"Bagus".
"Sebelumnya kau bahkan bilang tak perlu sampai menyakiti terlalu dalam ayah dan ibunya sebab mereka tak berhubungan langsung atau mungkin bahkan tak tahu peringai anaknya lalu apa ini semua?".
Tadi malam di sela Ha Jin yang tertidur lelap, gadis itu sempat terbangun sebentar hanya untuk memastikan dirinya masih berada di sisinya untuk menemaninya.
Ha Jin tersenyum sangat manis di atas wajah mengantuknya sembari menatapnya penuh damai.
'Berapa lama aku tertidur?'.
'Cukup lama, sekitar empat puluh lima menit tapi tenang saja lenganku ini kokoh untuk tetap menopang sebagian tubuhmu selama apapun'.
Ha Jin kembali tersenyum setelah sebelumnya memberenggut, 'Aku hanya minta di temani malam ini. Kau bisa duduk diatas sofa sana atau mungkin kau bisa melanjutkan pekerjaan yang kau bilang tadi, aku tak pernah meminta lenganmu untuk menopang sebagian tubuhku pria lebah'.
Kyuhyun tersenyum kecil sembari menyimpan satu tangannya yang bebas keatas pinggang kecil Ha Jin.
'Tidur lagi, ok? Kau masih butuh banyak istirahat'.
Tapi Lee Ha Jin tetap Lee Ha Jin.
Gadis yang kembali mulai membantahnya akhir-akhir ini.
'Aku menyuruhmu untuk tidur lagi sayangku bukan untuk bangun dan bersandar pada kepala ranjang'.
'Pria lebah'.
'Tidak, ok? Tidak ada lagi obrolan untuk hari ini, kau harus istirahat'.
Ha Jin menatapnya dengan mulut yang mengerucut lucu lalu kembali memposisikan tubuhnya untuk tertidur tepat di sampingnya.
'Pria lebah'.
Kyuhyun tersenyum menggeleng, 'Tidur sayang'.
'Em-mm satu kalimat saja, ekhm?'.
Dengan masih tersenyum Kyuhyun mengangguk sembari mengusap lembut rambut panjang terurai Ha Jin, 'Baiklah. Hanya satu kalimat setelah itu tidur lagi, ok?'.
Ha Jin mengangguk tapi setelahnya justru memilih untuk diam hanya menatapnya tanpa berkata.
'Apa sayang? Kau ingin bilang apa? Katanya satu kalimat lagi, kenapa diam?'.
Kyuhyun menghitung hingga angka sepuluh dan tepat di angka delapan Ha Jin kembali membuka mulutnya untuk berkata, 'Tiga pria itu adalah pria-pria yang sama yang juga pernah melecehkanku diatas pesawat gajah itu'.
Kyuhyun mengernyit.
'Mungkin aku belum pernah menceritakan bagian ini padamu atau sudah pernah? Entah, aku lupa sudah pernah mengatakannya padamu atau tidak tapi ini terus mengganjal di hatiku dan aku ingin membaginya denganmu'. Dengan nada terlalu takut-takut, Ha Jin melanjutkan, 'Boleh? Apa aku boleh membagi semua yang kurasakan padamu?'.
Membuang nafasnya asal Kyuhyun mengangguk, 'Kenapa bertanya lagi hmm? Kau jelas tahu jawaban atas pertanyaanmu itu'.
'Selama ini aku tak suka dan hampir tak pernah berbagi cerita hidupku pada orang lain tapi anehnya aku suka ketika bercerita soal apapun padamu. Aku takut hanya aku yang suka dan kau tidak, aku takut kau sebenarnya tak suka setiap kali aku ingin membagi keresahanku'.
Kyuhyun mengikis jaraknya lalu menarik sedikit tubuh Ha Jin untuk kemudian tersenyum berkata, 'Ceritakanlah apapun padaku, semuanya. Entah itu cerita konyol, cerita sangat penting atau bahkan cerita yang sama sekali tidak penting. Em-mm, misalnya tentang dirimu yang hari ini malas untuk membuang sampah atau malas untuk mandi, em-mm bahkan cerita seperti kau yang tak mau untuk membuka tirai jendela atau apapun itu ceritakan saja semuanya sayang padaku, aku justru senang sekali jika kau membagi semua yang kau rasakan padaku. Jadikan saja aku tempat sampah untuk menampung semua ceritamu, aku memperbolehkanmu. Sangat'.
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.