Untuk menjadi seseorang yang egois sangat gampang dan Kyuhyun cukup sadar akan hal itu terlebih dalam keadaan seperti sekarang ini.
Dimana gadis bar-bar di sampingnya terlihat masih bimbang untuk sekedar mengambil keputusan, apa Lee Ha Jin tak dapat menyadari jika jantung Cho Kyuhyun saat ini sudah seperti mati rasa?
Apa Ha Jin tak tahu jika aliran darah Kyuhyun sudah berhenti mengalir sejak sepuluh menit yang lalu?
Sial.
Kyuhyun berulang kali mengutuk ke dalam hatinya yang sebenarnya sudah sangat ingin memberontak, otaknya sudah terhitung ribuan kali menyuarakan agar mengambil ponsel itu dari tangan gadis bar-bar nya untuk kemudian di lemparkan ke dalam tempat sampah.
Atau opsi menarik Ha Jin kemudian mengunci gadis bar-bar itu di dalam kamar sungguh sudah ada di dalam otak Kyuhyun saat ini tapi masalahnya itu semua tak mungkin dirinya lakukan.
Tapi bagaimana caranya agar Ha Jin dapat mengerti dan tahu jika Kyuhyun tak ingin dirinya pergi?
Jika Kyuhyun ingin gadis bar-bar itu tetap disini, bagaimana?
Dalam sunyi senyap gelap malam yang semakin larut, Kyuhyun merasa jantungnya benar-benar akan berhenti berfungsi saat begitu saja Ha Jin berdiri dari atas sofa untuk kemudian duduk tepat di atas pangkuannya dengan posisi kaki yang mengangkangi.
Sesaat setelah duduk mengangkang tepat di atas pangkuannya, Kyuhyun semakin tak tahu situasi macam apa yang Ha Jin ingin ciptakan saat begitu saja gadis bar-bar itu kembali mengejutkannya dengan mencumbu bibirnya dengan gerakan-gerakan sangat sensual dengan satu tangan yang bebas yang gadis bar-bar itu gunakan untuk menyalakan ponselnya kembali.
Jadi apa?
Lee Ha Jin memilih dokter itu?
Memilih untuk menemui putri dokter itu?
Lee Ha Jin menyalakan ponselnya kembali lalu benar-benar akan menelepon dokter itu tepat di hadapannya dengan posisi panas seperti ini?
Posisi yang jujur saja membuat sudut hati Kyuhyun sedikit senang tapi juga bingung di saat yang sama.
Bagaimana tidak, Lee Ha Jin. Gadis bar-bar nya itu untuk pertama kalinya bersikap sangat agresif seperti ini.
Ha Jin mengakhiri cumbuan panjangnya di atas bibir tebal Kyuhyun untuk sedikit meraup oksigen yang mendadak mengering di sekitarnya bersama dengan nafasnya yang benar-benar sudah berantakan.
"Aku akan meneleponnya, di depanmu seperti apa katamu". Seru Ha Jin menelan salivanya sembari menatap manik mata Kyuhyun yang jelas tercetak bingung.
"Ha Jin-ah".
Kyuhyun ingin melanjutkan kalimatnya lebih panjang tapi sambungan telepon ke dokter itu sudah tersambung terbukti dengan suara dokter itu yang terdengar senang saat berkata, "Ha Jin-ah, aku terus meneleponmu tapi gagal. Kenapa mematikan ponselmu? Tidak, itu tak penting. Kau meneleponku untuk menyetujui permintaanku kan? Kau akan menemani putriku kan malam ini? Dia sangat membutuhkanmu, kau tahu betapa Lee Moo Ne sangat mencintaimu".
Yang lebih membuat jantung Kyuhyun berdebar empat kali lipat adalah Ha Jin menatapnya intens selama suara Brian Lee yang berbicara di ujung telepon terdengar.
"Brian-ssi". Seru Ha Jin pada akhirnya dengan tetap menatap Kyuhyun.
"Okh, Ha Jin-ah. Katakan kau dimana? Moo Ne pasti sangat senang. Katakan kau dimana, aku akan menjemputmu dan—".
"Tolong jangan meminta hal seperti itu lagi padaku".
"Ye?".
Karena terlalu dekatnya, Kyuhyun bersumpah bisa merasakan setiap hela nafas Ha Jin yang gadis bar-bar itu tarik dan hembuskan dengan sangat terburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.