Assalamualaikum semuanya
Jangan lupa vote dan komentarnya ya
Ada typo bertebaran ya tinggalkan jejak
Setelah selesai mereka berpelukan, Gus Faiz mulai meminum segelas air putih yang di bawakan oleh anaknya itu."Alhamdulillah," ucap Gus Faiz.
"Mau makan sekarang? Aku masak banyak hari ini, lihatlah Riana sudah sembuh aku ingin berbagi makanan juga ke orang-orang dan tetangga," ucap Tiara.
"Ya boleh, Riana ayok makan," ajak Gus Faiz.
Riana dan Gus Fais mulai berjalan menuju meja makan, mereka mulai makan di sajikan oleh Tiara berbagai lauk pauk yang ada di atas meja tersebut.
Kerang hijau, sup ayam, ikan goreng, sambal, tempe goreng. "Aku belum menaruhnya di kotak yang sudah aku beli tadi Mas," ucap Tiara duduk di samping dirinya.
"Pasti putri kecil ini, mengganggunya terus ya? Ajak dia tidur sayang setelah makan, biar aku yang menaruhnya di kotak makan untuk berbagi," ucap Gus Faiz.
"Riana mau di suapin atau makan sendiri?" Tanya Tiara.
"Makan sendiri," jawab Riana.
"Haa ... anak pintar ya, ya sudah Sayang suapi aku saja," ucap Gus Faiz menaikan alis sebelah kanan sembari tersenyum bahagia.
"Hus."
"Abi sudah bbesar orang harus menjadi mandiri melalukan semuanya serba sendiri, Abi tidur saja harus ditemani sedangkan aku tidak aku sudah bisa tidur tanpa Mama," sambung Riana.
"Oh ya? Kemarin siapa yang panggil Mama itu? Minta ditemani hemm?" Ledek Gus Faiz.
Hehehe
Riana tersenyum, mereka berita mulai memakan dengan perlahan Tiara mulai mengajak Riana untuk bermain di kamar sedangkan Gus Faiz mulai menaruh makanan di kotak makan.
Setelah setengah jam berlalu, Tiara mulai turun dan menatap suaminya itu. "Sudah Mas, tidak usah di lanjutkan kamu sangat lelah, biar aku saja," sahut Tiara.
Ada lima puluh kotak lebih sudah tertutup dan tersusun rapi, Gus Faiz sedang duduk menghitung nasi dengan sorotan matanya tajam.
"Belum, masih ada sisanya kamu masak segini banyaknya ngga capek?" Tanya Gus Faiz yang masih menaruh makanan di kotak makanan.
"Ngga kok, sini aku bantu," ucap Tiara mengambil centong nasi di tangan Gus Faiz sembari tersenyum, ia mulai mengambil kotak nasi di tangan Gus Fais dan mulai melanjutkannya.
"Akunya ngapain kalau kamu ambil semua?" Tanya Gus Faiz.
Tiara mulai menaikan alisnya itu sebelah kanan, sembari memperlihatkan wajah yang bahagia. "Aku lapar lagi Mas, Nas suapi aku saja ya di bandingkan itu tangannya ngga ada kerjaan," ucap Tiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secercah Harapan Dan Cinta
RomanceINI CERITA LANJUTAN DARI TANGISAN SANTRIWATI INI ADALAH SEASON 2 DARI STORY TERSEBUT. PASTIKAN KALIAN SUDAH MEMBACA STORY TANGISAN SANTRIWATI 1. Setelah Ratih keluar dari pondok pesantren yang membuatnya dididik untuk mandiri, kini ia mengharapkan...