***
Banyak terima kasih yang masih mau menunggu cerita ini ^^v
Ha Jin harus memikirkan seribu cara dan memutar otaknya agar Kyuhyun tak curiga dengan perubahan terlalu signifikan pada dirinya sejak Jung Na Eun tiba-tiba saja muncul, masalahnya lebah jelek itu hari demi hari semakin tahu perubahan apa saja yang terjadi pada dirinya sekali pun itu hanya sebuah perubaha kecil.
"Jung Na Eun, kau sadar dimana kedua kakimu sekarang berdiri?".
Na Eun mengangguk sembari meneguk air putih dinginnya dengan wajah yang sedikit masih panik lalu melirik sebentar pada Na Hyun Sik yang sedang berada di ruang tengah bersama Kyuhyun.
"Aku tak sempat menolak. Hari ini Na Hyun Sik mengajakku makan dan di perjalanan pulang dia baru mengatakan jika akan mengajakku ke tempat salahsatu teman baiknya sebab temannya itu baru saja keluar dari rumah sakit. Demi Tuhan, aku baru menyadari jika teman baik yang dia maksud adalah kau saat tiba di lapangan parkir apartemenmu ini". Na Eun kembali melirik pada Hyun Sik yang sepertinya sedang serius membahas sesuatu hal bersama dengan Kyuhyun lalu kembali pada Ha Jin, "Hal yang terlintas pertama kali di otakku adalah aku harus memikirkan satu cara agar tak masuk kesini tapi belum juga ku dapatkan satu alasan, Hyun Sik sudah menggenggam tanganku lalu berjalan masuk hingga akhirnya bertemu denganmu dalam keadaan seperti ini".
Ha Jin menggigit bibir bawahnya kuat dengan kedua tangan yang bersimpuh diatas pinggangnya, "Dan kau menyempurnakan semua dengan bersikap menebak-nebak rangkaian kode apartemenku ini". Seru Ha Jin penuh penekanan pada kalimatnya, "Sial, Jung Na Eun. Kau ingin melihat Kyuhyun menatapku curiga?".
"Para penjaga diluar sana tak mengizinkan kami masuk sekali pun dia tahu jika Na Hyun Sik adalah orang Cho Kyuhyun, kau tahu sendiri aku benci menunggu jadi aku berpura untuk menebak-nebak kode apartemenmu". Na Eun menambahkan, "Tenang saja, aku sengaja memasukkan rangkaian kode yang salah sebanyak dua kali sebelum yang ketiga berhasil agar Na Hyun Sik juga tak curiga padaku kenapa tahu kode apartemenmu".
Ha Jin memejamkan matanya erat sembari bersandar pada dapur kecilnya.
Sementara Na Eun melanjutkan, "Maafkan aku. Aku belum sempat dan sama sekali tak bisa memikirkan satu pun cara untuk begitu saja tiba-tiba pergi dari Na Hyun Sik dan—".
"Dan dia menyebutmu kekasih". Potong Ha Jin kembali menatap Na Eun, "Kalian menjalin hubungan? Benar-benar menjalin hubungan? Yah, bukankah sudah ku bilang untuk menjau—".
"Aku tahu, aku tahu. Tapi aku harus bagaimana jika hatiku mulai menyukainya? Aku sadar di awal kau meminta bantuanku untuk sengaja mendekatinya agar supaya lebih mudah mengalahkan Kyuhyun tapi aku tak bisa melawan ke hendak hatiku sendiri yang mulai suka padanya".
"Yahhhhhh. Jung Na Eun". Seru Ha Jin frustasi.
Dan seolah memahami frustasi dan kegelisahan Ha Jin, Na Eun mengangguk untuk kembali berkata, "Tahanlah sebentar lagi, bersabarlah denganku. Aku berjanji akan memutuskan hubunganku dengan Na Hyun Sik dan sembari aku memikirkan caranya, berpuralah tidak mengenalku selama di hadapan Cho Kyuhyun".
Ha Jin menggeleng pelan.
Jung Na Eun adalah wanita yang tidak gampang percaya pada seorang pria dan ketika sahabatnya itu berani mengatakan jika hatinya menyukai seseorang maka orang itu benar-benar orang yang mampu meruntuhkan tembok tinggi di hatinya.
Tapi masalahnya mengapa orang itu harus Na Hyun Sik?
"Sebaiknya kita keluar sekarang. Menggunakan alasan mengambil beberapa makanan kecil di dapur selama ini akan lebih membuat mereka curiga khususnya Cho Kyuhyun, dia pasti akan sangat curiga". Seru Na Eun.
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.