At My Worst-3

355 65 14
                                    

***

Ini panjang banget so jangan bosen yah ^^v



Jung Na Eun menatap kesal dan miris sekaligus kasihan pada satu-satunya sahabatnya yang saat ini sudah empat kali keluar masuk ke dalam kamar mandi untuk memuntahkan sesuatu yang bahkan hanya berbentuk air.

Percayalah, hanya sekali.

Jika bisa sekali saja Na Eun ingin menampar atau mengutuk keras sahabatnya ini sebab terkadang Ha Jin memang butuh untuk di marahi terlebih dulu agar bisa sadar jika tak semua keputusan cepat yang ia ambil bisa berakhir dengan baik pula.

"Sudah empat kali, Lee Ha Jin".

Ha Jin bersandar pada badan sofa yang terletak di dalam apartemen kecilnya sembari memejamkan mata dengan kedua tangan yang memegangi perutnya.

"Sebenarnya apa yang sudah kau makan? Bukankah sudah ku peringatkan untuk tak memasukkan sembarang makanan ke dalam tubuhmu? Empat kali kau keluar masuk kamar mandi itu karena perutmu yang terus mual". Sambung Na Eun.

"Aku tak makan sembarang makanan, Jung Na Eun-ssi". Seru Ha Jin masih memejamkan mata, "Aku bahkan belum makan apapun hari ini".

"Lalu kau kenapa? Bisa kau jelaskan rasa mual-mu itu?".

Ha Jin menggeleng pelan bahkan sangat pelan.

Sementara Na Eun kembali menghela nafasnya bersama dengan satu kaki kirinya yang ia naikkan keatas sofa, "Jujur padaku".

"Tidak, apa pun yang ingin kau tanyakan jawabannya adalah tidak. Kepalaku sudah hampir pecah, jangan menambah beban kepalaku dengan pertanyaan-pertanyaan anehmu lagi".

Dengan sedikit kesal Na Eun menjawab, "Kau sendiri sialan yang menambah beban di kepalamu hingga hampir membuatnya pecah. Cho Kyuhyun adalah solusi terbaik untukmu tapi kau justru mengambil jalan lain untuk mempersulit dirimu sendiri".

Ha Jin menghela nafasnya kembali dengan sedikit kasar.

Jujur saja pertemuannya kemarin dengan pria lebah itu bukanlah pertemuan yang ia inginkan bahkan jika bisa Ha Jin tak ingin bertatap muka lagi dengan pria lebah itu bukan karena benci tapi Ha Jin tahu hatinya akan melemah setelahnya.

Pria lebah itu tak harus tetap baik padanya.

Cho Kyuhyun tak perlu melakukan itu.

"Kau berhasil merobek hati Cho Kyuhyun. Apa tanpa kau sadari, pria lebahmu itu juga berhasil menanam benihnya padamu?".

Ha Jin tersentak.

Hingga membuat aliran darahnya tiba-tiba memanas.

"Kenapa menatapku seperti itu?". Lanjut Na Eun saat mendapati Ha Jin yang menatapnya terlalu tajam, "Kau sendiri yang mengatakan padaku jika Cho Kyuhyun adalah pria pertamamu, pria yang berhasil memiliki kehormatanmu, pria yang sudah bercinta dengan tubuhmu, banyak waktu yang telah kalian lalui bersama termasuk waktu tiga hari yang kau habiskan dengannya sebelum kau membuat ulah seperti ini".

Na Eun menjeda kalimatnya lalu melanjutkan, "Kau menunjukkan tanda-tanda yang menjurus kesana. Mual dan bahkan tak selera makan lalu lihatlah berat badanmu yang sedikit menurun jadi pertanyaanku tak salah bukan? Kau tak bisa membantahnya Lee Ha Jin".

Ha Jin menatap hampa pada kedua tangannya yang saling bertaut sembari tertunduk, "Pertanyaanmu taj salah dan aku memang tak bisa membantahnya".

"Lalu apa? Kenapa kau menatapku dengan tatapan sangat terkejut seolah aku mengatakan hal yang salah?".

All I Need Is A Baby, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang