Ha Jin merutuki dirinya sendiri di dalam kamar berukuran kecilnya.
Jika seseorang menyebutnya manusia bodoh, Sungguh dirinya tak akan menolak.
'Bagaimana? Kau masih mampu mempertahan sikapmu yang angkuh?'.
Kyuhyun sekali lagi menyeringai dengan garis rahang-nya yang mengeras, 'Atau kau mau segera merubah otakmu dangkalmu itu untuk menerima penawaranku, Lee Ha Jin?'.
Hooo.
Brengsek.
"Menerima penawaranmu? Melahirkan benihmu yang akan bertumbuh di dalam perutku?".
Ha Jin mendudukkan dirinya kembali diatas ranjang kecilnya untuk kembali bermonolog, "Sial, Cho Kyuhyun. Kau bukan hanya memperlakukanku di hadapan pamanku tapi juga di hadapan hampir seluruh karyawanmu".
Mengepal sebelah tangannya kuat Ha Jin melanjutkan, "Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku". Menambah kepalan tangannya, Ha Jin menggeleng, "Tidak, Aku akan membuatmu menangis gila karena mencintaiku. Tunggu dan lihat saja. Kau salah mempermainkan gadis sepertiku, Cho Kyuhyun".
-J-
Na Hyun Sik tak memahami arti senyuman Kyuhyun yang sudah mengembang sejak....
Tunggu, Sudah berapa lama Cho Kyuhyun tersenyum seperti itu?
Hyun Sik melirik pada jam yang bertengger di tangannya untuk kemudian mengangkat satu alisnya, "Sepuluh menit?".
Hyun Sik menggeleng kemudian untuk berdiri dan berjalan kearah dimana Kyuhyun sedang bersandar pada kursi kebesarannya.
"Apa namamu baru saja keluar sebagai pemenang lotre?".
Kyuhyun tak menatapnya, Pria itu masih tenggelam dalam pikirannya sendiri.
"Atau kau sedang mendapat bonus dari salahsatu project kerja yang kau kerjakan?".
Hyun Sik menarik satu kursi ke hadapan Kyuhyun kemudian duduk sembari melipat kedua tangannya keatas meja, "Atau kali ini ibumu kembali menjadwalkan kencan buta untukmu dan pada akhirnya kau tertarik pada wanita itu?".
Kyuhyun meliriknya sebentar hanya untuk berdeham.
"Benar, Kali ini kau menerima wanita hasil dari kencan buta yang di buat ibumu?".
"Lebih baik gunakan mulutmu untuk hal yang lebih berguna Na Hyun Sik-ssi daripada kau gunakan untuk membual". Seru Kyuhyun.
Hyun Sik mengangkat jam tangannya ke hadapan Kyuhyun untuk berkata, "Sepuluh—tidak. Sudah lima belas menit kau terus tersenyum tanpa alasan. Kau membuatku takut".
"Kenapa aku membuatmu takut? Maksudmu senyumku menyeramkan?".
"Ng".
Sebelum Kyuhyun melempar benda apapun yang berada di dekatnya, Hyun Sik melanjutkan dengan cepat, "Semua orang tahu kau adalah manusia dengan jumlah senyuman paling sedikit lalu tiba-tiba kau baru saja menghabiskan lima belas menit untuk tersenyum". Hyun Sik menggeleng, "Tidakkah menurutmu itu terlalu menyeramkan?".
Kyuhyun menaikkan satu alisnya untuk kemudian berdiri dan berjalan kearah sofa.
Diatas sofa ruangan kantornya Kyuhyun kembali menarik garis senyumnya untuk berkata, "Aku puas, Sangat puas".
"Puas?". Hyun Sik berpikir sebentar, "Ah, Aku mengerti sekarang".
Kyuhyun melempar tatapan datarnya pada wajah Hyun Sik yang ceria ketika sahabatnya itu kembali berkata, "Jalang cabang mana yang baru saja kau tiduri?".
"Apa?".
"Kau bilang puas, Itu artinya kau baru saja tidur dengan seorang jalang bukan? Katakan padaku jalang seperti apa yang membuatmu puas dan bisa tersenyum selama lima belas menit, Hmm?".
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.