***
Ya ampun, mungkin gak ada yang sadar (untungnya) tapi aku baru sadar di chapter sebelum ini adalah chapter akhir a.k.a aku salah mencet tombol wkwk
Ha Jin tak tahu harus bagaimana bereaksi saat reaksi yang Kyuhyun tunjukkan hanya terdiam menatapnya dengan tatapan yang untuk pertama kalinya sangat sulit ia artikan.
Apa kalimat itu terlalu terlambat untuk di ucapkan?
Ataukah benar, Cho Kyuhyun telah menyentuh ambang batas kesabarannya atas sikapnya yang tarik-ulur?
Apa?
Apa?
Hoooo sial.
Ha Jin berharap lantai dingin kamar bisa hancur agar dirinya bisa bersembunyi.
Malam dingin tapi perasaan Ha Jin justru sebaliknya.
"Kau tidak mendengarku? Perlu ku ulangi?". Seru Ha Jin memecah keheningan yang mendadak tercipta sementara Kyuhyun masih menatapnya diam, "Aku, aku—aku bilang, ak—aku mencin—".
Ha Jin membiarkan kalimatnya di bawa oleh angin malam saat Kyuhyun bereaksi dengan meninggalkannya.
Ha Jin tidak malu tapi hatinya merasa sedikit bingung, pria lebah itu berjalan di belakangnya untuk ke luar kamar tanpa mengucapkan satu kata pun.
"Apa ada yang salah dari ucapanku? Aku membuatnya lebih marah?". Ha Jin terpaku di tempatnya berdiri, hatinya berteriak untuk segera mengejar pria lebah itu tapi kedua kakinya seolah terpaku hingga tak bisa di gerakkan, "Atau tak seharusnya aku mengatakannya—".
Ha Jin merasa dinginnya malam mulai menusuk sampai ke tulangnya saat Kyuhyun dengan tiba-tiba memeluknya dari belakang. Hingga detik ke sepuluh pria lebah itu belum bersuara, hanya ada helaan nafas kasar yang ke luar dari mulut juga hidung Kyuhyun yang menerpa leher Ha Jin hingga pipinya mengeluarkan semburat merah.
"Aku tak akan membiarkanmu menarik kembali kalimatmu, tidak". Seru Kyuhyun pada akhirnya, "Kalimat itu akan ku simpan jauh hingga kau sendiri pun tak akan bisa menemukannya. Jangan berharap atau berpikir satu detik pun kau bisa menarik kembali kalimatmu".
Tak ada kata kasar dalam kalimat pertama pria lebah itu tapi Ha Jin tetap merasa merinding mendengarnya entah efek angin malam ataukah karena detak jantungnya yang berulah bersama dengan aliran panas darahnya.
Ha Jin menahan nafas di detik selanjutnya saat dengan sangat jelas bibir Kyuhyun menyusuri leher jenjangnya untuk di berikan kecupan-kecupan kecil.
Pria lebah itu kemudian membalik perlahan tubuh Ha Jin dan Ha Jin bersumpah ada kobaran sangat membumbung dalam tatapan mata Kyuhyun kini.
"Lee Ha Jin, aku tak main-main. Kau sudah mengucapkannya dan aku sudah mengunci kalimatmu itu untuk ku simpan sendiri detik dimana kau mengucapkannya".
Ha Jin menelan salivanya, sial. Kenapa mendadak mulutnya tak bisa bicara?
Kyuhyun menarik nafasnya panjang sembari tertunduk sebentar lalu saat mengangkat kepala kembali, Ha Jin merasa bibirnya sudah tersapu oleh bibir Kyuhyun yang mengecupnya beberapa kali hingga dengan perlahan mengganti ritme untuk mencumbu bibir kecilnya semakin dalam.
Ha Jin merasa bak remaja yang baru merasakan sebuah ciuman bibir saat di menit ke empat Kyuhyun akhirnya berhenti menciumnya, pria lebah itu menatapnya dengan tatapan seolah akan menerkam dan Ha Jin tak bisa terus diam di tengah jantungnya yang sialan semakin menghentak.
"Pri—pria leb-ah, eu-um bagaimana jika membersihkan tubuh dulu lalu—".
"Kau ingin mandi bersama?".
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.