Waktu adalah obat paling ampuh untuk menyembuhkan segala jenis luka.
Tapi terkadang yang menjadi masalah adalah manusia itu sendiri, beberapa orang tak mampu bertahan dan sebagiannya lagi mampu keluar sebagai pemenang karena bisa tetap berdiri kuat untuk melawan semuanya.
Ha Jin tak tahu dirinya berada di titik mana, tak mampu bertahan atau keluar menjadi pemenang.
Park Hee Bum telah tiada, mati mengenaskan dengan akhir cerita yang nenek Kyuhyun buat sebagai penyempurna.
Brian Lee juga memiliki nasib yang sama dengan Park Hee Bum, pria itu di temukan tewas di dalam salahsatu kamar hotel dengan keadaan yang hampir sama mengenaskannya. Dokter hebat itu ternyata selama ini menjadi budak dari obat-obatan terlarang, Brian Lee sang dokter ahli bedah hebat di temukan dalam keadaan tak lagi bernyawa dan salahsatu penyebab kematiannya karena mengonsumi obat-obatan terlarang dalam jumlah yang tak masuk akal juga karena empat botol minuman keras dengan kadar alcohol tinggi.
Riwayat sang dokter bedah hebat berakhir dalam cerita yang sangat mengerikan.
Lebih mengerikan lagi karena Brian Lee meninggalkan putrinya seorang diri di dunia ini.
Lee Moo Ne.
Gadis kecil itu hingga saat ini belum tahu jika ayah yang sangat ia banggakan, ayah yang akan melakukan apapun demi dirinya telah tiada.
Hahh.
Ha Jin mengembalikan fokusnya pada Kyuhyun yang sedang bermain bersama bayi lucunya sejak tadi.
Cho Ha Young, bayi kecil yang sangat lucu yang menjadi kebanggaan Cho Kyuhyun.
"Aku cemburu".
Kyuhyun menghentikan sebentar kegiatannya yang mengajak bicara bayi kecilnya sejak tadi untuk menatap Ha Jin yang kini sudah duduk tepat di sampingnya.
"Bayi ini sangat tenang jika bersamamu, dia gampang sekali tersenyum bahkan mendengar namamu saja wajahnya berubah sangat cerah seolah dia sangat bangga memiliki ayah sepertimu".
Kyuhyun tersenyum sembari menghadap lurus pada Ha Jin dengan masih mendekap Ha Young-nya.
"Kau aneh sekali". Seru Kyuhyun, "Tiga hari yang lalu saat aku mengadakan rapat bersama dengan beberapa pimpinan perusahaan yang dimana setengahnya adalah seorang wanita, kau nampak sangat tenang, tak ada kecemburuan sama sekali yang kau perlihatkan dan sekarang...". Kyuhyun melebarkan senyumnya, "Kau cemburu pada bayimu sendiri?".
Ha Jin memberenggut. Menatap sebentar pada bayi lucunya yang semakin hari semakin sehat dan tumbuh semakin cantik sungguh suatu hal yang sangat dirinya syukuri.
"Aku tak ada alasan untuk cemburu para rekan bisnismu saat kutahu dengan sangat jelas hatimu mencintaiku, lagi pula kau berkumpul dengan mereka semua untuk melakukan pekerjaan tidak lebih jadi kenapa aku harus cemburu?".
Kyuhyun masih dengan guratan senyumnya.
Fakta kondisi bayinya yang semakin baik dan fakta kestabilan emosi juga kondisi kesehatan fisik dan mental gadis barbar-nya semakin menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik membuat Kyuhyun merasa menjadi orang yang paling bahagia di bumi.
Ha Jin masih memberenggut lucu saat kembali berkata, "Bayi ini membutuhkanku ketika dia sedang haus dan lapar saja". Ha Jin menatap Kyuhyun kembali, "Dia sama menyebalkannya denganmu".
Kyuhyun terus tersenyum lalu mencuri satu kecupan dari bibir Ha Jin yang sejak tadi membuatnya gemas.
"Dua hal itu adalah bagian paling penting dari hidupnya saat ini".
"Hmm?".
"Hanya kau yang bisa memberikan asupan yang dia inginkan di kala haus dan lapar, aku tak bisa memberikannya. Jujur saja terkadang aku iri padamu di bagian ini, aku banyak membaca buku tentang dunia anak termasuk tentang perkembangan bayi dan dari salahsatu buku yang ku baca katanya saat seorang ibu memberikan asupan pada bayinya, di waktu itu lah ikatan batin dan emosional mereka akan semakin mengental. Seorang ayah memberikan anak-anaknya kasih sayang yang tak terbatas tapi seorang ibu adalah nafas kehidupan bagi anak-anak mereka".
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.