***
Yang kemaren minta di panjangin mana? Ini udah hampir 5000 kata lol
Thank you yang tetep mau stay untuk baca dan selalu vote juga ngasih komen.
Love from mas Hyun Sik :p
Ha Jin membawa kakinya untuk melangkah ke ruang tengah untuk kemudian duduk diatas sofa apartemen kecilnya dengan Park Hee Bum yang juga berjalan mengikutinya di belakang.
"Apa kau baru saja bertemu dengan sesuatu yang menyeramkan?".
Ha Jin melirik pada wajah penuh penasaran Hee Bum yang lagi dan lagi melempar sebuah pertanyaan.
"Aku bertanya, Kemeja siapa yang kau kenakan? Kenapa tak menjawabku?".
Percayalah Lee Ha Jin memang menyukai pria di hadapannya ini, Park Hee Bum.
Tapi percayalah juga jika Ha Jin sama sekali tak menyukai satu sisi Park Hee Bum yang memperlakukan dirinya dengan sangat mengekang, Seolah Hee Bum berdiri diatas angin karena tahu hati Ha Jin yang menyukainya.
"Tak perlu terus bertanya hal yang sama oppa lagipula itu tidak penting". Jawab Ha Jin pada akhirnya.
Hee Bum menaikkan satu alisnya lalu kembali berkata, "Kau tak berpikir pendek dengan melakukan hal-hal aneh diluar sana kan?".
"Hal aneh apa yang kau maksud?".
"Dengan menjajahkan tubuhmu pada hidung belang".
Ha Jin memberenggut keras sembari melempar tatapan kesal sekaligus tak suka pada Hee Bum, "Serendah itu kau menganggapku oppa?".
"Bukan begitu, Maksudku—".
"Jika pun aku menjajahkan tubuhku pada hidung belang sama sekali bukan urusanmu, Jangan bersikap terlalu berlebihan padaku".
Hee Bum memejamkan mata sekaligus membuang nafasnya gusar.
Sama sekali dirinya ta bermaksud menyinggung hati bayi kecilnya, Hee Bum hanya terlalu takut dan khawatir.
Dunia luar terlalu menakutkan untuk gadis cantik seperti Lee Ha Jin.
"Aku yakin kau mengerti maksudku, Aku hanya mengkhawatirkanmu". Hee Bum sekali lagi menarik nafasnya lalu berkata, "Aku mengetuk pintu apartemenmu tapi tak ada jawaban jadi aku masuk dan semua masih gelap, Kau tak ada. Kita tadi pergi bersama lalu tiba-tiba kau pergi dengan alasan ada urusan penting lalu kau pulang selarut ini dengan kemeja yang bukan kau kenakan tadi. Kemeja yang bahkan beraroma wewangian khas pria, Aku takut sesuatu yang buruk menimpamu terlebih dengan wajahmu yang tanpa ekspresi itu saat memasuki apartemenmu tadi".
Dari penuturan panjang Hee Bum, Ha Jin hanya tertarik pada kalimat, 'Kemeja yang bahkan beraroma wewangian khas pria'. Apa sangat kentara?
Apa terlalu terlihat jika kemeja ini adalah pakaian pria?
Ha Jin menggeleng bersama dengan nafasnya yang gelisah, "Tak ada sesuatu yang buruk terjadi padaku oppa". Menarik kembali nafasnya, Ha Jin melanjutkan, "Lebih baik kau pulang sekarang, Terima kasih sudah mengkhawatirkanku. Kau juga pasti butuh istirahat dan aku juga ingin tidur".
Hee Bum tak mengerti untuk alasan apa hatinya ingin mendadak berontak dan marah.
Terima kasih sudah mengkhawatirkanku?
Benarkah Lee Ha Jin baru saja mengucapkan kalimat bersayap seperti itu padanya?
Rasanya aneh sekali sebab Lee Ha Jin tak pernah mengucapkan kalimat seperti itu sebelumnya, Bayi kecilnya ini bahkan pernah berkata jika suka jika dirinya khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.