At My Worst-4

371 68 16
                                    

Untuk pertama kalinya Kyuhyun mengutuk dirinya sendiri karena menyimpan selimut di rak paling atas lemari-nya. Kyuhyun bersumpah setelah ini semua kumpulan selimut yang ia miliki akan berada di rak paling bawah atau setidaknya di tempat yang mudah tangannya jangkau.

"Terima kasih".

Kyuhyun mengambil tempat untuk duduk tepat di samping Ha Jin sembari berkata, "Kau membutuhkan sesuatu yang lainnya?".

Ha Jin menggeleng sangat pelan bersama dengan hela nafasnya yang tak beraturan.

Suhu di luar memang sangat dingin tapi tubuhnya tak pernah merespon seperti ini.

Kedinginan yang terlalu hingga membuat aliran darahnya terasa membeku.

"Seperti ini sudah lebih dari cukup". Sambung Ha Jin masih dengan suara yang sedikit gemetar karena kedinginan sembari semakin merapatkan selimut tebal yang Kyuhyun bawa untuk di lilitkan ke sebagian tubuhnya.

"Jika kau mau, aku bisa memelukmu".

"Ye?". Ha Jin tahu reaksinya terlalu cepat.

Seperti remaja ingusan yang baru saja di ajak kencan oleh sang pria tampan.

"Tidak". Ha Jin menggeleng saat air muka Kyuhyun menampilkan raut salahpaham, "Maksudku, tak perlu. Kau juga pasti kedinginan". Sambung Ha Jin canggung, "Kenapa tak mengambil selimut lain untuk kau pakai sendiri?".

Kyuhyun menghela nafasnya cukup frustasi bersama dengan kedua matanya yang terpejam dan melihat itu Ha Jin merasa semakin canggung.

"Terima kasih". Seru Kyuhyun sangat pelan.

Mengangguk sebentar lalu kembali mengangkat kepala dan menatap lekat pada kedua manik mata Ha Jin, Kyuhyun melakukan, "Sudah memilihku".

Kyuhyun sekali lagi menghela nafasnya dengan sangat frustasi, "Aku takut, sangat takut tadi. Ku pikir kau akan lebih memilih untuk ikut pulang bersama dokter itu, rasanya aku hampir gila terlebih saat anak kecil itu berlari ke arahmu untuk terus memohon sembari menangis".

'Moo Ne janji tidak akan nakal. Eom-eommmaaaa. Ha Jin eom-maaaaaaaa ayo ikut pulang dengan Moo Ne'.

"Aku bisa membawamu paksa tanpa memperdulikan reaksimu setelahnya tapi aku tak mau menambah satu lagi alasan untuk kau membenciku". Tambah Kyuhyun dengan menggeleng kembali, "Terima kasih. Sungguh terima kasih karena memilih untuk ikut pulang bersamaku. Terima kasih, Ha Jin-ah".

Lee Ha Jin tak mengerti untuk apa Kyuhyun terus mengucap kata terima kasih dengan raut wajah benar-benar penuh kelegaan, seolah keputusannya untuk tak ikut pulang dengan Brian sangat berarti bagi hidup dan mati pria lebah di hadapannya ini.

"Anak kecil itu terus menangis di hadapanmu sembari memegangi satu tanganmu yang bebas. Sungguh, sungguh kau harus tahu untuk pertama kalinya hatiku merasa sangat takut dan gelisah di waktu yang sama karena berpikir kau akan memilih melepas genggaman tanganku tadi dan lebih memilih untuk menggenggam tangan anak kecil itu".

'Lee Ha Jin, katamu kau tak suka melihat putriku menangis tapi sekarang kau justru membiarkannya terus menangis dan itu di hadapanmu sendiri. Tolong, tolong jangan buat putriku kembali menjadi sosok yang pendiam. Kau adalah orang yang sangat dia sayangi, jangan kecewa kan putriku. Ikutlah pulang bersama kami'.

'Eom-eomm-eommmaaaaaaaa'.

Ha Jin tertunduk dalam.

Untuk menghilangkan bayangan-bayangan beberapa saat yang lalu saat dimana dirinya lebih memilih untuk mengikuti suara hatinya yang berteriak paling keras agar lebih memilih Kyuhyun di antara teriakan otaknya yang menyuruhnya untuk tetap berada di garis egois.

All I Need Is A Baby, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang