That Devil Is A Part Of Me-2

372 55 17
                                    

Dan nyata-nya tidur yang Lee Ha Jin maksud adalah hampir satu minggu kemudian.

Kyuhyun tak mengerti apa penyebabnya sebab dokter utama atau pun dokter psikiater Ha Jin pun tak tahu apa alasan paling utama Ha Jin tertidur begitu lama.

Di hari pertama sang dokter utama berkesimpulan jika Ha Jin mungkin saja terlalu lelah secara batin setelah tantrum-nya yang muncul kembali namun di hari-hari selanjutnya dokter tak berani memberikan satu pun alasan lagi sebab dalam pengecekannya kondisi tubuh Ha Jin cukup stabil dan bahkan bisa dikatakan cukup normal.

Dan hal itu membuat Kyuhyun enam kali cukup panik.

Apa kiranya yang membuat Ha Jin tertidur menutup mata hampir seminggu lamanya?

Dalam kebingungan serta kepanikannya Kyuhyun terus bertanya-tanya dan di waktu yang sama Na Hyun Sik datang ke rumah sakit untuk memberikan informasi jika hari ini ada satu rapat yang harus Kyuhyun hadiri, rapat itu sama sekali tak bisa untuk di wakilkan.

Tentu saja Kyuhyun berat hati untuk meninggalkan Ha Jin sendiri sebab sesaat setelah gadis bar-bar itu mengatakan ingin tidur, Ha Jin masih menggenggam erat ujung kemejanya sekitar sepuluh menit sebelum tangan gadis itu melemah dan setelah berpikir cukup panjang dan bergulat dengan batinnya sendiri, Kyuhyun memutuskan untuk pergi sebentar menghadiri rapat itu dan menugaskan Hyun Sik untuk menjaga Ha Jin di rumah sakit menggantikan dirinya.

Kyuhyun mengingat dengan jelas saat mengemudikan mobil menuju tempat rapat tadi seluruh sisi otaknya benar-benar hanya memikirkan Lee Ha Jin dan seolah semesta juga setuju dirinya untuk selalu berada di dekat gadis bar-bar itu, telepon dari Na Hyun Sik tiba-tiba saja masuk tepat di pukul sembilan pagi untuk mengabarkan jika Ha Jin sudah membuka matanya.

Dalam sambungan telepon itu juga Hyun Sik bercerita jika sesaat setelah membuka mata, Ha Jin menatap sekitarnya dengan tatapan kosong lalu menangis dalam diam sembari terus memanggil namanya.

"Saat ku telepon tadi, kau tak menabrak seseorang kan?". Tanya Hyun Sik.

Menaikkan satu alisnya, Kyuhyun berkata, "Kenapa pertanyaanmu seperti itu? Seolah aku adalah seseorang yang baru saja mengemudikan kendaraan".

"Bukan begitu, suaramu tadi terdengar sangat cemas tapi juga senang mendengar kabar Ha Jin yang sudah bangun. Aku takut karena terlalu senang kau lepas kendali atas kemudimu lalu sesuatu hal yang buruk seperti kau menabrak seseorang terjadi".

Kyuhyun membawa kembali tatapannya pada Ha Jin sembari berkata untuk Hyun Sik, "Saat telepon masuk, aku bergegas meminggirkan mobilku jadi tenang saja. Aku tak segegabah itu wahai tuan Na".

Hyun Sik baru akan menyela kembali ketika suara terlalu lemah Ha Jin lebih mendahuluinya.

"Jangan sampai kau terlibat dalam kecelakaan, aku tidak mau itu".

Kyuhyun mengangguk lalu mengecup punggung tangan Ha Jin sebentar, "Siap, aku akan menjalankan perintahmu dengan sangat baik".

"Itu bukan perintah". Seru Ha Jin sangat pelan.

Kyuhyun kembali tersenyum mengangguk lalu berkata, "Terima kasih sudah bangun sayangku".

Ha Jin melirik sebentar pada Hyun Sik yang berdiri tepat di belakang Kyuhyun dan seolah mengerti arti tatapan Ha Jin, Kyuhyun mengangguk kembali lalu berbalik menatap Hyun Sik sesaat setelah berdeham, "Hyun Sik-ah, terima kasih sudah menjaga Ha Jin selama aku tak ada dan sekarang lebih baik jika kau—".

"Baiklah, aku mengerti. Aku akan pergi menggantikanmu mengurus perusahaan sekarang".

"Aku tak bilang begitu".

All I Need Is A Baby, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang