Be Careful Falling In Love With Me-10

565 76 14
                                    

Pembicaraan dengan pria lebah itu berakhir empat jam lalu tapi senyum Kyuhyun benar-benar masih mengganggu sebagian dari otaknya.

'Dengan berada disisiku, Kau bukan hanya bisa mengendalikan dunia karena statusmu sebagai wanitaku tapi kau juga bisa menghancurkan pamanmu itu'.

'Dan kenapa aku harus mau? Kenapa kau terkesan sangat yakin aku akan menerima permintaan gilamu itu? Permintaanmu untuk mengukir namamu diatas dadaku sudah sangat membuatku merasa jijik dan sekarang apa...'. Ha Jin tersenyum menggeleng, 'Memintaku untuk menjadi istrimu? Sial, Cho Kyuhyun'.

'Lee Ha J—'.

'Tidak. Dengarkan aku Cho Kyuhyun, Aku tak tahu sejauh mana kau mencari tahu tentang diriku tapi sebelum kau mencari tahu lebih jauh lebih baik kau hentikan. Tak ada yang istimewa dari hidupku yang harus kau tahu dan lagi aku tak perlu menjadi wanitamu jika hanya ingin mengendalikan dunia. Kau mengerti otak udang?'.

Ha Jin mengernyitkan dahinya saat Kyuhyun tersenyum menyeringai sesaat setelah menyesap kopi pekat hitamnya, Pria lebah itu lalu kembali berkata, 'Menjadi istri Cho Kyuhyun artinya kau juga bisa mempertahankan lahan makam kakakmu untuk tetap menjadi milikmu'.

Menaikkan satu alisnya, Ha Jin bersedekap, 'Apa langkah awalku untuk merobek hatimu sudah berhasil?'.

'Apa?'.

Ha Jin menggeleng sambillalu untuk kembali berkata, 'Kau bilang memberiku waktu satu minggu bukan?'. Ha Jin mengangguk lalu kembali berkata seduktif sembari mengusap sebelah tangan Kyuhyun yang pria lebah itu letakkan diatas meja, 'Kalau begitu goda hatiku dalam satu minggu itu. Jika kau bisa sedikit saja menggetarkan hatiku maka—'.

'Kau menjadi istriku'.

Ha Jin lalu bersandar kembali pada kursinya masih dengan tersenyum melanjutkan, 'Kau bisa, Sayangku?'.

"Gila". Ha Jin berdiri dari atas sofa apartemen-nya, "Kau sudah gila Lee Ha Jin". Duduk kembali, Ha Jin melanjutkan, "Maksudnya, Kenapa kau harus berkata seperti itu terlebih pada otak udang sepertinya? Sial".

Ha Jin merutuki dering ponselnya yang berbunyi tiba-tiba.

Itu dia.

"Ada apa meneleponku samchon?".

Ha Jin mulai merasakan kesal ketika mendengar tarikan nafas Boo Man yang terlalu pria itu buat-buat.

"Pamanmu menelepon kau tak suka? Jangan terlalu ketus, Para pria diluar sana tak ada yang suka dengan wanita ketus. Bagaimana jika kau tak menikah karena sifat ket—".

"Langsung saja. Apa yang ingin kau katakan samchon? Telingaku kurang suka mendengar suara tua-mu itu".

Boo Man tertawa dengan sangat terbahak, "Sepertinya aku salah menelepon orang. Lee Ha Jin anak kakakku yang tercinta adalah gadis lugu dan manis yang memiliki hati sangat baik juga tutur kata halus, Ha Jin-ku tak pernah menyakiti hati orang lain".

"Ku tutup teleponnya".

Ha Jin bersumpah sudah menggeser posisi ponselnya dari telinganya ketika suara penuh penekanan Boo Man menginterupsi pergerakan tangannya, "Besok adalah peletakan batu pertama yang artinya lahan yang diatasnya ada makam kakakmu akan mulai diratakan".

Ha Jin sudah menyiapkan sebuah protes di ujung lidahnya ketika Kim Boo Man kembali berkata, "Dan Cho Kyuhyun adalah orang yang mengusulkan semuanya".

-J-

Na Hyun Sik tersenyum senang saat melihat langkah kaki Ha Jin yang memasuki Gold Company.

Omong-omong soal Ha Jin, Hyun Sik merasa sudah lama tak bertemu dan tak berbincang dengan gadis itu. Kapan kali terakhir mereka berbincang? Kenapa rasanya sudah lama sekali?

All I Need Is A Baby, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang