Life Is Between A &B-9

337 58 9
                                    

Kyuhyun terus menggenggam sebelah tangan Ha Jin erat sejak tubuh gadis ini akhirnya berhasil ia pindahkan keatas ranjang dengan sisa-sisa tenaganya yang belum pulih seratus persen. Bahkan ceramah panjang neneknya yang memperingatinya jangan terlalu banyak bergerak karena baru saja membuka mata setelah mengalami koma yang cukup panjang tak Kyuhyun dengarkan.

"Kondisi nona Lee belum stabil". Lanjut seorang dokter perempuan yang akhirnya Kyuhyun tahu jika dokter ini adalah dokter kandungan Ha Jin selama di Paris.

Dokter itu menyimpan stetoskop-nya di kantung jubah dokternya lalu tersenyum kecil berkata, "Tapi tak perlu terlalu khawatir. Nona Lee hanya perlu beristirahat dengan cukup, memenuhi kebutuhan gizi-nya juga meminum vitamin yang sudah ku resepkan. Nona Lee juga tak boleh terlalu banyak berpikir, usia kandungannya sudah memasuki waktu-waktu rawan jadi sedikit banyak akan mempengaruhinya".

"Dokter apakah kau yakin sudah memeriksanya dengan baik?". Tanya Na Eun khawatir dan ketika sadar pertanyaannya terlalu tidak sopan, Na Eun menambahkan, "Aku tak bermaksud meragukanmu tapi hari ini dan dalam waktu yang berdekatan dia sudah tiga kali jatuh pingsan, aku sangat khawatir".

Dokter itu kembali tersenyum ramah, "Tak apa, jika ada yang ingin kau tanyakan, tanyakan saja. Tak perlu merasa sungkan, aku memang dokter tapi aku juga sama denganmu, manusia juga dan manusia bisa saja salah tanpa mengenal status atau pun profesi".

Dokter itu kembali mengangguk lalu mengangguk, "Sejauh ini tak ada sesuatu yang harus begitu di khawatirkan tentang kondisi nona Lee, memang tubuhnya belum stabil tapi itu hanya efek dia yang terlalu stress. Stress yang dia rasakan inilah yang perlahan menyerang sistem kekebalan tubuhnya, bagaimana pun ada nyawa lain yang sedang hidup di dalam dirinya saat ini jadi nona Lee harus lebih memperhatikan itu saja. Dia tidak boleh capek, hindari masalah-masalah yang sekiranya bisa membuatnya menjadi stress. Seorang ibu hamil dalam masa kehamilannya harus bahagia, ibu hamil tidak boleh merasa stress sedikit pun sebab itu juga akan berdampak pada bayinya".

"Termasuk dari perutnya yang sering terasa keram?". Lanjut Na Eun bertanya.

Sementara Kyuhyun yang sejak tadi mendengarkan menaikkan satu alisnya.

Dokter itu kembali mengangguk, "Ada banyak faktor yang menyebabkan perut menjadi keram salahsatunya seperti yang ku sebutkan tadi, stress". Kembali mengangguk satu kali dokter itu menarik nafasnya panjang, "Tapi sejauh ini semuanya baik-baik saja. Kita hanya perlu mengawasinya agar terhindar dari stress yang berlebihan, itu juga akan membantu kondisi tubuhnya cepat stabil".

Sebelum berjalan meninggalkan ruangan, dokter itu menambahkan, "Panggil aku saja jika sesuatu terjadi. Ah, soal obat yang nona Lee minta seperti saranku sebelumnya, sebaiknya jangan dulu terlebih jika semuanya masih bisa di kendalikan".

Kyuhyun menambahkan kerutan di dahinya, "Obat? Obat apa?".

Na Eun berusaha mengambi-alih dengan, "Nanti akan ku jelaskan".

Tapi Kyuhyun menatap dokter kandungan Ha Jin dengan tatapan sangat intens hingga membuat dokter itu cukup terusik, "Nona Lee meminta padaku agar di resepkan obat PTSD(Post-traumatic stress disorder)adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang bersifat traumatis atau sangat tidak menyenangkan. Dia bilang sangat membutuhkan obat itu tapi kupikir sebaiknya nona Lee tak perlu mengkonsumsi obat itu selama kehamilannya".

"Apa? Obat apa kau bilang?".

Na Eun memejamkan kedua matanya erat.

"Dokter, terima kasih sudah datang. Maaf menganggu waktumu". Seru Na Eun pada sang dokter, merujuk kepada agar sang dokter segera meninggalkan ruangan, "Dan Cho Kyuhyun, aku yang akan menjelaskan padamu".

All I Need Is A Baby, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang