Kim Da Da tahu jika dirinya sedang di acuhkan dan itu terjadi sudah dua puluh menit sejak dirinya menjelaskan sebuah konsep rencana sebuah pembangunan hotel pada boss tampan-nya.
Dan Na Hyun Sik adalah orang kedua yang sangat menyadari itu.
"Kim Da Da, Kurasa apa yang sedang kau jelaskan cukup sampai disini".
Hyun Sik berusaha untuk mengembangkan senyumnya saat garis wajah Da Da terlihat tak suka penjelasannya di interupsi, "Percuma kau memaparkan semuanya jika konsentrasi orang yang harus mendengarkan penjelasanmu justru sedang berada di tempat lain".
"Na Hyun Sik-ssi, Rencana pembangunan hotel ini sudah ada sejak tahun lalu tapi kemudian harus di hentikan karena mega-project itu. Menurutku rencana pembangunan hotel ini tak lagi bisa di tunda karena biaya pembangunannya terus berjalan, Kita akan merugi lebih banyak lagi jika—".
"Kim Da Da". Potong Kyuhyun, "Lanjutkan saja sisa penjelasanmu pada Na Hyun Sik, Laporkan semua yang harus kau laporkan pada Na Hyun Sik. Sekiranya pembangunan hotel itu membutuhkan sesuatu, Katakan juga pada Na Hyun Sik dan soal mega-project itu...". Kyuhyun menjeda sebentar kalimatnya untuk menghela nafas, "Biar menjadi urusan-ku. Kau dan Hyun Sik fokus saja dulu pada pembangunan hotel itu, Seperti yang kau bilang pembangunan hotel itu tak bisa terus di tunda". Kyuhyun kembali terdiam untuk kemudian melanjutkan setelah melirik sebentar pada jam tangan yang bertengger di tangan kanannya, "Jangan hubungi aku soal apapun, Aku harus pergi sekarang. Sudah terlalu lama aku meninggalkannya diatas—".
Da Da tahu tak seharusnya mulutnya lancang dengan memotong kalimat Kyuhyun, "Tapi kau seorang pemimpin dan perusahaan membutuhkan pemimpin-nya untuk tetap bisa berjalan seimbang. Gold Company tak bisa kau tinggalkan begitu saja terlebih hanya untuk sebuah alasan yang tak jelas".
Hyun Sik sudah memejamkan kedua matanya erat sembari tertunduk untuk kalimat lancang Da Da terlebih untuk kata dalam kalimat terakhir asisten Cho Kyuhyun itu.
Kim Da Da baru saja menggali lubang kematiannya sendiri dengan merangkai lidahnya untuk bergerak mengatakan;
'Terlebih hanya untuk sebuah alasan yang tak jelas'.
Hooo, Kim Da Da.
"Na Hyun Sik-ssi". Seru Kyuhyun dengan raut sangat datar.
Sementara Hyun Sik mengangkat kembali kepalanya untuk menjawab cepat, "Ye".
"Pecat Kim Da Da dan berikan dia imbalan yang setimpal untuk dedikasi-nya selama ini pada Gold Company". Tutup Kyuhyun sebelum berjalan menjauh membawa satu rasa kesal baru yang Da Da torehkan.
Dan Da Da yang mendengar kalimat dalams atu tarikan nafas Kyuhyun hanya terdiam sembari menggigit bibir bawahnya keras.
"Bukankah sudah ku peringatkan padamu sebelum ku telepon untuk datang ke rapat ini?". Seru Hyun Sik sembari menggeleng, "Cho Kyuhyun, Boss yang sangat kau gilai itu saat ini otaknya sedang kacau Kim Da Da. Yang bisa dia pikirkan hanya Lee Ha Jin dan Lee Ha Jin dan mulutmu itu baru saja melakukan sebuah kesalahan besar".
"Aku benar". Kata Da Da, "Dia seorang pemimpin perusahaan besar. Harusnya dia bisa bersikap professional, Boss tak harus menggunakan otaknya dan membuang tenaganya percuma untuk gadis penganggu itu dan—".
"Nyata-nya yang kau sebut gadis penganggu itu adalah sosok yang sangat berharga untuk boss tampan sialanmu itu". Potong Hyun Sik merasa gemas.
Hyun Sik lalu berdiri sembari memasukkan satu tangannya ke dalam saku jaketnya, "Sudahlah, Kau tak akan mengerti bagaimana gila dan resah-nya hati Cho Kyuhyun sekarang. Perkataannya tadi tak perlu kau masukkan hati, Tak perlu kau pikirkan. Fokus saja pada pembangunan hotel itu dan seperti yang Kyuhyun katakan tadi untuk sementara laporkan saja semuanya padaku. Sekarang kau pulang saja, Aku pergi".
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.