2. SHDC »« Terakhir

520 83 102
                                    


Assalamualaikum

Jangan lupa tinggalkan jejak sebelum membaca

Ada typo? Komentar ya, mau beri masukan silahkan berkomentar

    Setelah selesai khataman, santriwati di minta untuk berziarah kubur sesepuh pondok pesantren, ke esokan harinya setelah berziarah akan di lanjutkan akhirusannah.

     ※※※

Pada jam dua siang santriwati sudah meninggalkan pondok pesantren untuk pergi berziarah berjalan kaki menuju tempat tersebut.

  Wali santriwati masih di pondok berkumpul di rumah Habib Makmur di berikan tenda dan tempat duduk untuk membahas kemajuan dan ketentuan pondok serta menjelaskan sistem yang baru.

    Grup sholawatan telah di undang untuk memeriahkan akhirusanah tersebut.

   Berjumlah lima belas orang berkumpul di panggung duduk sembari menata peralatan darbuka, mic untuk sholawatan.

   Ada Habib Raihan duduk membantu menyusun semuanya. "Acaranya memang kapan?" Tanya seorang lelaki menatap Habib Raihan.

"Nanti malam, setengah delapan sholawatannya untuk sekarang di minta menatanya saja," jawab Habib Raihan.

    Mereka semua membagi tugas membersihkan panggung, menyusun perlatan.

"Di mana itu anak, katanya mau bantu-bantu," keluh Habib Raihan.

  Semuanya sudah siap, Habib Raihan dan vokalis duduk untuk menchek mic dan hal lainnya.

  Mic itu di pegang Habib Raihan. "Suara Habib bagus cobalah sholawatan," pinta seorang lelaki menatap Habib Raihan.

  Santriwati sedang pergi berziarah membuat pondok sangat sepi.

  Seorang lelaki memakai kemeja berlengan panjang berwarna cream dengan sarung hitam, berpeci hitam serta sorban yang ia taruh di kepala tepat di atas pecinya itu.

  "Assalamualaikum semuanya, Gus tampan datang," ucap seorang lelaki tersenyum bahagia sembari melambaikan tangannya.

    Semua orang mulai menatap Gus Ikhsan dengan mengelengkan kepalanya, karena melihat Gus Ikhsan menaruh sorban di atas kepala tepat di peci itu.

  Gus Ikhsan tersenyum. "Kenapa melihatku seperti itu? Aku tahu aku tampan kan tadi bilang Gus tampan datang, ya Mas Raihan jika tidak ingin bersholawatan biar aku saja," tandas Gus Ikhsan ia mulai mengambil mic di tangan vokalis kedua.

  Gus Ikhsan memegang mic ia mulai menatap micnya itu. "Haa mau request apa? Aku bukan jodohmu?" Tanya polos Gus Ikhsan.

"Ya Ikhsan, siapa yang mau berjodoh dengan lelaki seperti mu?" Jawab Habib Raihan.

Secercah Harapan Dan Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang