***
Heihooo. Happy holiday & Happy Eid Mubarak. May Allah always bless us ^^ btw ini lumayan panjang jadi jangan bosen dan capek yahhh bacanya. Jangan jadi pembaca yang diam tapi jadilah aktif dengan memberikan saran yang baik dan membangun yah haha.
Gomawo ^^
"Kau sungguh tak apa?".
Percayalah hal paling terakhir yang tak di inginkan Park Hee Bum terjadi adalah melihat bayi kecilnya terjatuh sakit atau pun menderita.
"Jujur saja wajahmu masih sedikit pucat, Kau benar tak perlu ku antar ke dokter?". Tanya Hee Bum kembali.
Ha Jin mengatur nafasnya agar bisa terdengar stabil kembali bersama dengan kedua matanya yang masih tertutup.
Sebenarnya apa yang baru saja terjadi?
Cho Kyuhyun benar-benar menipunya?
Pria lebah itu apa sengaja memaksanya untuk ikut ke dalam pesta tadi hanya untuk mendengar semua kebenarannya secara langsung?
Bahwa sekarang lahan makam kakaknya yang selama ini dirinya pertahankan dengan mempertaruhkan seluruh nafas hidup juga harga dirinya sudah berpindah kepemilikan ke tangan Gold Company yang artinya Cho Kyuhyun secara sah sudah mengakuisisi lahan itu.
Tapi bagaimana bisa....
Ha Jin menggeleng.
Lalu apa arti enam hari yang telah mereka lalui bersama disini?
Bukankah semuanya baik-baik saja?
Pria lebah itu bahkan sama sekali tak memperlihatkan satu pun gelagat akan menipunya.
Ataukah memang ini sikap dan sifat asli dari seorang Cho Kyuhyun?
"Lee Ha Jin?".
Hee Bum menghela nafasnya gusar untuk yang ke empat kali saat Ha Jin sama sekali belum menatap bahkan menjawab segala tanya-nya.
"Dengan terus diam seperti ini kau membuatku semakin gelisah dan—".
"Untuk apa kau berada disini?".
Hee Bum meninggalkan kalimatnya di udara saat akhirnya Ha Jin mengeluarkan suara terlalu dingin.
"Sejauh yang otakku bisa ingat, Tak ada hal apapun yang mengharuskanmu berada di Hongkong oppa. Jangan beralasan jika tujuanmu kesini karena diriku sebab aku bahkan tak mengatakan padamu kemana aku akan pergi".
Ha Jin memejamkan matanya untuk dua detik lalu kembali bersuara sangat datar sembari menatap Hee Bum, "Tiba-tiba muncul di waktu yang tidak sangat tepat dan waktu itu terjadi di dalam sebuah pesta yang kutahu para tamu yang datang kesana sangat terbatas".
Ha Jin menjeda kalimatnya sebentar lalu melanjutkan, "Hanya ada dua alasan mengapa kau bisa hadir dalam pesta tadi. Cho Kyuhyun yang mengundangmu tapi rasanya itu tak mungkin sebab kalian tak saling mengenal dan alasan kedua kau bisa hadir di tengah pesta tadi adalah pamanku".
Hee Bum merubah rautnya menjadi tegang dan sungguh Ha Jin sangat menyadari itu, "Kau tak berdiri di belakang pamanku kan?".
"Lee Ha Jin".
"Kau tak akan menjadi orang yang akan mengecewakanku kan oppa?".
Ha Jin tak tahu arti tatatpan Hee Bum saat ini yang menatapnya dengan sangat serius dan garis rahang mengeras seolah ada suatu hal yang tak sanggup Hee Bum katakan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.