At My Worst-2

404 66 16
                                    

Kim Da Da ingin protes keras pada sang boss tampan-nya langsung tapi akhir-akhir ini hubungan antara dirinya dan sang boss sama sekali belum kembali membaik. Cho Kyuhyun belum bisa kembali bersikap ramah padanya semenjak kejadian itu dan mungkin tak akan pernah bisa kembali bersikap sama seperti dulu lagi dan Kim Da Da tak berani mengambil resiko untuk lebih memperburuk keadaan dengan kembali mengusik boss tampan-nya itu.

Jadi, seperti saat ini.

Da Da hanya bisa melampiaskan sedikit rasa kesalnya pada sang asisten boss.

"Tidak, maksudku". Da Da tak berhenti berlalu-lalang di hadapan Hyun Sik sembari memegang kepalanya, "Kenapa ini semua bisa terjadi? Bisa kau jelaskan padaku, Na Hyun Sik-ssi?". Da Da melanjutkan dengan, "Bukankah lahan itu sudah menjadi milik kita? Maksudku, milik Gold Company. Yang kutahu bahkan mega-project itu sudah mulai di jalankan lalu berita apa yang baru saja ku dapat ini? Lee Ha Jin mengakuisisi lahan itu? Apa boss memberikannya lagi pada gadis itu? Ataukah boss membiarkan dirinya di manfaatkan oleh gadis itu? Apa yang terjadi disini?".

Hyun Sik tak punya satu pun jawaban pasti atas semua tanya Da Da sebab pertanyaan Da Da adalah juga pertanyaan yang berkeliaran di otaknya saat mendapati kabar bahwa Ha Jin telah mengakuisisi lahan itu pagi ini.

Apa yang terjadi disini?

Sial.

Itu juga yang ingin dirinya tahu, apa yang sudah terjadi?

Mengapa mendadak Ha Jin bisa mengakuisisi lahan itu kembali?

"Na Hyun Sik-ssi, apa kau mendengarku?".

Hyun Sik menghembuskan nafasnya panjang lalu berdiri dari atas sofa untuk menatap Da Da yang sejak tadi terlihat sangat bingung.

"Aku pun sama terkejutnya denganmu. Jika kau bertanya apa yang terjadi maka aku tak bisa memberi jawaban sebab aku pun tak tahu apa yang telah terjadi". Hyun Sik menggeleng satu kali, "Cho Kyuhyun sudah datang, kan? Dia sudah di ruangannya?".

Da Da mengangguk satu kali.

Hyun Sik ikut mengangguk sebentar lalu melanjutkan, "Semua pekerjaan hari ini tolong kau tangani, jika ada permintaan kerjasama atau rapat mendadak atau apa pun itu yang harus melibatkan Cho Kyuhyun langsung tolong kau jadwalkan ulang saja. Hari ini jangan ganggu Cho Kyuhyun dan sebagai gantinya biar aku yang bicara padanya. Kau mengerti, Kim Da Da?".

"Tidak".

Hyun Sik mengernyit sementara Da Da melanjutkan, "Aku ini sekretarisnya dan bukankah aku harus di libatkan dalam segala apa yang terjadi di kantor ini? Kenapa terkesan aku tidak boleh ikut cam—".

"Kau masih bekerja disini saja adalah suatu keajaiban, Kim Da Da-ssi". Potong Hyun Sik cepat, "Kau sendiri mengerti bagaimana peringai boss tampan-mu itu, jangan semakin memperkeruh air yang sudah kotor. Aku tahu kau sekretarisnya tapi mendekati Cho Kyuhyun untuk saat ini sama sekali tak baik untuk kesehatan mentalmu".

Sebelum berjalan menuju ruangan Kyuhyun, Hyun Sik melanjutkan dengan kembali menatap Da Da, "Bekerjalah sesuai tugasmu sebagai seorang sekretaris".

.

.

"Menurutmu apa semua ini nyata? Atau aku hanya bermimpi?".

Na Hyun Sik tertawa dengan sangat sumbang.

Bukan karena kalimat Kyuhyun tapi reaksi terlalu datar yang di tunjukkan oleh sahabat sekaligus boss-nya ini.

Bukankah reaksi yang harus di tunjukkan Kyuhyun seperti;

Sial, aku akan membunuh Lee Ha Jin.

Atau seperti;

Berani-beraninya gadis itu menipuku dan melakukan semua ini padaku.

All I Need Is A Baby, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang