Assalamualaikum semuanya
بسم الله الر حمن لر حيم
Ada typo? Tinggalkan jejak ya, jika ingin berikan krisar atau mau memberi masukan silahkan komentar.
Jangan lupa vote juga makasih :)
"Bersihkan itu dulu dan di meja baru kamu bisa makan," ucap Jasmine.
Ratih mulai mengumpulkan tenaganya dan ia mulai mengusap matanya dengan kedua tangannya dengan perlahan ia mulai mengucapkan basmallah untuk membersihkan semuanya
Ketika sudah selesai semua ia mulai memakan, makanan yang di minta oleh Jasmine berupa gorengan tempe dengan sayur sup satu mangkok.
Ia hanya bisa menutup semur daging itu dengan penutup makanan, ia mulai tersenyum sembari mengucapkan hamdallah.
"Ini saja sudah lebih dari cukup," ucap Ratih ia mulai memakan, makanannya di dapur.
Ia mulai makan dengan lahap dan ia mulai beristirahat sejenak dan solat di Mushola terdekat.
Kini bebannya hilang seketika dalam pikirannya itu tenang, tentram dan damai ketika di dalam Mushola sembari menunaikan solat.
Ketika ia duduk di luar Mushola terdiam menatap sekitar lingkungan begitu sepi.
Pikirannya mulai mengingat Gus Ikhsan. "Apa kabar ya, Gus Ikhsan, Kak Raihan. Hemm pernikahan Fania dan Gus Ikhsan kapan ya? Sudahlah Ratih, aku juga tidak mungkin menghadiri pernikahannya karena itu akan mengulurkan biaya banyak transportasi, belum menginapnya, maaf ya Fania sahabatku. Aku tidak bisa menghadiri pernikahan dirimu aku juga akan sedih melihat dirimu menikah-"
Ratih tidak melanjutkan ucapannya itu menggelengkan kepalanya itu dan mulai menutup matanya itu ia mulai membuka matanya kembali.
"Tidak, aku tidak mencintainya kata siapa aku mencintainya tidak, tidak, tidak aku tidak menyukainya. Banyak orang mengira aku menyukainya padahal tidak aku tidak menyukainya memang benar mengingat dirinya membuat bahagia akan tapi itu bukan cinta kan?" Omel Ratih.
"Ohh tentu tidak, aku tidak menolak perasaan di hatiku, aku benar-benar tidak menyukai Gus Ikhsan aku tidak mungkin merebut pujaan hati sahabat ku sendiri," ucap Ratih menggelengkan kepalanya itu menolak pemikirannya sendiri dan hatinya sendiri.
"Aku juga tidak mungkin bersama Kak Raihan, dia anak seorang pemilik pondok kenapa aku harus bersamanya kasta kita berbeda jauh, konyol sekali Fania memintaku untuk bersama Kak Raihan," ucap Ratih.
Ratih mulai mengerutkan keningnya karena ia mengucapkan banyak hal dengan dirinya sendiri.
"Haa tidak boleh begitu Ratih, setiap orang berhak bahagia mau dengan orang terkenal mau tidak orang yang terkenal kita berhak bahagia, definisi bahagia itu banyak bukan hanya dengan lelaki yang kita cintai saja hidup bersama, bahagia itu banyak. Bisa bahagia bersama orang tua, melihat orang lain bahagia dan sebagainya berpikiran positif Ratih di masa depan kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi tapi aku mengharapkan adalah aku akan bahagia di waktu yang tepat tidak apa-apa jika saat-saat ini belum bahagia kita kan tidak tahu ke depannya bagaimana jika tidak ada kebahagian dalam hidupku aku meminta padamu satu hal ya Allah kuatkan hatiku dan pundakku ini agar lebih kuat dari sebelumnya," ucap Ratih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secercah Harapan Dan Cinta
Roman d'amourINI CERITA LANJUTAN DARI TANGISAN SANTRIWATI INI ADALAH SEASON 2 DARI STORY TERSEBUT. PASTIKAN KALIAN SUDAH MEMBACA STORY TANGISAN SANTRIWATI 1. Setelah Ratih keluar dari pondok pesantren yang membuatnya dididik untuk mandiri, kini ia mengharapkan...