Life Is Between A & B-1

371 55 9
                                    

Kalimat Na Hyun Sik benar.

"Lee Ha Jin, jangan makan itu. Tidak baik untuk kesehatanmu".

Satu bulan berlalu sejak dengan sangat sadar dan tanpa paksaan Ha Jin mengucapkan kalimat itu.

Kalimat yang bagi Cho Kyuhyun terlalu sakral, sangat sakral melebihi apapun yang ada di dunia.

Kalimat sangat berharga bahkan dari semua nilai project yang pernah pria lebah itu kerjakan sekaligus menangkan, setidaknya itu kata Kyuhyun sendiri.

Aku mau. Aku mau menjadi ibu dari bayimu.

Hahhh

Yah, kalimat itu.

Hingga detik ini pun Ha Jin tak tahu dan tak mengerti mengapa mulutnya malam itu bisa dengan sangat lancar tanpa beban mengucapkan kalimat itu, Ha Jin tak akan munafik dengan kenyataan dirinya memang sangat sadar saat memgucapkan kalimat itu tapi maksudnya mengapa?

Mengapa tiba-tiba?

Pertanyaan itu yang terus mengusik nuraninya hingga hari ini.

Berbeda dengan sang pria lebah.

Sejak hari itu Cho Kyuhyun benar-benar berubah.

Yah, berubah.

Jika sebelumnya pria lebah itu sangat protektif tentang segala sesuatu menyangkut dirinya maka sejak kalimat itu terucapkan Cho Kyuhyun sialan triliunan kali lebih protektif padanya.

Tentang apapun itu.

Bahkan tentang jam tidur dan jam mandi-nya.

"Oh-ho". Ha Jin sedikit tersentak dari lamunnya saat lagi dan lagi Kyuhyun bersiap untuk mengucapkan kalimat larangannya.

"Apa? Apa? Apa lagi sekarang pria lebah?".

Ha Jin memberenggut sangat tak terima saat Kyuhyun menjauhkan cup ice cream yang sejak tadi menjadi penyejuk mulutnya, pria lebah itu menggeleng sebentar kemudian melanjutkan, "Sudah tiga, tidak. Dengan yang barusan sudah empat cup ice cream yang masuk ke mulutmu". Kyuhyun kembali menggeleng lalu menggulung keatas lengan kemeja kerjanya, "Sekarang pukul sembilan malam, bagaimana jika kau terkena demam karena terlalu banyak memakan ice cream, hmm?".

Sungguh.

Ha Jin ingin tertawa dengan sangat keras sekarang tapi rasa kesalnya terlalu mendominasi.

"Sebenarnya kau ini kenapa?". Ha Jin mencoba untuk berdamai dengan suaranya sendiri, "Sudah satu bulan ini kau banyak sekali melarangku ini dan itu. Tak boleh makan ini tak boleh makan itu bahkan aku harus tidur tepat waktu, tidak boleh mandi terlalu pagi atau mandi terlalu malam. Belum lagi semua makanan cepat saji yang kau sortir, aku beberapa kali memesan makanan cepat saji dan saat kurir datang mengantarkan makananku, makanan itu hanya sampai di tangan para penjaga diluar. Saat aku memarahi mereka mengapa tak mengizinkan makanan pesananku sampai di tanganku, dengan wajah sangat datar mereka bilang; 'Maafkan kami nona Lee tapi tuan Cho sudah berpesan untuk tak mengizinkan makanan cepat saji apapun untuk sampai di tanganmu dan kami hanya menjalankan perintah dari tuan Cho'. Membuang nafasnya malas sembari bersedekap Ha Jin melanjutkan, "Kau sekolah lagi dengan mengambil jurusan gizi dan menerapkan apa yang kau pelajari padaku?".

Kyuhyun tersenyum manis lalu maju untuk mengecup pipi gadis barbar-nya yang entah mengapa terasa lebih kenyal.

"Jawab pertanyaanku bukan menciumku".

Kyuhyun kembali tersenyum.

Entah semesta sedang memihaknya atau Tuhan memang sengaja memberikannya sedikit waktu untuk bahagia tapi Kyuhyun bersumpah hampir mati karena hatinya yang terlalu senang, sialan sangat bahagia.

All I Need Is A Baby, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang