She And Her Perfect Husband-1

437 54 27
                                    

"Aku turut senang dengan hasil pemeriksaan hari ini yang menunjukkan janin di dalam perutmu semakin sehat".

Ha Jin menanggalkan statusnya sebagai pasien hari ini dan itu membuatnya sedikit bahagia.

Dua hari telah berlalu sejak hari itu.

Hari dimana nenek Kyuhyun pergi begitu saja setelah menarik tangan tuanya yang berada diatas perut besar Ha Jin.

"Kondisi tubuhmu juga ikut menunjukkan perubahan yang lebih baik, kau beransur stabil tapi tetap jangan lupa untuk menjaga kondisimu juga jangan lupa untuk meminum vitaminmu". Lanjut sang dokter kandungan.

"Aku pasti akan menjaga kesehatanku dengan baik dokter".

Dokter di depannya tersenyum dengan cantik sembari mengangguk, "Usia-nya sudah memasuki sembilan bulan. Dalam beberapa waktu lagi kau sudah bisa bertemu dengan bayimu, jika dia terlahir sebagai perempuan maka ku pastikan dia memiliki paras yang cantik sepertimu dan jika terlahir sebagai laki-laki maka dia pasti akan jadi incaran para wanita sebab akan memiliki paras rupawan seperti suamimu ini".

Ha Jin menaikkan satu alisnya.

Masalahnya mata dokter itu sangat jelas menatap pada Kyuhyun yang duduk diam di sampingnya sejak tadi.

"Suamiku?".

Dokter itu berdeham sembari tersenyum lalu sekali lagi melirik pada Kyuhyun, "Omong-omong melakukan itu lebih intens menjelang waktu kelahiran akan sangat membantumu di proses persalinan nanti".

"Melakukan itu?". Tanya Ha Jin.

Sementara sang dokter kembali bertanya tanpa tahu wajah Ha Jin yang sudah memerah.

"Kapan terakhir kali kalian melakukannya?". Dokter itu kembali menatap Ha Jin dengan tersenyum lalu melanjutkan, "Kau juga seorang dokter, walau pun dokter anak tapi aku yakin kau juga tahu dan paham ilmu-ilmu dasar tentang kehamilan termasuk melakukan percintaan mendekati waktu persalinan yang bisa memberikan banyak sekali manfaat".

Ha Jin sudah membuka mulut tapi Kyuhyun lebih dulu menginterupsi dengan cepat, "Apakah boleh melakukannya?".

"Ye?".

Kyuhyun menambahkan dengan, "Maksudku, apakah melakukan itu tak akan menganggu kehamilannya?".

Ha Jin menatap Kyuhyun dengan garis wajah menggemaskan, apa pria lebah ini juga paham tentang arah pembicaraan dokter kandungannya?

Dokter itu tersenyum, "Bukan hanya boleh tuan tapi sangat di sarankan, khususnya saat menjelang kelahiran hal itu sangat di sarankan. Aktivitas seksual menjelang kelahiran sangat membantu sang ibu untuk merasa lebih rileks. Manfaat lainnya juga banyak seperti meningkatkan kualitas tidur bahkan meredakan beberapa ketidaknyamanan akibat kehamilan tersebut juga sangat berdampak positif bagi tubuh sang ibu baik itu secara fisik dan psikis jadi melakukan itu menjelang persalinan sangat di perbolehkan tentunya dengan ritme yang tidak menyakiti sang ibu. Kau mengerti maksudku kan?".

Ha Jin merasa merinding saat Kyuhyun begitu saja memberi anggukan untuk pertanyaan terakhir sang dokter dengan senyuman yang terukir penuh arti.

"Kenapa aku merasa malu? Dia juga bukan suamiku". Seloroh Ha Jin sangat pelan.

"Ye? Kau bicara padaku dokter Lee?".

Ha Jin segera menggeleng pada sang dokter, "Eu-um dokter begini—".

Kyuhyun kembali menginterupsinya, pria lebah itu menggenggam sebelah tangannya lalu berkata, "Aku pasti akan lebih menjaganya sekarang".

Kyuhyun mengalihkan pandangannya dari wajah sang dokter untuk menatap Ha Jin dengan senyuman nakal lalu melanjutkan, "Dengan senang hati aku akan membantu istriku agar bisa melahirkan dengan proses persalinan yang lancar tanpa kendala, dokter".

All I Need Is A Baby, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang