1. SHDC »« Acara

1.4K 108 149
                                    

Assalamualaikum

Ada yang rindu dengan Ratih? Atau mungkin Gus Ikhsan?

Welcome di season 2 Tangisan santriwati saling berkaitan! Jadi harus baca season 1 dulu agar nyambung.

Jangan lupa tinggalkan jejak sebelum membaca

Secercah Harapan Dan Cinta

Setelah menyanyikan lagu tersebut mereka mulai mengaji satu juz untuk tiga orang di lanjut dengan juz berikutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menyanyikan lagu tersebut mereka mulai mengaji satu juz untuk tiga orang di lanjut dengan juz berikutnya.

Ratih mengaji dengan suara indah bagaimana ia tidak menang di lomba Qori'ah dan lomba Rebanna suaranya begitu lembut dan indah.

Gus Ikhsan hanya menundukkan kepala sembari mendengarkan suara indah Ratih. Habib Raihan menatap Ratih dengan lirikan matanya itu.

"Ia memintaku untuk tidak pergi dan memintaku untuk melihat dirinya di atas panggung seperti ini akan tapi saat itu wajahnya sangat murung, ketika Gus Ikhsan datang ia sangat bahagia, sebenarnya dia menyukai ku atau menyukainya?" Batin Habib Raihan.

Setelah selesai, bernyanyi semua santriwati turun dari panggung berjalan menuju orang tuanya masing-masing.

Ratih terdiam melihat yang lainnya mulai menangis sembari berjalan menuruni tangga.

"Aku harus memeluk siapa? Mbak Liya, Ibu Tiara ke mana?" Batin Ratih.

"Ibu Tiara ke mana? Siapa nanti yang akan di peluk Ratih," batin Gus Ikhsan sembari menatap sekelilingnya.

Ratih menuruni tangga dengan gugup sembari menahan air matanya itu. "Nak, apakah kamu tidak mau memeluk Ummah?" Tanya seorang wanita memakai pakaian sangat syar'i serta memakai cadar menatap Ratih yang baru selesai turun dari tangga.

Dia adalah ibunya Habib Raihan. Ratih terdiam sejenak lalu ia mencium tangan ibunya Habib Raihan.

"Kenapa hanya mencium tangan? Peluklah Ummah," ucap Ummah.

Ratih tidak menolak dengan ucapan Ummah, ia mulai menangis di pelukan Ummah. Betapa beruntungnya ia mencium tangan serta memeluk istri seorang Habib pemilik pondok pesantren.

Ummah mulai mengelus kepala Ratih dengan cinta, seorang wanita menundukkan kepala dan tubuhnya itu.

"Ummah sangat bangga kepada santriwati di sini termasuk kamu Nak," ucap Ummah.

Ratih melepas pelukannya itu menghapus air matanya sendiri. "Peluklah Tiara, hemm Ummah ingin mengucapkan selamat juga untuk yang lain," ucap Ummah.

Secercah Harapan Dan Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang