Assalamualaikum semuanya
Jangan lupa tinggalkan jejak sebelum membaca
Jangan heran jika ada typo bertebaran 🙂🙏 tinggalkan
"Sayang, aku ke kamar dulu ya, mau bersih-bersih kamu di sini saja tunggu aku," ucap Lidiya.
Doni mengangguk lalu duduk menyusul, Gus Ikhsan dan Ratih. "Di mana Tante?" tanya Doni.
"Apa kau tidak bisa melihat dan berpikir?"
"Hey, aku bertanya apa kau jawab apa," celetuk Doni.
"Apa selama ini tidak ada yang berubah?" tanya Gus Ikhsan.
"Untuk apa berubah? Kau kan Gus, kau pasti tahu bukan, merubah sesuatu tidak mudah apa lagi dengan niat yang baik sangat sulit, yang mungkin jika pacar ku di samping mu mungkin aku bisa berubah," jawabnya.
Hahahaha ...
"Pacar? Apa aku tidak salah dengar?"
"Apa selain kau tidak jelas, kau juga tuli?"
"Aku hanya tertawa, apa ada yang salah?"
Ratih hanya menatap sekeliling rumah yang mewah itu, dia duduk sedikit berjarak antara Gus Ikhsan dan Doni.
Melihat sekeliling yang penuh dengan barang-barang antik, yang di taruh di lemari kaca yang bersih. Terdapat beberapa lukisan yang abstrak, serta foto Jasmine dan Lidiya.
Seorang perempuan membawa nampan berisi Snack dan minuman, menyajikannya dengan senyuman. "Silahkan non, tuan. Minumannya," ucapnya yang ramah.
"Terima kasih," jawab Gus Ikhsan.
Doni melirik ke arah Ratih yang melamun sembari melihat ke atas. "Orang kampung baru tahu ya rumah sebesar ini? Norak," gumamnya.
"Lebih norak lagi, ya. Jika lelaki yang matre, tampang pas-pasan banyak tingkah dan banyak maunya," celetuk Gus Ikhsan.
"Kau membicarakan dirimu sendiri?"
Jasmine turun langsung duduk di samping Ratih. "Sayang, kenapa minumannya belum di minum? Apa kamu mau berkeliling?" tanya lembut Jasmine.
Ratih tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. "Sayang, ayo ke taman belakang," ucap Lidiya sembari tersenyum manis.
Doni mengangguk, lalu mengikuti Lidiya dari belakang. "Ikhsan, apa kau sudah yakin? Lihatlah rumah ku dan anak ku," ucapnya.
"Apa yang harus di yakinkan Tante? Tante saja belum, membicarakan sesuatu dan menjawab pertanyaan ku selama ini," ucap Gus Ikhsan.
"Apa yang harus aku bicarakan kepada mu? Ratih yang lebih berhak tahu apa saja masalah yang di hadapi di keluarganya, lalu kenapa aku harus menjawab pertanyaan mu? Hidup ini sudah susah nak, jangan di buat susah dengan pertanyaan yang sudah lewat," jelas Jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secercah Harapan Dan Cinta
RomanceINI CERITA LANJUTAN DARI TANGISAN SANTRIWATI INI ADALAH SEASON 2 DARI STORY TERSEBUT. PASTIKAN KALIAN SUDAH MEMBACA STORY TANGISAN SANTRIWATI 1. Setelah Ratih keluar dari pondok pesantren yang membuatnya dididik untuk mandiri, kini ia mengharapkan...