Kyuhyun menyadari bahwa dirinya tanpa alasan yang jelas sudah jatuh terlalu dalam untuk mencintai seorang gadis yang tak sengaja menjadi satu garis cerita dalam hidupnya. Gadis itu begitu saja masuk tanpa permisi ke dalam hatinya, Gadis yang tanpa sengaja terhubung dengan rencana mega-project yang sangat dirinya impikan.
Jika Kyuhyun di hadapkan pada dua pilihan, Mega-project yang begitu dirinya dambakan berdiri dengan tampan atau gadis yang baru saja masuk ke dalam hatinya maka dengan sangat sialan Cho Kyuhyun tanpa harus berpikir panjang akan memilih gadis itu.
Sialan.
Iya, Lee Ha Jin.
"Sekarang kau baru menyadari betapa berartinya Lee Ha Jin untuk dirimu, Tidak. Kau egois Cho Kyuhyun, Aku yang sudah mengenalmu lama saja tak mengerti akan otakmu itu. Dengan satu kali melihat tatapan matamu pada Lee Ha Jin, Orang bodoh pun tahu hatimu telah jatuh untuknya lalu mengapa dengan sangat sadar kau juga yang menyakiti gadis yang kau suka? Kau bahkan melihatnya jatuh pingsan di hadapanmu tadi, Emosi yang kau rasakan malam itu lalu meneleponku dan mengatakan ingin membunuh Kim Boo Man dan Park Hee Bum karena kau sudah membaca surel yang ku kirim bukan? Lee Ha Jin menderita Cho Kyuhyun karena orang-orang di sekitarnya".
"Lalu kau mengharap apa dariku?".
Hyun Sik menaikkan satu alisnya dengan garis senyum konyol, "Kenapa bertanya padaku? Teriakan kasarmu padaku tadi di atas lahan makam kakaknya saat dia pingsan di hadapanmu sudah menggambarkan betapa kau bisa menjadi satu-satunya orang yang bisa di harapkan untuk menjaganya".
Kyuhyun memutar pelan gelas kopinya saat otaknya kembali membawa ingatannya pada kejadian dua jam yang lalu, Dimana Lee Ha Jin tiba-tiba jatuh pingsan sesaat setelah mengatakan, 'Aku akan tetap disini bersama pria lebah ini'.
Dua jam yang lalu, Di detik yang sama Lee Ha Jin jatuh pingsan, Pria yang bernama Brian Lee itu bergerak cepat dengan berusaha menangkap tubuh lunglai Ha Jin. Pria itu terlihat sangat khawatir dengan raut yang jelas takut, Seolah Lee Ha Jin adalah calon istrinya yang tak boleh terluka.
Dan jujur saja pemandangan Brian Lee yang secemas itu menatap pada Ha Jin membuat Kyuhyun benar-benar tak suka.
"Aku bahkan masih merekam dengan jelas bagaimana raut takutmu tadi". Sambung Hyun Sik yang membawa lamun Kyuhyun kembali, "Kau bahkan menolak Lee Ha Jin di sentuh oleh dokter itu, Siapa namanya tadi?". Hyun Sik menelan salivanya, "Padahal jelas-jelas dia seorang dokter, Setidaknya dia bisa memeriksa kondisi Ha Jin dengan cepat tapi kau berteriak padaku dan menolak dengan keras".
"Dia orang asing dan aku hanya tak mau jika—".
"Kau tak mau Lee Ha Jin di sentuh oleh pria lain selain dirimu". Potong Hyun Sik, "Akui saja itu. Dan lagi jika ku lihat bagaimana Ha Jin menatap dokter itu, Ku simpulkan mereka saling mengenal jadi dia setidaknya bukan orang asing bagi Ha Jin, Justru mungkin kau lah disini orang asing bagi Ha Jin".
Hyun Sik tahu Kyuhyun menatapnya sudah sangat tajam seolah dengan satu tatapan itu bisa langsung menusuk jantungnya tapi dirinya tetap melanjutkan untuk berkata, "Kau terlalu ambisius dalam segala hal terutama urusan kerja, Kau tak bisa membagi dirimu sendiri untuk kebahagiaanmu, Aku bahkan berpikir kau bukan manusia jika mengingat kau pernah menghabiskan waktu empat hari untuk bekerja di luar kota lalu saat kembali kau bukannya menggunakan waktu untuk istirahat tapi justru melanjutkannya untuk bekerja penuh di kantor hingga membawanya pulang ke rumah, Itu semua kau kerjakan demi salahsatu impian-mu agar bisa terwujud tapi lihat dirimu sekarang". Hyun Sik menggeleng, "Kau menyingkirkan ambisius-mu untuk menyisihkan hatimu di miliki orang lain, Kau membagi dirimu untuk di miliki orang lain".
"Jangan membuat kesimpulanmu sendiri. Sepertinya selama ini aku terlalu membebaskanmu untuk berpendapat, Jangan lupa jika aku ini atasanmu".
"Sial. Kau lupa pernah menggagalkan kencan butaku saat menelepon meminta tolong untuk membereskan peringai burukmu saat mabuk? Kau menabrak seorang pria paruh-baya karena menyetir dalam keadaan mabuk, Siapa yang menyelesaikan semuanya untukmu jika bukan aku?".
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.