"Sejujurnya aku tak punya kata-kata untuk menggambarkan keajaiban ini". Seru sang dokter, "Saat tuan Cho datang padaku untuk meminta izinku sebagai dokternya, jujur saja aku tak percaya. Status medisnya sudah sangat jelas, aku bukan tak percaya akan keajaiban Tuhan, aku hanya berbicara sesuai fakta yang ada tapi...". Dokter itu sekali lagi menggeleng tak percaya, "Hari ini aku bisa melihat dengan kedua mataku sendiri jika kabar yang beredar soal sepak-terjang dokter Lee yang mampu menyelamatkan banyak pasien anak-anak memang benar adanya, metode skin to skin nyata-nya berhasil. Aku meragukan keberhasilan metode itu tapi kau membuktikan padaku jika sentuhan cinta bisa mengalahkan semua yang terkuat ".
Dokter itu kembali tersenyum tapi kali ini sedikit canggung saat mata Ha Jin menatapnya, "Tak apa kan jika sesekali aku menyebutmu dokter Lee? Di luar kenyataan saat ini kau adalah ibu pasien tapi sungguh aku sangat kagum padamu".
Ha Jin berusaha mengembangkan sedikit senyumnya dengan posisi tubuhnya yang setengah bersandar pada Kyuhyun, "Tak apa. Tapi, aku lebih suka jika saat ini kau menganggapku hanya sebagai ibu pasien". Ha Jin menatap pada bayi kecilnya yang sedang tertidur, "Sebab menjadi ibunya pencapaian paling luar biasa yang terjadi dalam hidupku".
Dokter itu kembali mengangguk tersenyum, "Saat ini tak banyak yang bisa kita lakukan selain menunggu perkembangan kondisinya". Sang dokter mengecek selan infus sembari berkata, "Kondisinya cukup stabil untuk orang yang sudah di nyatakan tak bernyawa, kita tunggu sampai besok untuk menindaklanjuti pemeriksaannya".
"Ye, untuk kasus yang lumayan berat seperti ini memang tak ada yang bisa di lakukan selain menunggu perkembangan kondisinya. Setiap detik yang berjalan sangat berharga dan melakukan pengecekan secara berkala sangat membantu proses kesadaran pasien".
Dokter itu kembali tersenyum, "Sepertinya kali ini aku akan makan gaji buta. Aku lupa jika yang ada di depanku saat ini adalah dokter hebat, dokter anak yang sangat luar biasa. Selain kau akan menjaganya dengan teramat baik sebagai ibunya, aku yakin kau juga sudah tahu langkah-langkah apa saja yang akan di lakukan untuk kasus dengan pasien seperti ini. Wah, sepertinya kali ini pekerjaanku akan sangat sedikit".
Ha Jin tersenyum hangat pada sang dokter.
"Sayang, kau harus kembali di infus. Tubuhmu dingin sekali, wajahmu juga sedikit pucat". Seru Kyuhyun di tengah obrolan.
"Ng, tuan Cho benar nona Lee. Kau juga masih seorang pasien dan sudah terlalu lama kau meninggalkan kamar inap-mu, demi bayi lucu ini kau mengorbankan tubuhmu yang masih lemah yang masih butuh perawatan. Melakukan metode skin to skin mengharuskan kulitmu terpapar hembusan angin dengan sedikit lebih lama, wajahmu memang sedikit pucat jadi lebih baik kembali saja ke kamar inap-mu dulu selebihnya serahkan padaku. Aku berjanji akan menjaga bayimu dengan baik malam ini, aku akan terus memantau kondisinya".
Sejujurnya Ha Jin ingin tetap disini.
Ha Jin tak ingin berada terlalu jauh dari putri kecilnya.
Bayi lucu miliknya yang baru saja mendapat keajaiban manis dari Tuhan.
"Aku ingin tetap disini pria lebah". Seru Ha Jin membujuk Kyuhyun dengan suara sudah terlalu lemah.
Kyuhyun menggeleng sebentar sembari mengusap-usap pelan bahu Ha Jin, "Kita kembali saja dulu, hmm? Kau harus mendapatkan infus kembali sayang, istirahat dulu untuk malam ini. Dokter benar, kau masih seorang pasien, istirahat dulu malam ini agar proses pemulihanmu bisa cepat".
Ha Jin masih memberenggut.
"Sayang". Menghela nafas panjang, Kyuhyun melanjutkan, "Percaya padaku kan?".
Ha Jin mengangguk.
"Bisa kali ini mendengarkanku?".
Ha Jin melirik sebentar pada bayi lucunya lalu kembali menatap Kyuhyun sembari mengangguk, "Istirahat dulu untuk malam ini, kita kembali lagi besok. Ok?".
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.