Semuanya masih terasa sama.
Semua masih berjalan sebagaimana mestinya.
Kyuhyun masih dengan segala sifat protektifnya yang terlalu.
Cho Kyuhyun masih tetap Cho Kyuhyun yang sangat peduli padanya.
"The hangat untuk Na ahjussi".
Ha Jin mengambil tempat untuk duduk tepat di samping Kyuhyun sembari tersenyum berkata, "Dan cokelat panas untuk lebah jelek".
Kyuhyun membalas senyuman manis Ha Jin dengan ikut tersenyum sembari menggunakan satu tangannya untuk membelai rambut panjang Ha Jin.
"Terima kasih sayangku".
Hyun Sik yang melihat pemandangan terlalu menggelikan di depannya berdeham dengan cukup keras, "Kenapa kalian tidak mendaftarkan pernikahan kalian saja? Hooo, astaga". Hyun Sik menatap pada Kyuhyun lalu melanjutkan, "Dan sejak kapan kau bisa bersikap manis begitu, Cho Kyuhyun? Menggelikan sekali kau ini".
Kyuhyun membalas kalimat Hyun Sik hanya dengan mengangkat sebelah bahunya dan masih tetap mengembangkan senyuman.
"Omong-omong ahjussi ada apa kau kesini?".
Hyun Sik memindahkan tatapannya pada Kyuhyun untuk menatap Ha Jin, "Memangnya aku tak boleh kesini? Dan lagi astaga, sampai kapan kau mau memanggilku ahjussi? Aku tidak setua itu demi Tuhan Lee Ha Jin".
"Bukan begitu maksudku, ini sudah malam. Jangan salahpaham padaku, tentunya kau bisa kapan pun kesini terlebih lagi ini apartemen sahabatmu. Maksudku, pasti ada sesuatu yang penting hingga membawamu kesini di jam seperti ini".
Kyuhyun mengambil-alih dengan, "Astaga Na Hyun Sik tak perlu menatap Lee Ha Jin-ku seperti itu. Kau terlihat seperti ingin memakannya".
Hyun Sik menyimpan gelas teh-nya untuk kembali berkata, "Sebenarnya ini bisa ku sampaikan di kantor besok tapi kebetulan aku ada keperluan di daerah sini jadi ku pikir sekalian saja".
"Apa, apa yang ingin kau sampaikan?".
"Kim Boo Man". Tambah Hyun Sik.
Dan di detik yang sama kepala Kyuhyun berputar dengan cepat ke samping kanannya dimana Ha Jin sedang duduk.
Dan belum juga mulutnya membentuk satu kalimat, Ha Jin sudah menginterupsi, "Ada apa dengan pria tua itu? Dia berulah apa lagi?".
Hyun Sik tersenyum.
Sebuah senyuman yang justru membuat Kyuhyun bingung.
"Entah mengapa aku senang melihat reaksi tenangmu ini". Lalu melanjutkan, "Ha Jin-ah, aku tahu apa yang kau alami bukan sesuatu yang mudah tapi melihatmu sekarang bisa sampai di titik dimana kau bisa ikut dalam pembahasan pamanmu dengan reaksi yang tenang seperti ini membuatku semakin yakin jika ikatan darah terkadang tidak terlalu kental". Seru Hyun Sik.
"Fakta dia adalah adik dari ibuku, adalah pamanku sungguh membuatku muak". Mengangguk sebentar, Ha Jin melanjutkan, "Bagaimana pun juga dia tetap keluargaku tapi perbuatannya yang menjijikkan tak akan membuatku bisa memaafkannya. Jika dia menghormati mendiang ibuku sedikit saja maka tentu dia tak akan melakukan semua ini padaku, aku ini adalah anak dari kakaknya tapi dia justru bersikap seolah aku ini bukan siapa-siapa baginya jadi untuk apa aku tetap menganggapnya keluarga?".
Hyun Sik tak bisa menutupi perasaannya senangnya mendengar penuturan Ha Jin.
"Yah brengsek, berhenti tersenyum terus padanya. Kenapa ". Sela Kyuhyun.
"Aku hanya tersenyum padanya bukan berniat untuk merebutnya darimu, Cho Kyuhyun. Astaga".
"Lalu apa? Apa yang ingin kau sampaikan mengenai pria tua itu hingga membawamu malam-malam kesini? Kau tahu jika kau telah mengganggu waktu pembuatan bayi kami?".
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.