She And Her Perfect Husband-8

238 47 12
                                    

Kyuhyun berusaha keras untuk membuka pintu di depannya, tak mempedulikan bekas jahitan lukanya yang mulai berdenyut atau pun suara neneknya yang menyuruhnya untuk hati-hati.

Di otak Kyuhyun saat ini hanyalah menemukan dan segera menyelamatkan gadis barbar-nya dan bayinya.

Hanya itu.

"Sebentar".

"Kita tak punya waktu, sialan".

Kyuhyun menatap Hyun Sik dengan tatapan membunuh saat sahabatnya itu menghentikan dirinya yang berusaha mendobrak pintu, "Na Hyun Sik—".

"Apa kau tak merasa ada yang aneh?".

Kyuhyun menaikkan satu alisnya.

"Rumah ini sepi sekali. Tak terlihat aktivitas apapun". Hyun Sik lalu menatap nenek Kyuhyun yang berada di belakang, "Halmeoni, apa kau yakin ini tempatnya?".

Nenek Kyuhyun mengangguk dengan cepat, "Informan-ku tak mungkin salah". Lalu melanjutkan, "Untuk itu kukatakan hati-hatilah sebab Park Hee Bum bisa menjadi lebih gila dari ini, bisa saja dia memasang jebakan atau apapun itu di dalam sana".

"Jebakan atau apapun itu aku tak peduli". Seru Kyuhyun ketus.

Dan kekesalan Kyuhyun semakin bertambah saat neneknya kembali menginterupsinya, "Kau harus peduli".

Kyuhyun berbalik menatap neneknya, "Kita tak punya waktu untuk berdebat sekara—".

"Kau harus peduli, harus. Bagaimana jika sesuatu terjadi padamu? Kau pikir Lee Ha Jin akan baik-baik saja? Di antara semua orang yang mengenalnya, aku yakin kau sudah cukup paham sekarang bagaimana gadis itu. Jika di dalam sesuatu terjadi yang buruk padamu, gadis itu seumur hidupnya tak akan berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Lee Ha Jin akan hancur, dia akan terus menangis. Kau mau itu terjadi? Dan diatas semuanya ada alasan lain untuk kau lebih menjaga dirimu sendiri". Nenek Kyuhyun menjeda kalimatnya untuk meraup oksigen sebanyak mungkin, "Bayimu. Jadi berhati-hatilah sebab brengsek seperti Park Hee Bum tak akan berpikir dua kali untuk melakukan hal di luar nalar".

Na Hyun Sik mengambil-alih dengan cepat saat Kyuhyun dan neneknya masih saling melempar tatapan keras.

"Nenekmu ada benarnya". Hyun Sik melanjutkan saat Kyuhyun kembali menatapnya, "Berhati-hatilah, setidaknya untuk Lee Ha Jin dan bayimu".

Di menit yang entah ke berapa, Kyuhyun dan Hyun Sik berhasil membuka paksa pintu yang sejak tadi menjadi masalah.

Hal yang pertama meyambut adalah suasana gelap dan penerangan lampu sedikit pun.

Benarkah ini tempatnya?

Kyuhyun ingin memastikan pertanyaan itu lagi pada neneknya tapi otaknya melarang.

Di dalam ruangan yang gelap ini dimana letak pasti keberadaan bayinya.

"Hati-hatilah". Seru Hyun Sik sembari menyodorkan sebilah pisau pada Kyuhyun, "Aku yakin penerangan disini sengaja di matikan. Gunakan cahaya dari ponselmu, aku akan mencari pusat listriknya. Dan halmeoni—".

"Hmm, aku tahu". Potong nenek Kyuhyun, "Aku akan berjaga disini. Aku membawa mereka, tak perlu khawatir. Kalian berhati-hatilah".

Mereka yang nenek Kyuhyun maksud adalah orang-orang yang sudah terlatih dalam keadaan apapun dan nenek Kyuhyun sengaja membawa mereka semua untuk berjaga-jaga akan situasi yang bisa saja berubah menjadi buruk.

Kyuhyun terus berjalan dan sekarang kakinya sudah berada di sekitar dapur yang tak jauh dari posisinya adalah sebuah kamar, melanjutkan langkah kakinya untuk memasuki kamar itu yang Kyuhyun temui hanyalah kelembaban kamar yang sangat menyesakkan. Kyuhyun memohon dalam hati, semoga bukan tempat ini yang para brengsek itu gunakan untuk mengurung bayinya. Disini terlalu lembab untuk bayinya yang kecil tapi di detik sekitar sepuluh Kyuhyun merasa jantungnya sempat berhenti berdetak saat melihat sebuah kain yang sialan terlalu matanya kenali.

All I Need Is A Baby, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang