Ha Jin menggeleng, kesadarannya benar-benar menipis, "Bawa kembali, Cho Ha Young kita".
Kyuhyun masih terdiam menatap Ha Jin seolah bimbang meninggalkan gadisnya dan nenek Kyuhyun paham betul kebimbangan itu jadi dengan cepat nenek Kyuhyun memutuskan untuk mengambil-alih tubuh lemah Ha Jin dari dekap Kyuhyun.
Saat Kyuhyun menatapnya sinis, neneknya mengangguk, "Terserah padamu, marahlah atau musuhi aku sesukamu tapi lakukan itu nanti. Sadarlah, ku mohon. Bayimu, Cho Kyuhyun. Selamatkan dia, Lee Ha Jin aman bersamaku. Aku memastikan gadis ini akan selamat, kau tak melihat orang-orang itu?".
Kyuhyun menatap ke belakang neneknya.
Ada beberapa orang, tidak itu sekelompok pria berbadan besar yang setengahnya menjaga di luar dan setengah lagi ikut bersama Na Hyun Sik untuk memukuli Park Hee Bum.
"Mereka menjamin nyawa mereka untuk keselamatan Lee Ha Jin, mereka semua sudah ku sewa untuk melindungi wanitamu ini. Pikirkan saja bayimu sekarang".
Kyuhyun kembali membawa tatapannya pada Ha Jin saat dengan begitu jelas terdengar nafas berat gadis barbar-nya itu.
"Berjanji—lah padak-u. Bawa kembali bayi kita". Ha Jin tak bisa menghalau rasa sedihnya, "Aku harus memberinya asupan, sudah waktunya di—dia mendapatkan asupan-nya".
Ha Jin menatap lurus pada mata Kyuhyun yang juga menatapnya, mencoba memberikan keyakinan lewat tatapan mata, "Cho Ha Young kita". Ha Jin mengangguk pelan, "Bawa dia kembali padaku, bawa dia kembali pulang. Ka—kau bisa melakukan itu, pria lebah?".
Kyuhyun tertunduk dengan kedua matanya yang terpejam dan dua tangan yang mengepal keras yang sudah berwarna merah karena darah gadis barbar-nya.
"Halmeoni".
Nenek Kyuhyun merengkuh tubuh gemetar Ha Jin sembari mengangguk menatap Kyuhyun, "Aku nenekmu, bagaimana pun ceritanya aku selamanya adalah nenekmu. Rasa sayang yang ku punya untukmu nyata, aku akan melindungi dan menjaga wanitamu sampai kau kembali. Bisa kau percaya padaku, cucuku?".
Kyuhyun menatap sekali lagi pada Ha Jin yang sudah setengah mengerjap-ngerjapkan matanya lalu berdiri.
Berdiri dengan membawa satu kemarahan yang sudah sangat membumbung.
Nyawa putrinya adalah keharusan tapi melewatkan bagian untuk membunuh sampah busuk yang sudah sangat mengganggu penciuman hidupnya juga satu kewajiban.
"Na Hyun Sik, menjauh darinya".
Hyun Sik menoleh pada Kyuhyun bersama dengan kepalan tangannya yang berhenti di udara.
Saat suara tembakan terdengar sangat bergemuruh, Hyun Sik merasa bahwa bahkan semesta mendukung tindakan Kyuhyun sekarang.
Ha Jin cukup tercukup akan suara tembakan yang terdengar begitu jelas, "A—apha yang terjadi?".
Nenek Kyuhyun menatap wajah pucat Ha Jin lalu segera menutup telinga Ha Jin saat dengan jelas Kyuhyun kembali mengarahkan pistolnya pada kaki kanan Park Hee Bum setelah di detik sebelumnya sudah menembak kaki kiri keparat itu.
Dengan wajah yang sangat datar, Kyuhyun menulikan vital pendengarannya akan suara rintihan kesakitan sampah di depannya dengan terus menembaki tubuh Park Hee Bum.
Sementara Na Hyun Sik, "Cho—Cho Kyu...". Hyun Sik tak berusaha untuk menghentikan Kyuhyun saat dengan jelas Kyuhyun mengeluarkan satu benda kecil yang menyerupai ujung panah.
Sejak kapan Kyuhyun membawa pistol? Dan darimana sahabatnya itu mendapat benda kecil itu?
Kyuhyun terus maju tanpa menghentikan langkahnya sama sekali, Kyuhyun terus menembaki tubuh Park Hee Bum dengan wajah paling datar dan saat sampai di hadapan keparat itu, Kyuhyun menancapkan benda tajam kecil yang ia keluarkan dari kantong-nya untuk di tancapkan diatas kaki kanan Hee Bum yang baru ia tembak.
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Need Is A Baby, End.
RomanceDi pertemukan oleh Masalah. Di persatukan oleh Takdir. Di patahkan oleh Kenyataan. Lalu di sembuhkan kembali oleh Perasaan. 'Aku mencintaimu. Kau dengar itu?'.