That Devil Is A Part Of Me-5

409 57 20
                                    

Ha Jin tak tahu sudah berapa lama dirinya tertidur sebab saat ia membuka mata kembali, kedua mata Kyuhyun yang menatapnya teduh adalah hal yang pertama menyambut pemandangan matanya.

Dan pria lebah itu sedikit tersenyum diatas raut-nya yang masih setengah tegang.

"Halaman rumah sakit?". Tanya Ha Jin yang di jawab Kyuhyun dengan satu gumaman.

"Saat kau bersandar di bahuku tadi dan perlahan tak lagi bersuara, ku pikir aku sudah terkena masalah besar, ku pikir kau tak sadarkan diri". Kyuhyun menjeda kalimatnya sebentar, "Sebelum menutup matamu kau bilang lelah. Tadinya aku ingin membawamu langsung kembali ke rumah sakit tapi dapat kurasakan suhu tubuhmu cukup normal, nafasmu juga terdengar cukup teratur jadi ku simpulkan kau hanya tertidur bukannya tak sadarkan diri".

Memiringkan kepala ke kiri Ha Jin berkata, "Kau bilang tadinya, artinya kau tak langsung membawaku kembali ke rumah sakit?".

Kyuhyun kembali mengangguk, "Kau terlelap dengan sangat damai. Aku takut mengganggu tidurmu jika melakukan pergerakan kecil jadi aku membiarkanmu tidur selama tiga puluh menit sebelum menggendongmu ke mobil lalu berakhir disini, halaman rumah sakit sekitar sepuluh menit yang lalu".

"Kau membiarkanku bersandar di bahumu selama tiga puluh menit?".

Kyuhyun mengangguk kembali.

"Apa bahumu sekarang baik-baik saja? Tubuhku tak seberat itu tapi pasti sangat menyusahkan bahumu selama tiga puluh menit aku bersandar".

Kyuhyun mengukir bibirnya dengan sebuah senyuman kecil, "Bukankah sudah ku peringatkan untuk lagi melakukan program diet atau apa pun itu? Sungguh, berat angin bahkan terasa lebih besar dari berat tubuhmu".

Ha Jin mengeryit sebentar.

"Kita sudah sepuluh menit di halaman rumah sakit, kenapa kau tak membawaku langsung ke dalam?".

Kyuhyun melepaskan sabuk pengaman di tubuhnya lalu bergerak pelan melepas sabuk pengaman di tubuh Ha Jin.

"Mungkin karena kau terlalu cantik".

"Ye?".

Ha Jin bergidik saat dari jarak sedekat ini Kyuhyun menghunus kedua matanya sembari melirik pada bibirnya yang sedikit terbuka, "Apa saat menciptakanmu, Tuhan dalam suasana hati yang sangat baik? Sebab saat tertidur pun kau sangat cantik sampai rasanya aku ingin memakanmu".

"Kau pikir aku cokelat?".

Kyuhyun tersenyum sekali lagi sebelum menggeser posisinya.

"Terima kasih".

"Kenapa? Apa? Karena aku benar-benar seperti cokelat?".

Menatap wajah menggemaskan Ha Jin kembali, Kyuhyun melanjutkan, "Aku tahu pasti sangat sulit bagimu terlebih dalam kondisimu yang sekarang tapi kau mampu mengingat semuanya. Terima kasih, sungguh".

Kyuhyun melanjutkan dengan memiringkan sedikit tubuhnya, "Apa denyut kepalamu masih sakit? Dalam tidur singkatmu tadi, beberapa kali kau meringis. Aku khawatir".

Ha Jin menyentuh kepalanya begitu saja lalu menggeleng kembali menatap Kyuhyun, "Aku tak merasakan denyut sakit apapun lagi sekarang". Lalu mengangguk, "Aku baik-baik saja jadi jangan khawatir".

Kyuhyun mengangguk tersenyum.

"Juga jangan merasa terbebani apa lagi sampai merasa bersalah sebab semua ini terjadi karena kecerobohanku yang mempercayai pria tua itu, tak masalah bagiku jika hanya merasakan sakit kepala hebat untuk sementara waktu asal aku bisa membantumu menyelesaikan masalah".

Kyuhyun kembali tersenyum, "Ha Jin-ah".

"Hmm".

"Apa sebaiknya kita tak usah masuk ke rumah sakit ini? Apa sebaiknya kita pergi ke tempat lain saja?".

All I Need Is A Baby, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang