***
New year and new hope.
Katakan satu harapan kalian untuk Lee Ha Jin & Cho Kyuhyun, aku mau tahu.
Sebuah harapan dengan kalimat panjang juga gapapa, namanya harapan yahh manusia yang ucap selebihnya biarkan keajaiban semesta yang bekerja.
Ha Jin sebenarnya masih belum tahu kemana Kyuhyun membawanya.
Kyuhyun nampak tersenyum tapi Ha Jin cukup tahu jika senyum itu sama sekali tak berasal dari dalam diri pria lebah-nya.
Hingga di langkah kaki yang Ha Jin tak sempat hitung, Ha Jin memutuskan untuk berhenti berjalan agar Kyuhyun yang memapah tubuh setengah lemahnya sejak tadi juga ikut berhenti berjalan.
"Kenapa sayang?". Tanya Kyuhyun dengan raut tergambar jelas khawatir, "Kau lelah? Mau ku gendong?".
Ha Jin menggeleng lemah.
Kyuhyun melirik pada kursi panjang khas rumah sakit yang tak jauh dari posisinya kemudian kembali menatap Ha Jin, "Atau mau duduk dulu? Kita bisa beristirahat sebentar".
Ha Jin kembali menggeleng.
"Pria lebah".
"Hmm".
Ha Jin ingin bertanya, di otaknya kini banyak sekali pertanyaan tapi karena terlalu banyaknya pertanyaan ia bingung sendiri harus menanyakan yang mana terlebih dulu, "Di saat aku tak sadar, apa saja yang kulakukan padamu?".
"Hmm?".
Ha Jin melirik pada leher bagian depan Kyuhyun lalu kembali menatap mata pria lebahnya, "Sejauh mana aku melukaimu?".
Kyuhyun berusaha tersenyum tenang sembari mengusap lembut pundak Ha Jin, "Tidak apa-apa".
Ha Jin tertunduk lemah.
Sejujurnya ia mulai bosan pada dirinya sendiri.
Mulai bosan pada semua titik trauma-nya.
Jika trauma itu hanya melukai dirinya tanpa melibatkan pria lebah yang sedang menatapnya manis ini, Ha Jin bersumpah tak masalah sama sekali.
"Sayang—".
"Maafkan aku".
Kembali mengangkat kepala untuk menatap Kyuhyun, Ha Jin melanjutkan, "Nanti, nanti aku akan memohon ampun atau bahkan berlutut padamu untuk semua luka yang ku berikan. Aku tak bisa mengendalikan diriku saat perasaan menjijikkan itu kembali datang untuk menghantuiku dan saat aku masih waras seperti sekarang, aku ingin menggunakan waktu ini dengan baik".
"Tak ada alasan yang mengharuskanmu untuk memohon ampun apa lagi berlutut padaku". Kyuhyun menggeleng, "Juga jangan menyebut dirimu dengan kata masih waras sebab bagiku kau selalu sama, tak ada yang beda darimu".
"Pria leb—".
Kyuhyun tersenyum, "Dengarkan aku, kau satu-satunya alasan aku bertahan".
Ha Jin tak bisa menyembunyikan kebingungan dirinya dalam kaliamt terlalu ambigu Kyuhyun, hanya ada satu jawaban di otaknya kini, "Apa kau ingin mengajakku bertemu untuk terakhir kalinya dengan.. dengan...". Ha Jin tak mampu tapi ia harus mengatakannya, "Deng—dengan jasad ba—bayi kit—a?".
Kyuhyun tertegun.
Kalimat itu tak semuanya salah.
"Ingatlah satu hal, ada aku di semua kondisimu. Gunakan aku, manfaatkan aku sesukamu. Jangan merasa sendiri, kita lalui semuanya bersama. Hmm?".
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.