45.SHDC »« Curahan hati

154 25 1
                                    

Assalamualaikum jika ada typo, mau memberikan saran/masukan silahkan ya di terima dengan senang hati.

Maaf membuat kalian tidak nyaman karena penulisan berantakan dan alurnya bikin rumit masih di tahap belajar belum sempurna tapi sebisa mungkin nulis dengan baik

Maaf membuat kalian tidak nyaman karena penulisan berantakan dan alurnya bikin rumit masih di tahap belajar belum sempurna tapi sebisa mungkin nulis dengan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   "Tapi entah mengapa hati kecilku masih mengharapkan mereka baik kepadaku, ke dua orang tuaku pasti ke pondok. Tapi nyatanya aku harus menangis karena sebuah kenyataan menyakitkan tapi malam menangis ke esoknya harinya datang kembali harapan ku itu, tapi terus saja aku di buat patah oleh sebuah kenyataan menyakitkan."

  Tiana mendengarkan ucapan Ratih dengan seksama. "Aku di asingkan karena aku irit berbicara, tidak bisa bergaul, bodoh dalam setiap hal. Apakah aku seburuk itu? Entah kenapa rasanya sakit hati mendengar ucapan mereka menjelekkan diriku tapi itu memang itu semua fakta jadi aku bungkam tidak mengelak," ucap Ratih.

"Setiap hari aku selalu di semangati karena sebuah harapan dan cinta yang ku inginkan tapi lagi-lagi itu harus tenggelam tidak bisa di selamatkan lagi. Sampai di mana aku harus ikhlas tapi ucapan menyakitkan dari orang lain terus menghantui diriku aku bukan wanita sempurna bisa melupakan orang membully diriku, ucapan mereka terdengar jelas di telingaku saat aku memejamkan mataku suara itu terdengar, aku hampir kehilangan arah setiap harinya tapi Allah menurunkan jalanku untuk dekat dengannya, akhirnya aku dekat tapi hatiku masih terus mengeluarkan darah karena ucapan itu," ucap Ratih.

"Saat kejadian di mana surat palsu datang merubuhkan bangunan yang rusak dalam hidupku, tak ku sangka. Surat penguatku itu adalah Gus Ikhsan dan Kak Raihan mereka berdua membohongiku karena mereka membuat surat atas nama orang tuaku, aku mengerti tujuan mereka aku tidak berhak marah kepada mereka. Setiap hari aku harus membuat diriku berharga dengan ucapan menyakitkan yang selalu ku dengar, hatiku terus menjerit kesakitan karena goresan itu. aku terus bertahan sampai di mana aku bisa sukses dan pintar."

"Saat mengenal jauh Kak Raihan aku mengaguminya. Tak ku sangka hatiku mencintai Gus Ikhsan tapi aku mengagumi Kak Raihan. Sahabatku Fania dia mencintai Gus Ikhsan aku mengalah dan berpura-pura mencintai Kak Raihan."

    Ratih menceritakan semuanya dengan keluh kesah dan tangisan. Katakan apakah aku salah ingin menemui riang tuaku dan ingin bertanya?"

  "Kamu tidak salah Ratih, wajar seorang anak ingin mendengar jawaban langsung. Ikhlaskan semua yang terjadi di masa lalu Ratih kamu tidak mungkin mengingatnya terus," ucap Tiana.

Ratih menangis keras mendengar ucapan Tiana. "Ikhlaskan, hinaan itu kamu harus ikhlaskan dan buat hinaan itu menjadi hal yang berbalik kepada kehidupanmu di dunia real. Maksudku adalah, jika ada yang menghinanya bodoh dalam menghafal kamu membuktikannya bahwa kamu pintar tidak seperti ucapan mereka yang di lontarkan, jangan berlarut-larut dalam kesedihan, jangan labil Ratih berprasangka baiklah kepada Allah, kamu sudah melunasi cinta yang sangat tulus kepada Allah tapi kamu masih ragu dan terus memendamnya sendiri kasihan kamu."

Secercah Harapan Dan Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang