The Way You Treat Me-7

412 66 24
                                    

***

Mari apresiasi seluruh kesabaran si pria lebah lol



"Kau memutuskan untuk bekerja dari rumah lagi?".

"Tidak". Kyuhyun menatap Hyun Sik sebentar lalu kembali berkata, "Tapi mungkin saja juga iya".

"Apa maksudnya?".

Kyuhyun membalik satu dokumen yang sejak tadi menjadi pusat perhatian-nya, "Kenapa biaya untuk hotel ini jadi begitu banyak? Terakhir kali ku periksa dana-nya tak harus sebesar ini".

Hyun Sik membuang nafasnya malas.

Pagi ini Cho Kyuhyun memang memanggilnya untuk datang ke rumah.

Memindahkan rapat singkat-nya yang tadinya harus di lakukan bertiga di kantor dengan Kim Da Da menjadi hanya berdua dengannya, di rumah.

"Kim Da Da bilang itu salahsatu efek karena perusahaan yang terus menunda pembangunan hotel itu, kau terlalu fokus pada mega-project lahan itu hingga melupakan hotelmu yang juga sementara di bangun. Ada beberapa yang harus segera di bayar, soal mengapa biaya-nya terkesan banyak itu karena semuanya harus di bayar dalam satu waktu yang sama".

Kyuhyun mengangguk mengerti.

"Sekarang jawab pertanyaanku yang tadi".

"Kau bertanya? Yang mana?".

Hyun Sik mengambil posisi untuk bersandar pada kursi yang tergabung dengan bagian dapur Kyuhyun, "Apa maksudnya tidak tapi mungkin juga iya. Rapat pagi mengenai pembangunan hotel itu salahsatu yang penting hari ini Cho Kyuhyun, percayalah aku tidak memihak Kim Da Da tapi Da Da benar soal kau yang tidak boleh terus-menerus menunda pembangunan hotel itu lagi. Aku tahu uang-mu banyak tapi jangan sampai terbuang percuma hanya karena biaya proses pembangunan hotel itu yang semakin membengkak".

Hyun Sik menjeda kalimatnya untuk mengambil waktu enam detik meminum kopi hangat-nya.

"Kau tiba-tiba saja meneleponku untuk memindahkan rapat ini ke rumah padahal Da Da sudah menyiapkan semua materi-nya di kantor, kau bilang tak bisa datang ke kantor hari ini jadi rapat harus di lakukan di rumah tapi tanpa Kim Da Da. Kau ingin bekerja dari rumah lagi?".

Kyuhyun menelan semua kalimat Hyun Sik dengan satu perasaan yang sebenarnya masih campur-aduk.

Semalam setelah pergi begitu saja dari hadapannya lalu masuk ke kamar, Ha Jin setidaknya hingga pagi ini belum kembali menampakkan wajahnya.

Gadis itu belum keluar kamar sejak semalam dan sungguh kenyataan itu membuat Kyuhyun sangat terganggu.

"Halo". Seru Hyun Sik sembari mengetuk meja empat kali, "Melamun lagi? Kau ini kenapa Cho Kyuhyun? Ada apa lagi?".

Kyuhyun membuang nafasnya sangat kasar hingga Hyun Sik bisa menebak tepat pada sasaran, "Lee Ha Jin, kan? Apa lagi yang kau lakukan padanya? Kau apa kan dia? Sudah ku peringatkan untuk menjaga sikapmu Cho Kyuhyun. Ha Jin mulai membaik, dia memang perlahan sudah kembali terlihat normal tapi kau juga tahu sendiri jika trauma itu bisa kembali muncul kapan saja. Dia susah untuk percaya lagi pada orang lain, saat sudah percaya padamu ku harap kau tak membuatnya menutup dirinya kembali".

Kyuhyun ingin membantah keras kalimat yang Hyun Sik katakan tapi brengsek-nya kalimat sahabatnya itu benar adanya.

"Aku bahkan tak tahu apa kesalahanku atau apa yang sudah kulakukan hingga membuatnya tak mau keluar kamar?".

"Tidak mau keluar kamar?".

Kyuhyun mengangguk lemah.

Hyun Sik memejamkan matanya sebentar untuk kemudian mengambil dokumen yang berada di atas tangan Kyuhyun.

All I Need Is A Baby, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang