapnya tegas.
Sebuah tatapan yang dulunya tak pernah begitu, Ha Jin selalu menatapnya dengan tatapan hangat dulu lalu kemana perginya tatapan hangat itu?
"Atau kau mau ku ingatkan bagaimana dulu kau selalu mengatakan cinta padaku? Aku bisa bayi kecil mengingatkanmu jika kau mau".
Ha Jin menghempas tangan Hee Bum yang ingin membelai rambutnya.
"Kenyataan bahwa hatiku dengan brengsek dulu pernah suka padamu adalah hal yang paling ingin ku hapus dari catatan hidupku".
Mengepal tangannya kuat, Ha Jin melanjutkan, "Tidak semuanya tapi kau tetap menjadi alasan sebagian hidupku hancur, aku tak akan pernah lupa apa yang kau lakukan padaku".
"Jika aku adalah alasan sebagian hidupmu hancur lalu bagaimana dengan Cho Kyuhyun? Jika aku hanya sebagian, apa dia alasan terbanyak hidupmu menjadi berantakan?".
"Tidak". Jawab Ha Jin sangat cepat.
"Tidak?".
"Cho Kyuhyun tak pernah menghancurkan hidupku".
"Dia menjadikanmu ibu dari bayi sialan—".
"Satu kali lagi kau menyebut bayiku seperti itu, aku bersumpah akan membakar lidahmu brengsek".
Hee Bum menyeringai lalu tertawa dengan sangat di buat-buat.
"Wah, ini semakin menarik". Hee Bum melanjutkan, "Dulu, dulu sekali kita punya kisah yang indah. Kau sangat bergantung padaku, kau tak pernah malu meneriakkan kata cinta padaku, semua hal dalam hidupmu kau ceritakan padaku tapi sekarang, sekarang kau bahkan mampu mengumpat padaku?".
"Sudah kukatakan tadi, jika bisa aku ingin menghapus kenyataan hatiku pernah terjebak untuk menyukaimu".
Hee Bum kembali mengikis jaraknya.
"Mantra apa yang Cho Kyuhyun ucapkan hingga gadis berpendirian tinggi dan susah di goyahkan sepertimu mau melahirkan darah dagingnya?". Hee Bum melanjutkan dengan menyeringai, "Apa bagusnya pria sombong itu? Apa kelebihan yang dia punya yang tak ku punyai? Ha Jin-ah, semuanya tak akan serumit ini jika kau tetap menjadi bayi kecilku yang penurut seperti dulu. Kembalilah pada dirimu yang dulu, kembali padaku. Tinggalkan Cho Kyuhyun dan bayinya yang kau lahirkan, ikut bersamaku lalu kita bahagia bersama".
"Sudah cukup merangkai khayalanmu?".
Hee Bum menaikkan satu alisnya.
"Dengarkan aku, Park Hee Bum-ssi. Sekali pun kau menghabisi nyawaku sekarang, aku tak akan pernah meninggalkan bayiku apa lagi ikut bersamamu. Kuburlah khayalmu itu dalam mimpimu sendiri dan jangan pernah libatkan aku di dalam mimpimu sebab jika pun hanya sebatas mimpi, aku tak sudi berbahagia denganmu".
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.