"Aku tahu aku cantik. Tak perlu menatapku seperti itu tuan lebah".
Kyuhyun tersenyum bersama wine di tangan kanan-nya, "Dan berhenti mengulang kalimat yang sama". Ha Jin menelan potongan kue cokelat-nya lalu kembali berkata, "Gaun itu terlalu terbuka untukmu, Warnanya tak cocok di kulitmu, Bagian depannya terlalu mempertontonkan setengah dadamu and bla-bla-bla". Ha Jin memberenggut menatap Kyuhyun yang masih tersenyum menatapnya, "Kau juga yang memilih gaun ini jadi jangan berlebihan wahai tuan lebah. Lagipula di banding dengan para wanita yang hadir di pesta ini...". Kyuhyun mengikuti arah pandang Ha Jin yang menyusuri ballroom tempat acara, "Gaun yang ku pakai ini masih terlalu tertutup. Coba liat wanita bergaun ungu di ujung sana, Dia memakai gaun dengan potongan yang hampir mempertontonkan seluruh punggung-nya tapi kau bahkan baik-baik saja akan hal itu, Kau tak mempermasalahkannya. Kenapa kau justru mempermasalahkan gaun yang kukenakan disaat kau sendiri yang memilih gaun ini? Dasar otak udang aneh".
Kyuhyun cukup tersipu akan bibir Lee Ha Jin yang sejak tadi terus bergerak.
Gadis yang memakai gaun hitam berpotongan rendah di bagian dada di depannya ini sejak tadi sangat aktif untuk berbicara.
"Dan kau harus tahu sayang aku sangat sialan menyesal memilih gaun hitam ini di antara banyak gaun yang ada".
Kyuhyun menegak sedikit wine-nya lalu kembali tersenyum berkata, "Dan aku tidak peduli akan bentuk gaun apapun yang digunakan para wanita yang hadir di pesta ini. Mereka mau mempertontonkan tubuh mereka sebanyak apapun bukan urusan-ku, Tubuh mereka tak penting untukku".
"Kau ingin bilang tubuhku penting untukmu, Begitu?".
Kyuhyun mendekatkan wajahnya lalu berbisik pelan, "Apa perlu aku menjawab tanya-mu itu sayang?".
Kyuhyun mengira Ha Jin setidaknya akan memberi respon dengan kesal tapi Ha Jin justru berkata dengan tersenyum seduktif, "Tubuhku memang nikmat, Bukan?".
Kyuhyun melebarkan senyumnya lalu dengan gerakan sangat cepat menggigit potongan kue dari mulut Ha Jin langsung sembari berkata, "Tubuhmu memang luar biasa dan itu kembali kurasakan semalam, Terima kasih".
Ha Jin menjauhkan wajahnya dengan cepat dari permukaan wajah Kyuhyun yang sejak tadi terlalu dekat dengannya untuk berkata, "Semalam tak terjadi apapun, Kita hanya berakhir diatas ranjang yang sama dengan saling berpelu—tidak. Kau yang memeluk tubuhku". Ha Jin menggeleng sebentar, "Jangan membuat kesan kita kembali melewati malam mengerikan itu tuan lebah".
"Bagiku itu tak pernah menjadi malam yang mengerikan tapi malam yang sungguh—".
"Lee Ha Jin?".
Kyuhyun memaksa kalimatnya berakhir dengan tergantung di udara saat dengan jelas ada seorang pria yang tersenyum menyapa Lee Ha Jin-nya.
Sang pria baru tersenyum semakin lebar sembari berkata, "Benar. Aku tak mungkin salah, Kau Lee Ha Jin kan? Dr. Lee Ha Jin yang sangat berjasa dalam pengobatan anak pere—".
Ha Jin tak mengerti perasaan gelisah macam apa yang tiba-tiba muncul dari dalam dirinya.
Ha Jin tak mengerti perasaan mana yang lebih dominan.
Apakah perasaan takut Kyuhyun mengetahui fakta dirinya adalah seorang dokter?
Ataukah perasaan takut Kyuhyun akan salahpaham akan kehadiran pria di depannya ini secara tiba-tiba?
"Brian Lee? Aku benar kan?". Ha Jin tertawa dengan sangat di buat-buat sembar melirik sebentar pada Kyuhyun, "Apa kabar dengan putri cantikmu itu?". Ha Jin melanjutkan tawa kosong-nya dengan kembali berkata, "Ah, Bagaimana jika kita berbicara di tempat lain? Disini terlalu bising dan—".
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.