21. SHDC »« Gemasnya

230 50 36
                                    

Assalamualaikum

Ada typo? Komentar ya jangan lupa votenya makasih

Welcome di bulan kelahiran, rasa syukur tidak akan pernah di lupakan. 🤗 jangan lupa bersyukur ya sekecil apa pun itu

  Gus Ikhsan mulai memegang tangan Riana dengan wajah yang heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  Gus Ikhsan mulai memegang tangan Riana dengan wajah yang heran.

"Tangannya masih kecil," ucap Gus Ikhsan.

"Hii tangan kakak saja yang terlalu besar," sambung Riana.

"Besaran mana tangan sayang dengan tangan Kakak?" Tanya Gus Ikhsan.

"Hus besaran Abi!" Kesalnya.

"Ikhsan jangan menggodanya," ucap Tiara.

  Gus Ikhsan mulai menggendong Riana. "Abimu ke mana?" Tanya Gus Ikhsan.

"Dia sedang bekerja," jawabnya.

Ummi Gus Faiz mulai menghampiri Gus Ikhsan. "Nak sini duduk," pintanya.

  Gus Ikhsan duduk, Riana mulai duduk di pangkuan Gus Ikhsan. "Namanya siapa?" Tanya Riana.

"Hemm jelmaan ya? Kamu seperti bukan anak kecil," gumam Gus Ikhsan.

"Dia sekarang sudah banyak bicara Ikhsan, sudah lancar juga," sambung Tiara.

  Tiara mulai pamit untuk mengambil minum untuk Gus Ikhsan, sedangkan Ummi mulai duduk bersama dan mengobrol.

"Katakan bagaimana di pondok Kakek mu? Sangat betah ya di sana," ucap Ummi.

"Alhamdulillah betah-betah saja Ummi, apa kabar semuanya di sini? Tidak ada masalah apa pun kan?" Tanya Gus Ikhsan.

"Alhamdulillah tidak nak, semenjak Nak Raihan yang mengurus pondok pesantren bertambah maju, dari mulai bangunanya, pembelajarannya, perpustakaan semakin lengkap, koperasi juga," jelas Ummi.

"Alhamdulillah jika seperti itu, tidak ada yang bisa menyanyingi beliau," lirih Gus Ikhsan.

Tiara datang membawa nampan di atasnya ada minuman dan camilan, Tiara menyajikannya untuk Gus Ikhsan.

"Terima kasih Kak," ucap Gus Ikhsan.

  "Sama-sama, maaf ya seadanya hanya ada pisang goreng, teh, nugget saja," ucap Tiara.

"Aku menamu bukan merampok makanan," ucap Gus Ikhsan.

   "Sayang, Ummi ke dalam dulu ya mau nyetrika," ucap Ummi.

"Kenapa repot-repot Ummi, biar aku saja nanti setrika," ucap Tiara.

"Tidak Nak, ini kewajiban Ummi sebagai istri. Kalian mengobrol saja hem, pintu terbuka dan ummi juga di dalam jadi tidak akan jadi fitnah," ucap Ummi.

Secercah Harapan Dan Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang